“Kami pasti bisa mengalahkan kanker...”
Aoi Tokhongmuang berfoto bersama suster
Aoi Tokhongmuang merupakan seorang pasien kanker payudara asal Thailand. Selama 3 tahun melawan kanker, tumor terus berkembang. Pada November 2016, setelah melalui pengobatan komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kini tumornya hampir menghilang.
Saya Memiliki Firasat Akan Menderita Kanker
Pada Maret 2013, dalam pemeriksaan fisik rutin, Aoi Tokhongmuang menemukan sebuah benjolan kecil berukuran sekitar 1cm di ketiak kanannya. Hasil biopsi menyatakan bahwa benjolan tersebut adalah tumor ganas payudara. Berbeda dengan pasien pada umumnya, Aoi Tokhongmuang tidak hanya tidak merasa takut, tapi juga tidak merasa kaget. Ia dengan tenang mengatakan, “Saya punya firasat bahwa suatu hari nanti akan menderita kanker, karena tante dan nenek saya menderita kanker rahim, ini merupakan genetik keluarga.” Dokter menyarankannya untuk melakukan operasi pengangkatan tumor, namun ia menolak karena ia pernah dengar kalau tindakan operasi akan membuat kanker kambuh kembali dan metastasis.
sebelum pengobatan
Kemudian, Aoi Tokhongmuang bergantung pada pengobatan herbal untuk mengobati kankernya. Pada tahun 2015, hal buruk kembali menimpa, ibu Aoi Tokhongmuang mendadak stroke, dan terbaring lumpuh di tempat tidur. Karena merawat sang ibu, Aoi Tokhongmuang menjadi tidak menjaga kondisi penyakitnya.
Pertama Kali Merasakan Takut Ketika Melihat Tumor Membesar
Pada saat itu, tumor semakin membesar. Dalam kurun waktu 2 tahun, tumor sudah dapat terlihat dengan mata telanjang, dan telah berkembang menjadi sebesar 1/2 telur ayam, disertai dengan kesemutan. Itu adalah kali pertama Aoi Tokhongmuang merasa takut, ia memutuskan untuk mencari metode pengobatan yang efektif. Pada 26 Juli 2016, Aoi Tokhongmuang datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, ia didiagnosa kanker payudara stadium 3 dengan penyebaran kelenjar getah bening di ketiak kanan dan tulang selangka.
Melalui hasil diskusi tim medis MDT St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Aoi Tokhongmuang dengan cepat menjalani Terapi Intervensi. Setelah tindakan, Aoi Tokhongmuang mengalami penekanan susmum tulang, tim medis pun segera melakukan pengobatan Terapi Leukopoietic, setelah itu pemeriksaan sel darah putihnya kembali normal dan tidak ada gejala lainnya. Menurut dokter, hingga saat ini Aoi Tokhongmuang telah menjalani 5 kali Terapi Intervensi, tumornya telah hampir menghilang dan kondisinya membaik. Pertama kali ke China Aoi Tokhongmuang sudah merasa sangat terbiasa. Ia mengatakan, “Meskipun saya menjalani pengobatan di luar negeri, namun di sini ada penerjemah medis Thailand selama 24 jam, sehingga tidak ada hambatan untuk komunikasi. Hidup juga sangat mudah, apapun yang ingin dimakan dapat masak sendiri.”
Ibu Adalah Motivasi Saya Untuk Pengobatan
Aoi Tokhongmuang memiliki empat saudara, dan yang paling dikhawatirkan sang ibu adalah Aoi Tokhongmuang. “Karena saya masih belum berkeluarga, ia khawatir tidak ada yang menjaga saya.” Diagnosa kanker payudara telah membuat ibunya merasa sangat sedih, Aoi Tokhongmuang sangat ingin menyembunyikan penyakitnya. Namun sang ibu masih dapat melihat pikiran sang putri dan mengatakan, “Apapun hasilnya, kamu harus beritahu saya, saya mampu menerimanya.” Aoi Tokhongmuang pun mengatakan yang sebenarnya. Kemudian sang ibu menghiburnya, “Sudahlah, kanker payudara dapat disembuhkan.”
setelah pengobatan
Aoi Tokhongmuang juga sangat mencintai sang ibu. Ketika sang ibu mendadak sakit cerebral infarction hingga divonis mati oleh dokter, Aoi Tokhongmuang mengambil keputusan, apapun caranya ia harus membuat ibunya sembuh kembali. Demi menjaga sang ibu, Aoi Tokhongmuang mengabaikan kondisinya. Syukurnya, dalam dukungan cinta, sang ibu akhirnya keluar dari masa kritis. Agar dapat segera kembali ke rumah dan menjaga sang ibu, selama jalani pengobatan di China, Aoi Tokhongmuang sering memberikan semangat pada dirinya sendiri, berdoa agar ia dapat segera sehat kembali. Aoi Tokhongmuang mengatakan, “Ibu adalah motivasi saya untuk terus menjalani pengobatan”.