Gejala awal kanker endomitrium tidaklah jelas, dan tidak mudah ditemukan. Karena itu, pada saat ditemukan, kanker sudah berada pada stadium menengah dan akhir, dan melewatkan waktu paling tepat untuk melakukan pengobatan. Ahli dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengingatkan, memahami gejala awal dari kanker endomitrium dapat membantu kita dalam mendeteksi kanker endometrium sejak dini. Jika anda telah berada pada masa menopause, jika mengalami gejala pendarahan besar pada vagina dalam jangka waktu yang lama, maka perlu diwaspadai dan segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, sehingga memudahkan dalam pendiagnosaan dini; jika anda belum sampai pada masa menopause atau sudah tidak mengalami menstruasi, dan muncul gejala pendarahan yang tidak normal pada vagina lebih dari 2 minggu, atau muncul cairan nanah yang berbau dari vagina, maka perlu diwaspadai, ini dapat disebabkan oleh penyakit ginekologi, juga bisa disebabkan oleh kanker endomitrium.
Jika pasien menderita kanker endomitrium, maka kemungkinan akan muncul gejala-gejala seperti di bawah ini:
1. Muncul pendarahan tidak teratur pada vagina: pendarahan dalam jumlah sedikit sampai sedang, jarang yang mengalami pendarahan dalam jumlah banyak. Pada penderita pasca menopause akan muncul gejala pendarahan terus menerus pada vagina atau pendarahan yang sifatnya berselang. Pasien kanker endomitrium umumnya tidak berhubungangan dengan pendarahan. Pendarahan vagina pada pasien stadium akhir bsia disertai dengan jaringan daging. Pada saat ini, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter ginekologi, dalam memudahkan pendiagnosaan dini.
2. Keputihan yang tidak normal: pada satadium awal mungkin hanya akan muncul gejala keputihan disertai darah, namun jika terjadi infeksi, setelah parah mungkin akan muncul cairan seperti nanah dalam jumlah besar dan berbau. Ada kalanya dapat disertai dengan jarongan kecil dari kanker. Bisa melakukan pemeriksaan ke dokter ginekologi atau melakukan pap smear, untuk skrining penyakit.
3. Nyeri: sakit perut, nyeri saat berhubungan seksual dan nyeri pada saat buang air kecil. Jika jaringan kanker telah terjadi penetrasi pada jaringan serosa atau erosi rahim, kandung kemih, rektum, usus, atau menekan jaringan lain, bisa timbul gejala nyeri pada panggul, pengerasan dan progresif, dan banyak bagian lumbosakral, bagian prut bawah sampai paha yang teradiasi. Anda bisa melakukan USG atau histeroskopi, sehingga dapat segera melakukan pengobatan.
4. Gejala lainnya: demam, diabetes, hipertensi, nafsu makan berkurang, berat badan berkurang, dan lain-lain
Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, bahwa pasien kanker endometrium pada tahap awal mungkin tidak merasakan gejala apapun. Gejala yang muncul disebabkan karena lesi kanker terus membesar, menyebabkan efek lokal dan sistemik pada tubuh. Seiring dengan terus membesarnya lesi kanker, gejala secara klinis pun akan semakin bermunculan, dan bertambah parah. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita semua melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Jika anda terdiagnosis suatu penyakit, seeralah melakukan pengobatan.