“Menderita Kanker, Harus Kuat!”
Lie Berty Handy
Nama saya Lie Berty Handy, tahun ini berusia 60 tahun, asal Surabaya, Indonesia. Pada tahun 2014 saya terdiagnosa tumor stroma gastrointestinal. Menjalani pengobatan komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, antara lain Intervensi, Cryosurgery, Microwave Ablation (MWA), Terapi Natural dan Photodynamic. Saat ini, tumor di perut saya telah menyusut menjadi 9cm, penyebaran pada hati telah menghilang, kondisi saya pun membaik.
Saya merupakan seorang pecinta olahraga, terutama tenis, setiap minggu saya berlatih sebanyak 3 kali. Suatu hari di bulan September 2014, saya pergi bermain tenis seperti biasa, namun mendadak perut saya terasa sakit dan kembung, saat itu saya merasa sangat aneh. Kemudian saya melakukan pemeriksaan USG dan CT di rumah sakit setempat, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya benjolan pada perut. Saat itu, saya mulai curiga adanya kanker.
Dokter setempat menyarankan saya untuk menjalani rawat inap, namun saya menolak. Kemudian tante saya menyarankan untuk berkonsultasi ke kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Surabaya. Sebelumnya ia menderita kanker hati, setelah menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya menghilang dan hasilnya efektif. Jadi, hari itu saya pergi ke kantor perwakilan untuk berkonsultasi dengan dokter. Saya bertanya kepada dokter, apakah penyakit ini dapat diobati dan dokter menjawab dapat diobati, saya pun tidak ragu untuk menjalani pengobatan ke Guangzhou.
Lie Berty Handy bersama suster
Oktober 2014, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, saya terdiagnosa dengan tumor stroma gastrointestinal, dengan ukuran tumor 14cm. Hal ini membuat saya takut dan khawatir. Keluarga terus menyemangati saya, dan akhirnya saya pun bisa menerima kenyataan ini. Tim medis MDT memutuskan untuk menerapkan metode minimal invasif kepada saya dan dengan segera mengatur proses tindakan. Setelah menjalani Intervensi pertama, saya kembali ke Indonesia untuk melakukan pemeriksaan CT Scan, hasilnya menunjukkan bahwa ukuran tumor telah menyusut. Rasa takut dan cemas sudah tidak lagi saya alami, saya pun menjadi lebih percaya dengan metode pengobatan di sini. Selain itu, pada Februari 2015, setelah menjalani Cryosurgery, saya kembali ke rumah sakit melakukan pemeriksaan, dan ditemukan bahwa tumor menyusut sebanyak 5 cm, saya sangat senang. Tumor di hati yang awalnya berukuran sekitar 1 cm juga telah menghilang.
Ini adalah kali ke 6 saya datang untuk menjalani pengobatan. Sebelumnya saya dijadwal untuk datang melakukan pemeriksaan setiap 3 bulan, tapi kini saya hanya perlu datang setiap enam bulan sekali. Hingga saat ini saya telah menjalani Intervensi, Cryosurgery, Microwave Ablasi (MWA), Terapi Natural dan Photodynamic. Semua pengobatan Minimal Invasif ini tidak memiliki efek samping, dan gejala sakit perut yang sebelumnya saya alami juga telah menghilang. Setelah saya kembali ke Indonesia, kehidupan dan pekerjaan saya kembali seperti biasa, saya juga sudah bisa bermain tenis seperti biasa, dan pola makan saya pun normal. Semua orang mengatakan kalau saya tidak terlihat seperti seorang pasien, saya sangat senang. Saya berharap kabar baik terus datang, dan semoga tumor di perut saya juga cepat hilang sepenuhnya.
Dibandingkan dengan rumah sakit di Indonesia, pengobatan di sini sangat maju, semua dokter dan suster bersama-sasma merawat saya, sedangkan di Indonesia tidak ada pengobatan minimal invasif, dan yang merawat saya hanya seorang suster. Saya sangat berterima kasih kepada dr. Lin Jing - dokter penanggung jawab saya, ia sangat bertanggung jawab, sangat berhati-hati dan ramah. Pelayanan di sini juga sangat baik, rumah sakit mengajak pasien berjalan-jalan, saya sudah pernah pergi ke Pearl River. Selama dirawat di rumah sakit, saya suka membuat masakan indonesia.
Pesan saya, jika terdiagnosa kanker, kita harus kuat dan terus menjalani pengobatan!