Pasien Noni Leo Low berfoto bersama dokter Hu Ying
September 2012 adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup saya. Pada tahun itu, saya dan suami berencana ingin memiliki seorang anak, karena masalah kesehatan, kami ingin mencoba proses bayi tabung. Sewaktu melakukan pemeriksaan, saya pun melakukan biopsi, hasilnya, saya didiagnosa menderita kanker endometrium. Hal ini berarti kemungkinan saya untuk mengandung sudah tidak ada lagi, berita ini membuat saya dan suami saya sangat terpukul. Kemudian saya pergi ke Malaysia untuk melakukan pengobatan, dokter di Malaysia menganjurkan saya untuk melakukan operasi pengangkatan rahim. Saya dan suami saya membuat sebuah pilihan yang sangat sulit, saya akhirnya setuju untuk melakukan operasi, hal ini berarti saya tidak akan pernah mengandung lagi! Namun suami saya mengatakan, bahwa kesehatan saya lebih penting, tentang anak masih bisa dipikirkan lagi. Lagipula kami bisa memikirkan cara lain untuk memiliki anak.
Setelah melakukan operasi rahim, saya mengira operasi ini bisa membunuh kanker yang ada pada tubuh saya. Namun setelah 3 bulan berlalu, luka operasi belum juga kering, yang lebih parah lagi, daerah yang sudah di operasi kembali ditumbuhi kanker. Desember 2012, atas anjuran dokter di Malaysia, saya hanya bisa melakukan operasi yang kedua kalinya untuk membersihkan tumor. Bulan Januari kemarin pun saya masih melakukan kemoterapi di Malaysia.
Hari demi hari berlalu, satu tahun pun sudah berlalu, saya merasa tubuh saya tidak ada masalah. Kemudian pada Juni 2014, daerah operasi mulai terasa sakit, membuat saya sangat menderita. Saat itu, beberapa pasien yang saya kenal di Indonesia menganjurkan saya untuk melakukan pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saya teringat sewaktu berobat di Malaysia, beberapa pasien yang saya kenal disana juga menganjurkan saya demikian. Saya akhirnya mendengarkan saran mereka, di akhir bulan Juli 2014 saya pergi ke Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kali ini penyakit saya sepertinya bertambah parah, selain bagian perut yang sakit, saya bisa buang air besar sebanyak 4 kali dalam sehari. Pihak rumah sakit mendiagnosa bahwa kanker endometrium saya mengalami kekambuhan dan sudah terjadi penyebaran pada hati dan panggul.
Para ahli medis Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan cepat membuat rancangan metode pengobatan gabungan. Saya menjalani 6 kali kemoterapi, 6 kali Intervensi dan 1 kali Cryosurgery. Karena dokter telah menjelaskan secara rinci mengenai pengobatan dan reaksi tubuh saya terhadap pengobatan sebelum menjalani pengobatan, sehingga sewaktu menjalani pengobatan saya sudah mempersiapkan diri, merasa pengobatan ini tidak akan ada masalah. Setelah pengobatan, kondisi saya masih sama seperti sebelumnya, hanya saja ada sedikit rasa mual dan ingin muntah. Dan efek samping dari kemoterapi yang membuat rambut saya rontok, saya pun akhirnya memakai topi. Namun dokter mengatakan setelah pengobatan berakhir, rambut saya akan tumbuh kembali, jadi saya bukan saja tidak perlu mengkhawatirkan soal rambut, namun dibandingkan dengan rambut, hasil pengobatan adalah yang terpenting.
Menjalani beberapa metode pengobatan ini, saya merasakan perubahan secara bertahap : “Berat badan saya sudah bertambah, 1 bulan pasca pengobatan, bagian perut sudah tidak sakit lagi, jangka waktu pengobatan juga lebih cepat. Di Malaysia hanya ada kemoterapi, tidak ada Intervensi. Lagipula sewaktu menjalani pengobatan di Malaysia, saya hanya bisa menyewa kamar di luar. Di Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya melakukan pengobatan rawat inap. Dokter bisa datang dan mengontrol kondisi saya kapan saja, serta mengatasi kalau-kalau rasa mual dan ingin muntah saya kembali muncul.”
Sewaktu saya baru sakit, dokter mengatakan banyak makanan yang tidak bisa saya konsumsi. Sewaktu di Modern Cancer Hospital Guangzhou, dokter menyarankan saya untuk mengkonsumsi makanan yang sebelumnya merupakan larangan untuk saya. Di Modern Cancer Hospital Guangzhou juga ada dapur untuk pasien, saya boleh memasak sendiri, namun bahan masakan khas Indonesia yang saya beli kurang lengkap, saya tidak dapat membuat masakan Indonesia yang pas, namun juga tidak kalah enaknya.
Saya merasa keadaan sekarang lebih bertenaga dibandingkan dulu, saya berharap dapat pulih secepatnya, dan tidak ada lagi kekambuhan. Natal sudah hampir tiba, saya berharap pasien yang sama keadaannya dengan saya dapat terus bersemangat, percaya, hari dimana kita semua akan sembuh pasti datang!