“Jangan takut, St. Stamford Modern Cancer Hospital adalah sebuah rumah sakit yang bagus, Anda dapat menjalankan pengobatan dengan tenang di sini”.
Tan Lee Hiong adalah seorang ibu rumah tangga asal Medan, Indonesia. Tetapi saat ia terdiagnosa mengidap kanker paru, seketika itu juga sosoknya yang tangguh tak kuasa menahan air mata. Hingga saat ini ia masih ingat rasa sakit yang dirasakannya ketika mendengar kabar tersebut. Mengapa hal ini harus terjadi pada dirinya?
Pada akhir tahun 2015, Tan Lee Hiong mulai mengalami gejala batuk. Saat itu ia mengira ini adalah penyakit biasa dan membeli obat di apotek biasa. Namun ia tidak menyangka kalau batuknya berlangsung hingga 6 bulan. Dan kebetulan saat suaminya melakukan pemeriksaan medis, ia yang sebelumnya tidak pernah melakukan medical check up pun ikut melakukan pemeriksaan ke Penang, Malaysia. Hasil pemeriksaan membuatnya sangat terkejut, hasil CT-Scan menyatakan bahwa di paru-paru kanannya terdapat tumor sebesar 9 cm. Dokter pun menyarankannya untuk melakukan biopsy, hasil pemeriksaan menyatakan kanker paru stadium 4. Dokter mengatakan bahwa saat ini di Penang tidak ada ahli atau teknologi pengobatan yang dapat mengobatinya. Kemudian ia pun pulang ke Indonesia untuk menjalani pengobatan, namun jawabannya juga sama. Ia yang sangat mahir mengurus rumah tangga dan karirnya seketika tidak tahu harus bagaimana, ia tidak tahu harus ke mana lagi mencari pengobatan, tidak tahu apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau tidak.
Setelah setengah tahun berusaha mencari pengobatan, secara kebetulan seorang dokter di Indonesia menyarankannya menjalani pengobatan ke Guangzhou. Saat itu, Tan Lee Hiong teringat dengan kantor perwakilan St.Stamford Modern Cancer Hospital, ia pun bergegas menuju kekantor perwakilan untuk berkonsultasi. Setelah memahami pengobatan dan teknologi modern yang ada di St.Stamford Modern Cancer Hospital, ia pun memutuskan untuk melakukan pengobatan ke Guangzhou. Tan Lee Hiong akhirnya mendapatkan jawaban atas keraguannya selama ini saat tiba di St.Stamford Modern Cancer Hospital.
Pada tanggal 30 Mei 2016, dengan ditemani sang suami, Tan Lee Hiong tiba di St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan medis, tim medis MDT memutuskan untuk menerapkan metode “Intervensi + Cryosurgery”. Dalam masa pengobatan pertama, ia menjalani 2 kali Intervensi dan 1 kali Cryosurgery. Setelah menjalani Intervensi, ia merasa nafsu makannya menurun, tetapi setelah 1 minggu nafsu makannya pun kembali normal, gejala batuk yang dialaminya pun berkurang. Saat Intervensi ke 2 ia pun mulai terbiasa, tidak ada ketidaknyamanan yang ia rasakan, gejala batuknya pun sudah menghilang. Setelah melakukan Cryosurgery, ia merasa kondisi tubuhnya jauh lebih membaik. Setelah menjalani 2 kali pengobatan, hasil CT-Scan menyatakan bahwa tumor di dalam tubuh Tan Lee Hiong sudah mengecil. Hal ini membuat Tan Lee Hiong lebih percaya diri. Ini adalah kali ke-3 ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia yang baru saja menjalani Intervensi mengungkapkan rasa optimisnya terhadap kondisinya saat ini, ia berharap pengobatan yang dijalaninya dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Setelah mengetahui kondisi Tan Lee Hiong yang semakin membaik, keluarganya menjadi sangat senang dan percaya terhadap teknologi pengobatan di China, mereka ingin memperkenalkan St. Stamford MCHG kepada lebih banyak pasien kanker laindi luar sana. Tan Lee Hiong mengatakan bahwa teknologi medis di China lebih modern dibandingkan yang ada di Indonesia. Di Indonesia, metode pengobatan biasanya hanya berupa kemoterapi dan radioterapi konvensional, tidak ada Cryosurgery, Intervensi dan pengobatan Minimal Invasif modern lainnya. Selain itu, pelayanan di St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou juga sangat manusiawi, dokter dan suster di sini sangat bersahabat. Ia merasa St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou seperti rumah keduanya, ia merasa sangat beruntung telah memilih pengobatan di St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Tan Lee Hiong mengatakan bahwa kini ia lebih mengerti nilai kehidupan. Ia sangat berterima kasih kepada St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang telah memberikannya kesempatan untuk terus hidup. Setelah kembali ke Indonesia, ia akan menjalani hidup dengan lebih baik, melewati hari-hari bersama keluarga dengan rasa syukur. Tan Lee Hiong tahu bahwa di Indonesia banyak pasien kanker yang sama seperti dirinya, mengalami kebingungan dalam memilih pengobatan, ia mengatakan, “Jangan takut, St. Stamford Modern Cancer Hospital adalah sebuah rumah sakit yang bagus, Anda dapat menjalankan pengobatan dengan tenang di sini”.