Semangat, harus berani melawan kanker！

　　Phua Thin Kui, berusia 72 tahun berasal dari Jakarta, Indonesia. Meskipun dijodohkan oleh orangtua mereka, Phua Thin Kui dan sang istri - Zhang Yingyou memiliki perasaan yang mendalam. Phua Thin Kui dan Zhang Yingyou memiliki 8 orang anak, dan beberapa cucu mereka juga telah lulus dari universitas. Ketika saatnya menikmati hari tua, kehidupan mereka seakan dihancurkan sebuah bom besar.

　　Pada tahun 2015, Phua Thin Kui mengalami batuk berdahak dan sulit bernafas selama 10 bulan lamanya, ia terus mengkonsumsi obat, namun semuanya tidak memberikan hasil. Pemeriksaan menunjukkan bahwa di paru kanan Phua Thin Kui terdapat tumor berukuran 10x6cm, dan ia didiagnosa terkena kanker paru. Phua Thin Kui sangat takut kalau-kalau ia tidak bisa sehat kembali. “Di Indonesia, kanker sangat menakutkan, semua orang berpikir penyakit itu tidak bisa disembuhan,” ujar sang istri. Dokter setempat menyarankan Phua Thin Kui untuk menjalani operasi, tapi karena takut sakit, Phua Thin Kui pun menolak. Seminggu kemudian, melalui internet, salah seorang menantunya mengetahui tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia menyarankan, “Papa, kamu pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou saja, itu adalah rumah sakit kanker yang terkenal di China.” Kemudian, Phua Thin Kui dan keluarga pergi ke kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Jakarta untuk mengetahui detail pengobatannya. Seminggu kemudian, dengan didampingi keluarga, Phua Thin Kui datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.

　　28 Juni 2016, hasil diskusi Tim Medis MDT St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memutuskan untuk menerapkan metode Intervensi. Setelah menjalani Intervensi, Phua Thin Kui tidak mengalami efek samping yang tidak nyaman, dengan cepat ia dapat berjalan dengan normal. Untuk meningkatkan efektifitas pengobatan, Phua Thin Kui pun menjalani Cryosurgery. Seperti yang diketahui, sebelum menjalani pengobatan, Phua Thin Kui sangat gelisah, tapi dengan cepat tenang kembali. “Karena sebelum tindakan, dokter Lin Jing menjelaskan kepada kami risiko-risiko yang mungkin terjadi selama pengobatan, misalnya tumor yang dekat dengan hilus atau batang tenggorokan, metode Cryosurgery dapat menyebabkan pendarahan, hemoptisis, pneumotoraks dan lain-lain, tetapi dengan cepat menghibur kami kembali, setiap hari rumah sakit melakukan 5-6 kali tindakan ini, dokter ahli yang melakukan tindakan sudah sangat berpengalaman dan komplikasi jarang terjadi,” kisah sang istri. Sekarang, setelah hampir 3 bulan menjalani pengobatan, tumor Phua Thin Kui telah menyusut menjadi 5x8cm, nafsu makan dan kualitas tidurnya membaik, kini tubuhnya tidak lagi berbeda dengan orang normal.

　　Selama wawancara, sang istri - Zhang Yingyou juga mengungkapkan rasa terima kasihnya, “Terimakasih kepada seluruh tim medis St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, terutama dokter Lin Jing, ia memberikan kami keyakinan besar dalam pengobatan.” Seperti diketahui, selama berada di rumah sakit, dokter Lin Jing sangat peduli kepada mereka, selain dalam pengobatan, ia juga terus menyemangati mereka, “Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja”, “Jangan lupa istirahat” dan lain-lain. Pada 15 September, bertepatan dengan perayaan Mid Autumn Festival, untuk membuat Phua Thin Kui dan istri memiliki hari libur yang bahagia di negara asing, dokter Lin Jing memberikan kue bulan kepada mereka. Ke depannya, Phua Thin Kui mengatakan akan terus bekerja sama dengan dokter selama proses pengobatan, tak lupa ia berpesan kepada pasien kanker lainnya, “Semangat, harus berani melawan kanker.”

　　Pada 9 Oktober, Phua Thin Kui dan sang istri merayakan Perkawinan Emas mereka. Mereka berencana mengadakan sebuah pesta di Jakarta, mengundang teman-teman dan keluarga untuk menyaksikan kebahagiaan dan kesehatan mereka. Bersamaan dengan ini, seluruh staff St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengucapkan semoga mereka selalu diberikan kebahagiaan dan umur yang panjang.