Kanker kelenjar getah bening adalah tumor ganas yang terjadi pada sistem retikuloendotelial dan dapat dibagi menjadi dua jenis: Limfoma Hodgkin (HL) dan Limfoma non-Hodgkin (NHL).
Menurut data dari International Conference on Malignant Lymphoma di Lugano, ada satu kasus insiden baru setiap 9 menit di dunia. Di Indonesia, tingkat insiden kanker kelenjar getah bening cenderung terjadi pada kaum muda.
Di Indonesia, operasi, radioterapi dan kemoterapi masih merupakan pilihan utama bagi pasien kanker kelenjar getah bening. Namun metode pengobatan kanker konvensional ini juga memiliki efek samping seperti luka yang besar, efek samping yang jelas, dan hasil prognosis yang buruk, yang sulit diterima oleh pasien dan keluarganya.
Operasi
Umumnya tidak digunakan untuk pengobatan radikal pasien limfoma, bukan pengobatan pilihan.
Radioterapi
Dosis radiasi yang tinggi bisa menyebabkan 10%-30% pasien limfoma mengalami penyerangan organ yang jauh.
Kemoterapi
Membasmi sel kanker sekaligus membunuh limfosit normal, ada efek samping seperti infeksi, rambut rontok danmuntah-muntah
Traditional Chinese Medicine (TCM)
Untuk meringankan efek samping pengobatan, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou akan menggabungkan ciri khas pengobatan tradisional China dengan perawatan Minimal Invasif, memperkuat efek pengobatan sekaligus mengurangi efek samping pengobatan, sehingga dapat membunuh kanker dengan lebih tuntas dan efektif. Untuk menghindari ketidaknyamanan pencernaan pasien, rumah sakit menggunakan suntikan injeksi untuk pengobatan, merupakan pengobatan pilihan bagi pasien kanker kelenjar getah bening.
Photodynamic Therapy
Terapi photodynamic membasmi sel kanker secara efisien dan akurat melalui photosensitizer dan laser. Cakupan efeknya tergantung pada tempat di mana laser dapat menembus tubuh. Karena itu, dokter dapat menggunakannya untuk mengobati tumor ganas sistemik seperti kanker kelenjar getah bening. Metode ini dapat membawa hasil yang lebih baik.
Intervensi
Berbeda dengan kemoterapi sistemik, Intervensi adalah menyuntikkan obat anti tumor ke tumor melalui arteri. Konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi daripada kemoterapi sistemik, minim efek samping, mengobati kanker secara akurat dan efektif. Pilihan pengobatan baru untuk pasien kanker kelenjar getah bening yang tidak dapat atau tidak berani menerima efek samping kemoterapi sistemik.
Penanaman Biji Partikel Kemoradioterapi (Brachytherapy)
Biji partikel kemoradioterapi dikombinasikan dengan implantasi, yaitu di bawah panduan CT atau USG, menanamkan partikel radioterapi dan partikel kemoterapi secara bergantian ke dalam tumor untuk mencapai efek kemoradioterapi secara bersamaan. Seperti partikel radioterapi, meskipun partikel kemoterapi membentuk konsentrasi obat yang sangat tinggi secara lokal, namun jumlah sirkulasi darah ke seluruh tubuh sangat kecil, dan efek sampingnya lebih minim daripada kemoterapi sistemik. Merupakan pilihan pengobatan yang lebih baik untuk kanker kelenjar getah bening stadium akhir.
Jika kamu ada pertanyaan mengenai metode pengobatan payudara lainnya, dapat segera menghubungi 0812 978 978 59 untuk menghubungi kantor perwakilan kami, atau dapat mengisi form di bawah ini dan booking jadwal konsultasi dengan spesialis kanker payudara, kami akan dengan senang hati melayani anda.