Kanker kelenjar getah bening, disebut juga " limfoma", merupakan kanker yang
berasal dari jaringan limfatik. Menurut statistik yang ada, penyakit ini banyak
terjadi pada kaum pria setengah baya, dan tingkat mordibitas penyakit ini pada
kaum pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Gejala awal yang muncul umumnya
tidak disertai rasa sakit, pembesaran pada hati dan limpa, keringat pada malam
hari, penurunan berat badan, gatal-gatal dan lain-lain. Ahli onkologi St.
Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, ada banyak metode
pengobatan limfoma, tetapi yang terpenting bagi pasien yaitu metode pengobatan
dengan minim efek samping dan efektif. Apa saja metode pengobatan limfoma?
Metode Umum :
1. Operasi
Ini adalah metode pengobatan limfoma yang paling umum, tujuan utamanya adalah
untuk mengangkat tumor dan sebagian jaringan normal di sekitarnya. Biasanya,
bagian kulit mana dan seberapa dalam lapisan yang akan menjadi target ditentukan
berdasarkan ketebalan dan tingkat invasi tumor. Jika tumor sudah menyebar,
metode operasi tidak dapat mengontrol penyakit ini, diperlukan kemoterapi,
radioterapi dan metode komprehensif lainnya.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah penyinaran terhadap kanker dengan tingkat yang berbeda,
bertujuan untuk menghambat dan membunuh sel kanker. Radioterapi adalah
pengobatan pada kanker limfoma yang tidak boleh dilewatkan. Namun, radioterapi
tidak dapat sepenuhnya membunuh sel kanker secara tuntas, hanya efektif pada
lesi yang terlihat. Tidak dapat membunuh sel kanker pada darah, getah bening dan
lain-lain.
3. Kemoterapi
Sebagai metode pendukung dalam pengobatan. Tetapi karena efek sampingnya yang
besar, dapat menyebabkan pasien muntah, rambut rontok, dan lain-lain. Tetapi
kemoterapi juga merupakan meteode yang tidak dapat dihindari oleh pasien ataupun
keluarga.
Terapi Minimal Invasif Bertarget :
1. Intervensi
Dilakukan di bawah panduan alat pencitraan medis, dokter akan memasukkan alat
kateter khusus untuk melakukan pendiagnosaan pada bagian lesi. Kemudian obat
anti kanker akan dimasukkan melalui pembuluh arteri. Perfusi secara lokal ini
2-8 kali lebih efektif dibandingkan dengan cara infus, dapat membunuh sel kanker
tanpa merusak sel-sel normal lainnya. Sementara itu, dengan cara embolisasi
dapat “mematikan” pembuluh darah ke tumor dan membuat tumor "mati kelaparan".
Obat anti kanker pada embolisasi dapat memperlambat pertumbuhan tumor. Metode
ini sangat berperan dalam pengobatan kanker.
Keunggulan dari pengobatan ini yaitu tanpa operasi, luka kecil, pemulihan
cepat dan efektif.
2. Penanaman Biji Partikel
Biji partikel 125I yaitu metode pengobatan pemancaran sinar-γ jarak pendek
terus menerus untuk membunuh sel kanker. Memiliki fungsi yang sama dengan
radioterapi, keefektifan yang sama dengan operasi, dikenal juga sebagai ‘Pisau
Partikel. Di bawah panduan alat CT-scan atau USG, dokter akan menggunakan
serangkaian peralatan khusus untuk memasukan biji partikel ke pusat tumor.
Partikel-pertikel dalam tumor akan terus memancarkan sinar-γ dan membunuh tumor.
Fungsi radiasinya bertahan sampai 180 hari, secara efektif meringankan
penderitaan pasien, memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan kualitas
hidup.
3. Terapi Bertarget Minimal Invasif Gabungan Pengobatan Timur dan Barat
Metode Gabungan pengobatan Timur dan Barat adalah kombinasi dari kelebihan
metode pengobatan China dan Barat, saling melengkapi, lebih efektif fibandingkan
dengan terapi tunggal. Merupakan metode yang mencampurkan obat-obat tradisional
China ke dalam obat kemoterapi, bertujuan untuk mengurangi efek samping
kemoterapi dan meminimalkan luka pada pasien. Metode ini dapat mengontrol
keseimbangan dan meningkatkan anti kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, serta
meningkatkan kualitas tubuh pasien.
Metode pengobatan minimal invasif adalah metode terbaru yang telah melalui
penelitian dan dicetuskan oleh berbagai ahli onkologi di St. Stamford Modern
Cancer Hospital Guangzhou. Yaitu menjadikan metode-metode seperti Intervensi,
Penanaman biji partikel, Terapi pemanasan, RFA, laparoskopi dan metode minimal
invasif terbaru lainnya menjadi satu kesatuan metode yang bersifat komprehensif.
Dengan mempertimbangkan kondisi penyakit pasien, menggunakan satu atau lebih
metode pengobatan, secara bertahap meningkatkan efektifitas pengobatan. Dan pada
pengaplikasian klinisnya pada stadium lanjut terbukti dapat secara efektif
meningkatkan harapan hidup dan efektifitas pengobatan.