Gejala awal kanker paru seperti batuk, demam, suara serak dan lain-lain dapat dengan mudah diabaikan atau disalah artikan sebagai penyakit flu atau gejala pada orang merokok biasa. Sehingga banyak kanker paru stadium awal yang terdeteksi secara kebetulan, biasanya karena pasien melakukan pemeriksaan tertentu yang disebabkan penyakit lainnya. Ini menyebabkan hanya sekitar 15% pasien kanker paru yang terdeteksi pada stadium awal, sebagian besar pasien terdeteksi saat sudah memasuki tahap lanjut. Apa saja cara mendiagnosa kanker paru? Ahli dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou akan menjelaskannya untuk kita semua.
1. X-Ray
X-Ray adalah metode penting dalam pendeteksian kanker paru, sebagian besar kanker paru terdeteksi saat melakukan X-Ray di bagian dada. Melalui pemeriksaan ini, kita dapat mengetahui ada tidaknya tumor, letak dan ukuran tumor, serta dapat melihat infiltrat atau perubahan inflamasi paru yang disebabkan hambatan tumor pada bronkus yang menimbulkan emfisema lokal atau lesi sekitar.
2. Sitologi dahak
Pemeriksaan sitologi dahak dapat menentukan jenis patologi sel kanker dan kanker paru. Memiliki tingkat keakuratan lebih dari 80%. Secara klinisnya, pada pasien yang memiliki risiko lebih besar, dapat dilakukan tes dahak secara berulang.
3. Bronkoskopi
Pendiagnosaan bronkoskopi terhadap pasien kanker paru sentral cenderung lebih tinggi, kita dapat langsung melihat tumor di bagian rongga bronkus, serta mengambil sebagian jaringan kecilnya untuk dilakukan biopsi.
4. Mediastinoscopy
Mediastinoscopy biasanya digunakan pada pasien dengan metastase kelenjar getah bening, pasien yang tidak cocok menjalankan operasi dan pasien-pasien yang tidak terdeteksi melalui pemeriksaan lainnya.
5. Biopsi jaringan
Biasanya diterapkan pada kasus yang telah memasuki stadium lanjut, misalnya pada pasien dengan penyebaran ke tulang selangka, bagian leher, ketiak dan letak kelenjar getah bening lainnya atau yang muncul nodul pada bagian bawah kulitnya. Dapat diambil bagian kecil jaringannya untuk dibiopsi atau melakukan penusukan pada jaringan untuk dilakukan biopsi.
6. Torakotomi
Saat benjolan pada paru-paru tidak dapat dipastikan melalui berbagai metode pemeriksaan,dan saat kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi, dapat dilakukan metode torakotomi. Saat pembedahan, dapat dilakukan tindakan pengobatan berdasarkan kondisi atau hasil biopsi untuk menghambat perkembangan penyakit.
Walaupun banyak metode yang dapat mendeteksi gejala awal kanker paru, dan keefektifan pengobatan pada kanker paru stadium awal lebih tinggi dibandingkan pada kanker paru stadium lanjut, tetapi tidak semua pasien kanker paru dapat mendeteksi penyakitnya sejak dini. Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menghimbau, bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas dan memiliki riwayat merokok yang cukup lama, sebaiknya anda rutin melakukan pemeriksaan; bagi orang yang memiliki riwayat kanker paru atau kanker lain dalam keluarganya, sebaiknya melakukan X-Ray setiap 6 bulan sekali dan terus melakukannya untuk jangka panjang.