Lam Wen Fung
Lam Wen Fung adalah seorang pasien kanker esofagus asal Surabaya, Indonesia yang berusia 65 tahun. Pada bulan Oktober 2016 ia terdiagnosa kanker esofagus, setelah menolak saran dokter setempat untuk menjalani operasi dan radioterapi, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan menjalani 1 kali Photodynamic, 6 kali Intervensi dan Chinese Traditional Medicine (TCM). Hasil CT pasca pengobatan menunjukkan tumornya telah mengecil, kondisinya telah terkontrol dan kehidupannya pun kembali normal. Selama masa pemulihan bulan Juni di Indonesia, Lam Wen Fung merasakan adanya gesekan tidak normal dan nyeri di bagian perut, hasil CT di Indonesia yang dilakukan di Jakarta membuat dokternya sangat kaget : pemasangan stent di bagian kardia esofagus karena sebelumnya tumor yang menyumbat telah longgar turun ke lambung . Hal ini berarti, tumor Lam Wen Fung mengecil mendapatkan pengobatan yang efektif, bahkan tumor telah mengecil secara signifikan.
Dr. Liang Fei Lu yang menangani Lam Wen Fung menjelaskan, “Pemasangan stent esofagus yang dilakukan Lam Wen Fung di Indonesia dikarenakan tumor sudah menyerang bagian bawah esofagus, menyebabkan ia tidak dapat makan, dan turunnya stent esofagus saat ini menunjukkan bahwa pengobatan Intervensi dan Photodynamic yang ia jalani di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou membuahkan hasil yang efektif, sehingga tumor di kardia esofagus bawah telah mengecil, sehingga stent tersebut harus keluar, dan setelahnya ia tidak harus bergantung pada stent esofagus untuk membantu kinerja esofagusnya lagi.”
Upload stent esofagus, panjang 12,5cm, diameter 2cm
Bulan Oktober 2016, Lam Wen Fung menyadari bahwa ia kehilangan nafsu makan dan muntah, hanya dapat memakan makanan lunak, jika makan banyak akan muntah, hanya dapat tidur dengan setengah berbaring, berat badannya menyusut sebanyak 20kg. Sampai pada awal bulan Februari 2017, ia pergi ke rumah sakit Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, dan ditemukan adanya tumor di kardia esofagus bagian bawah, tumor telah menyerang 30% bagian lambung dan menyumbat bagian bawah esofagus, sehingga menyebabkannya kesulitan makan, makanan hanya sampai di kardia, sulit untuk sampai ke lambung. Dokter setempat memasangkan stent untuk Lam Wen Fung, agar makanan yang ia makan dapat tersalur sampai ke lambung. Dokter juga menyarankan Lam Wen Fung untuk menjalani operasi dan radiaoterapi, atau pergi ke Jepang untuk reseksi keseluruhan lambung. Karena mempertimbangkan efek samping operasi dan radioterapi yang besar, dan takut kondisi tubuhnya tidak dapat menerima, ia pun menolak saran dokter untuk pergi ke Jepang, selain keterbatasan bahasa, ia juga takut dengan risikonya. Akhirnya, kedua putri Lam Wen Fung mendapatkan informasi tentang teknologi Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dengan didampingi oleh keluarga, ia pun pergi ke kantor perwakilan yang ada di Surabaya untuk mendapatkan informasi.
Setelah mendapat penjelasan dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia memutuskan untuk berobat ke China. Lam Wen Fung dan istri menghabiskan waktu 6 hari untuk mengurus visa dan pembelian tiket. Pada tanggal 14 Februari 2017, Lam Wen Fung dan istri tiba di Hong Kong, mereka tiba di Guangzhou pada malam harinya, dokter , suster dan penerjemah dengan ramah menyambut mereka, dr. Liang Fei Lu juga ikut membantu mempersiapkan ruang inap untuknya. Kondisi Lam Wen Fung sangat lemah, ia hanya dapat memakan makanan lunak dan minum air, bahkan bubur juga bisa tersumbat karena tumor di saluran esofagus, di bagian atas perutnya terasa nyeri seperti terbakar hingga membuatnya membutuhkan obat penghilang rasa sakit, cegukan, dan rasa asam di lambung. Diagnosa menunjukkan ia terkena kanker esofagus stadium III.
Lam Wen Fung dan Dokter Liang Fei Lu
Setelah Tim Multidisiplin (MDT) mendiagnosa dan berdiskusi, mereka memutuskan untuk menggunakan metode Photodynamic dan Intervensi. Tanggal 19 Februari, Lam Wen Fung menjalani Intervensi pertama. Awal bulan Maret, setelah menjalani Photodynamic yang pertama, tumornya langsung mengecil, ia mulai dapat makan dengan normal. Ketika ditanya apa yang dirasakan pada saat menjalani pengobatan, Lam Wen Fung menjawab, “Dokter memberitahu saya bahwa metode Intervensi di pandu dengan alat CT, melalui mikro kateter akan dimasukkan obat ke pusat tumor, sangat akurat membunuh tumor dan tidak membahayakan sel-sel lainnya. Pada kenyataannya memang benar seperti itu, meskipun saat tindakan pengobatan, saya sempat mengalami kesulitan bernafas sebanyak 2 kali, tetapi diluar itu, saya tidak merasakan sedikit pun efek samping , dan kondisi fisik saya terus membaik. Metode Photodynamic dilakukan setelah saya menjalani Intervensi ketiga, dokter akan memasukkan cairan fotosensitizer ke dalam tubuh, karena sel tumor menyerap fotosensitizer lebih cepat daripada sel normal lainnya, dan setelah sel normal mengeluarkan fotosensitizer, sel tumor tetap mempunyai sisa fotosensitizer, kemudian dokter akan menggunakan laser tertentu untuk menyinari bagian tumor, metode ini dapat menjaga sel normal dan membunuh sel tumor. Demi menambah sistem imun tubuh, saya juga menjalani Traditional Chinese Medicine (TCM) yang dapat membuat saya tidur dan makan dengan baik, bahkan memiliki anti kanker yang efektif, hasilnya sangat baik.”
Saat ini, kondisi Lam Wen Fung sudah terkontrol dengan baik, ia hanya perlu kembali ke rumah sakit kontrol dalam waktu yang ditentukan, ia sangat berterimah kasih kepada sang istri yang terus setia merawatnya, ia berharap setiap pasien dapat terus sehat, bekerjasama dengan dokter, berjuang dalam pengobatan, serta rutin melakukan medical check up.