Apa itu Limfoma Hodgkin?
Limfoma Hodgkin, yang juga disebut penyakit Hodgkin adalah tumor ganas di jaringan limfoid yang berasal dari sel B pada sistem limfatik. Penyakit ini ditandai dengan adanya sel Reed-Sternberg yang merupakan limfosit B besar heteromorfik. Limfoma Hodgkin biasanya berkembang di kelenjar getah bening, tetapi bisa juga muncul di jaringan dan organ limfoid lainnya.
Limfoma Hodgkin dibagi menjadi beberapa subtipe, termasuk limfoma Hodgkin klasik danLimfoma Hodgkin sel campuran. Limfoma Hodgkin klasik dibagi menjadi empat subtipe berikut:
1. Tipe sel campuran:ini adalah subtipe yang paling umum, termasuk berbagai tipe sel.
2. Tipekayalimfosit:tipe denganlimfosit sebagai jenis sel utamanya.
3. Tipe sklerosis masif: ditandai dengan fibrosis dan lesi masif.
4.Tipe penipisanlimfosit: Jumlah sel Reed-Sternberg relatif sedikit, terutama fibrosis dan limfopenia.
Stadium Limfoma Hodgkin
Penentuan stadium limfoma Hodgkin didasarkan pada sistem penentuan stadium Ann Arbor, yaitu suatu sistem yang biasa digunakan untuk menggambarkan stadium penyakit limfoma. Sistem penentuan stadium Ann Arbor membagi limfoma Hodgkin menjadi empat stadium utama, dan sub-stadium dalam setiap stadium utama.
Stadium I: Hanya satu area kelenjar getah bening yang diserang.
Sub-stadium: A: Tidak ada gejala B (seperti demam, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan).
B: Disertai gejala B.
Stadium II: Dua atau lebih area kelenjar getah bening pada satu sisi diafragma yang sama (otot yang terletak di antara dada dan perut) yang diserang.
Sub-stadium: A: Tidak ada gejala B.
B: Disertai gejala B.
Stadium III: Limfoma menyebar di kedua sisi diafragma, atau ke area kelenjar getah bening di luar dada dan perut.
Sub-stadium: A: Tidak ada gejala B.
B: Disertai gejala B.
Stadium IV: Limfoma menyebar ke satu atau lebih organ non kelenjar getah bening, seperti paru-paru, hati, dan sumsum tulang.
Sub-stadium: A: Tidak ada gejala B.
B: Disertai gejala B.
Dalam sistem penentuan stadium Ann Arbor, gejala B mengacu pada demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan. Penentuan stadium secara pasti memerlukan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan pencitraan (seperti CT scan, PET-CT Scan), biopsi kelenjar getah bening, dan sebagainya.
Apa saja gejala Limfoma Hodgkin?
1. Pembengkakan kelenjar getah bening: Ini adalah salah satu gejala Limfoma Hodgkin yang paling khas. Kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan dan daerah lainnya membengkak, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau hanya sedikit nyeri.
2. Kelelahan:Pasien mungkinakanmerasa lelah dalam waktu lama,sulit memulihkan energi.
3. Demam: Demammungkin akanterus-menerus atau sebentar-sebentar, terutama pada malam hari.
4. Berkeringatdimalam hari:Banyak berkeringat di malam hari, terkadang menyebabkan seprai dan pakaian basah oleh keringat.
5. Penurunan berat badan:Penurunan berat badan yangtidak jelas penyebabnya mungkin merupakan salah satu gejalaLimfoma Hodgkin,ini berhubungan dengan hilangnya nafsu makan dan perubahan metabolisme.
6. Gatal: Beberapa pasien mungkin merasakan gatal pada kulit, terutama di daerah kelenjar getah bening yang bengkak.
7. Nyeri dada atau sakit perut: Jika limfoma menyebar ke dada atau perut, dapat menyebabkan nyeri di area tersebut.
8. Batuk atau sesak napas: Jika limfoma menyerang kelenjar getah beningdi paru-paruataudada, hal ini dapat menimbulkan gejala seperti batuk dan sesak napas.
Pengobatan Limfoma Hodgkin
Teknik konvensional yang menyakitkan
Teknologi baru pengobatan Limfoma Hodgkin, efektif meningkatkan kelangsungan hidup
Teknologi Minimal Invasif: sayatan 2-3 mm, minim efek samping, minim rasa sakit