Di Indonesia, sekitar 195.300 pasien kanker meninggal setiap tahunnya

Berdasarkan hasil data statistik terbaru WHO, kasus kematian kanker tertinggi pada pria di Indonesia disebabkan oleh kanker paru, kanker hati, kanker usus besar, dan kanker prostat; sedangkan pada wanita adalah kanker payudara, kanker serviks, kanker paru, kanker usus besar. Dikarenakan pasien berasal dari kalangan orang tua, sedangkan operasi dan kemoterapi sampai saat ini masih menjadi metode pengobatan kanker utama di Indonesia, sehingga banyak pasien yang tidak berani atau tidak dapat menjalani pengobatan meninggal dunia.

Mereka berhasil bertahan lebih dari 5 tahun

Beruntungnya, di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, mereka yang menderita kanker payudara, kanker usus, kanker paru dan penyakit lainnya dapat bertahan hidup bahkan lebih dari 5 tahun melalui pengobatan komprehensif, bahkan mereka memiliki kondisi fisik yang sehat.(Keterangan : “Survival rate 5 tahun” adalah indikator statistik berdasarkan pendataan survival rate pasien kanker dalam dunia medis, dengan demikian setelah menjalani pengobatan komprehensif, skala kelangsungan hidup di atas 5 tahun. Pada umumnya, kemungkinan kekambuhan pasien yang bertahan hidup selama 5 tahun setelah pengobatan sangat rendah, tidak melebihi 10%, karena itu kelangsungan hidup selama 5 tahun menyatakan hasil yang efektif dari pengobatan berbagai macam kanker.)

Indahwati Jutiami

Kanker Payudara Stadium II 71 Tahun

Saya adalah seorang pasien kanker payudara stadium awal yang beruntung

“Dibandingkan dengan orang sehat, saya merasa tidak beruntung karena menderita kanker payudara, tetapi diantara semua wanita pasien kanker payudara, saya juga orang yang sangat beruntung, saya didiagnosa kanker payudara stadium awal, dan dari awal memilih untuk menjalani pengobatan minimal invasif, saat ini saya tidak ada bedanya dengan orang sehat!”

Indahwati Jutiami

Zhou Yue E Kanker Payudara 78 Tahun

Riwayat kanker pada keluarga tidak menghalangi saya untuk menikmati kehidupan normal

“Kehidupan ayah dan adik saya sudah direbut oleh kanker, riwayat keluarga kanker diikuti dengan usia lanjut dan tubuh yang lemah membuat saya sangat takut terhadap kanker payudara, tetapi nyatanya, memilih pengobatan yang tepat dapat membantu saya menang dari kanker, saat ini saya telah bertahan hidup lebih dari 5 tahun, saya pikir saya akan beruntung lebih lama lagi!”

Indahwati Jutiami

Benny Gozali Kanker Paru Stadium IIIB 72 Tahun

Kematian kanker paru pada pria ada dalam peringkat pertama, tetapi kanker paru ≠ kematian

“Setelah didiagnosa kanker paru, hampir tidak ada dokter Indonesia yang berani mengobati saya, karena saya juga menderita diabetes mellitus tipe 2, darah tinggi tingkat 2, hepatitis B, fatty liver dan penyakit kronis lainnya, di Indonesia kematian akibat kanker paru pada pria menduduki peringkat pertama, tetapi di sini, pengobatan minimal invasif mendatangkan keajaiban hidup untuk saya!

Indahwati Jutiami

Sung Djan Tzu Kanker Nasofaring Stadium IV 61 Tahun

Kanker nasofaring stadium lanjut, saya tidak putus asa

“Di Indonesia, 2 bulan setelah menjalani operasi kanker nasofaring stadium lanjut, saya mengalami kekambuhan, hal ini membuat saya berpikir negatif dan kecewa, di ambang keputusasaan, saya memilih untuk berobat ke luar negeri, di sini, operasi dan kemoterapi bukanlah satu-satunya pilihan metode pengobatan untuk pasien kanker stadium lanjut, saya mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif!

Indahwati Jutiami

Elly Limfoma Stadium III

Di sini, saya merasakan kehangatan keluarga

“Awalnya, saya merasa sangat takut dan asing, tetapi kenyataannya, saya tersentuh dengan pelayanan di sini. Setelah selang 9 tahun, saya balik lagi ke rumah sakit untuk melakukan kontrol, saya menyadari di sini bukan hanya sebuah rumah sakit kanker international, tetapi juga rumah kedua saya di China, mereka semua adalah teman dan keluarga saya!

Indahwati Jutiami

Umar Latinulu Kanker Rektum Stadium III

Kolostomi bukanlah satu-satunya pilihan pengobatan untuk kanker rektum

“Sampai pada saat ini, masih banyak pasien kanker rektum masih mengira bahwa ia harus memilih menajalani kolostomi, setelah itu bertahan hidup selamanya dengan membawa kantong kotoran. Sebenarnya mereka masih memilik banyak pilihan lain, saya telah menjalani pengobatan minimal invasif, tanpa operasi, mempertahankan keutuhan fungsi organ, kanker rektum sedikitpun tidak mempengaruhi kehidupan saya yang normal.

Bagaimana meningkatkan harapan hidup pasien kanker stadium lanjut?

Hal apa yang membuat kita mempunyai keberanian untuk melawan kanker

Kepala Ahli Onkologi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, China

Lulusan Kanada dengan gelar Doctoral

Anggota dari Chinese Society of Clinical Oncology

Kanker adalah sebuah penyakit ganas yang kompleks, sangat sulit rasanya mendapatkan hasil yang efektif dengan hanya menggunakan satu cara. Di St. Stamford Modern Cancer Hospital, kami menggunakan 18 teknologi pengobatan minimal invasif yang dikombinasikan dengan Tradisional Chinese Medicine (TCM) untuk memberikan pasien program metode pengobatan individual komprehensif, meningkatkan imun tubuh pasien sekaligus membunuh sel kanker secara efektif, meningkatkan kualitas hidup pasien secara maksimal, dan memperpanjang hidup. Tentunya, pengobatan kanker tidak sepenuhnya mengandalkan teknologi saja, tetapi juga harus melalui perawatan individual, rumah sakit mempromosikan anti-kanker yang menyenangkan dengan menyediakan berbagai layanan perawatan sehingga pasien dengan mudah melawan kanker!

Konsultasi
WA