1. Apa itu kanker paru non-sel kecil?
Kanker paru dapat dibagi menjadi dua tipe utama berdasarkan ciri sitologi: kanker paru non-sel kecil (sekitar 85% dari semua kasus kanker paru) dan kanker paru sel kecil (sekitar 15% dari semua kasus kanker paru).
Kanker paru non-sel kecil merupakan jenis tumor ganas paru yang bermula dari mukosa bronkus, kelenjar bronkus, dan epitel alveolar, secara mikroskopis ditandai dengan atipia nuklear, sel besar, dan sitoplasma yang melimpah. Menurut klasifikasi histopatologis, kanker paru non-sel kecil dapat dibagi menjadi beberapa subtipe seperti adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, karsinoma adenoskuamosa, karsinoma sel besar (tidak berdiferensiasi) dan karsinoma sarkomatoid.
1) Adenokarsinoma: Menyumbang sekitar 40% dari kanker paru non-sel kecil, berasal dari sel-sel kelenjar paru-paru, dan sebagian besar tumbuh di sepanjang bagian luar saluran, seringkali membentuk massa dengan diameter 2-4 cm di bagian perifer paru-paru
2) Karsinoma sel skuamosa: Menyumbang sekitar 25% dari kanker paru non-sel kecil, berasal dari sel epitel paru dan sebagian besar terjadi di saluran napas sentral (bronkus). Insidennya berkaitan erat dengan kebiasaan merokok jangka panjang.
3) Karsinoma adenoskuamosa: Memiliki karakteristik adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa. Sel-sel ini sering bercampur dalam jaringan paru-paru, bukan terpisah masing-masing.
4) Karsinoma sel besar: Menyumbang sekitar 10% dari kanker paru non-sel kecil, ini adalah jenis karsinoma non-sel kecil yang tidak berdiferensiasi. Secara klinis sebagian besar tampak sebagai massa di perifer, yang mayoritas muncul nekrosis yang jelas.
5) Karsinoma sarkomatoid: adalah tipe khusus kanker paru non-sel kecil yang ditandai dengan sel-sel tumor yang menampilkan karakteristik morfologi sarkomatoid, ini berarti mereka menunjukkan pola pertumbuhan sarkomatoid di jaringan mesenchymal, mirip dengan sel sarkoma.
2. Stadium kanker paru non-sel kecil
Penentuan stadium kanker paru terutama berdasarkan: ukuran tumor, tingkat invasi tumor ke jaringan sekitar (seperti dinding dada), apakah telah menyebar ke kelenjar getah bening, atau ke bagian tubuh lainnya. Menurut penentuan stadium dengan sistem TNM, kanker paru non-sel kecil dibagi menjadi empat stadium berikut:
1) Stadium I (stadium awal):
T1: Tumor berdiameter kurang atau sama dengan 3cm, terbatas pada paru-paru, tidak menginvasi trakea, bronkus, atau pleura visceral.
T2: Diameter tumor lebih dari 3cm tetapi kurang atau sama dengan 5cm, atau tumor menginvasi bronkus utama paru tetapi tidak menginvasi kelenjar getah bening hilus.
N0: Kelenjar getah bening tidak terlibat.
M0: Tidak ada metastasis jauh.
2) Stadium II:
T1 atau T2: Tumor memenuhi kondisi di atas.
N1: Kelenjar getah bening hilar terlibat atau kelenjar getah bening mediastinum ipsilateral terlibat.
M0: Tidak ada metastasis jauh.
3) Stadium III:
T3: Tumor berdiameter lebih dari 5cm atau telah menginvasi pleura.
T4: Tumor menginvasi perikardium, tulang belakang, mediastinum atau aorta ipsilateral atau vena kava superior.
Nx: Mungkin ada kelenjar getah bening terlibat.
M0 : Tidak ada metastasis jauh.
4) Stadium IV (tahap akhir):
Tx: Tidak ada batasan untuk ukuran dan lingkup invasi tumor.
Nx: Mungkin ada kelenjar getah bening terlibat.
M1: Ada metastasis jauh, seperti metastasis ke paru kontralateral, tulang, hati, otak dan bagian lain.
3. Apa saja gejala kanker paru non-sel kecil?
1) Gejala yang berkaitan dengan lesi primer: batuk, dahak berdarah atau hemoptisis, kesulitan bernapas atau stridor, demam, penurunan berat badan.
2) Gejala yang berkaitan dengan penyebaran intrathoracic: suara serak, nyeri dada, efusi pleura, sindrom obstruksi vena kava superior, sindrom Horner, kesulitan menelan.
3) Gejala metastasis jauh: enzim hati abnormal, metastasis kelenjar adrenal, metastasis sistem saraf pusat, metastasis tulang, metastasis kelenjar getah bening, dll.
4. Metode pengobatan
Teknik konvensional yang menyakitkan
1) Reseksi bedah: luka besar dan risiko tinggi;
2) Radioterapi dan kemoterapi: efek samping yang besar seperti rambut rontok dan muntah.
Teknologi baru pengobatan kanker paru, secara efektif meningkatkan kelangsungan hidup
Teknologi Minimal Invasif: Sayatan 2-3 mm, minim efek samping, minim rasa sakit
1) Intervensi: Sayatan 1-2mm, obat anti-kanker langsung mencapai bagian dalam tumor, konsentrasi obat 2-8 kali lebih tinggi daripada kemoterapi sistemik, minim efek samping, membunuh sel kanker secara akurat.
2) Cryosurgery: minim luka, membersihkan jaringan tumor secara lokal, merangsang kekebalan tubuh, minim kerusakan pada jaringan normal di paru, dan mencegah kekambuhan kanker.
3) Penanaman biji partikel:Luka sayatan dalam milimeter, biji partikel terus-menerus memancarkan radiasi di dalam tumor selama 180 hari, akurat menghancurkan jaringan tumor, minim komplikasi.
4) Microwave Ablation:Luka dengan ukuran lubang jarum 3mm, efisiensi termal yang tinggi, durasi tindakan yang singkat (umumnya hanya dibutuhkan 10 menit untuk melakukan ablasi pada tumor berdiameter 6cm), keamanan tinggi, tanpa efek samping, tingkat kekambuhan rendah, indikasi luas.
5) Metodegabungan pengobatan Timur & Barat:Meningkatkan efektivitas pengobatan, meminimalisir efek samping, mengurangi komplikasi, pemulihan cepat, memperpanjang kelangsungan hidup.