Pada pagi hari tanggal 15 Oktober 2012, mantan Raja Kamboja, Norodom Sihanouk meninggal pada usia 90 tahun di Beijing. Ini adalah kepala negara asing di papan Gerbang Tiananmen, Sekretaris Jenderal, Hu Jintao, dalam pesan belasungkawa untuk mengenang Raja Sihanouk mengatakan: "Yang Mulia, Raja, Sihanouk juga merupakan teman baik dari orang-orang China, komitmen jangka panjang terhadap persahabatan bilateral ditempa persahabatan yang mendalam dengan para pemimpin China di beberapa generasi, 17 Oktober di Lapangan Tiananmen, Beijing, Gerbang Xinhua untuk Raja Sihanouk yang telah meninggal diturunkan menjadi setengah tiang, yang merupakan penerimaan paling sopan oleh kepala negara asing yang pernah di China!
Selain keterampilan politik yang luar biasa, ia juga seorang pemimpin besar yang dikagumi Rakyat Kamboja dan dikenal sebagai "bapak kemerdekaan", dari 71 tahun pada tahun 1993, dalam 20 tahun terakhir hidupnya, ia telah dengan perjuangan berat melawan kanker, pengobatan kanker di China (yang memiliki kekambuhan 1 kali selama 11 tahun), dalam liku-liku kehidupan ia menjadi seorang legenda.
Pada tahun 1993, Raja Sihanouk di rumah sakit Beijing melakukan pemeriksaan medis rutin, untuk mengidentifikasi tubuhnya “limfoma B-sel”, didiagnosa dengan kanker prostat. Menghadapi hal yang sulit dan sangat sulit diterima orang pada umumnya, Raja Sihanouk malah bersikap acuh tak acuh. Semangat perjuangan melawan penyakitnya setelah sekitar satu tahun menjalankan pengobatan, kondisinya membaik. Pengetahuan medis memberitahu kita bahwa, manusia saat gugup, kemampuan kekebalan tubuh akan menurun, kasus yang parah menyebabkan runtuhnya sistem kekebalan seluruh tubuh. Jadi, banyak orang tidak meninggal karena kanker, tetapi karena stres, ketakutan dan meninggal. Kehidupan Raja Sihanouk penuh cinta, memiliki kepercayaan, sehingga "kanker" juga berhenti, dan tidak kambuh dalam 11 tahun ke depan. Raja Sihanouk menggunakan teknologi pengobatan apa untuk melawan kanker, mantan Direktur Departemen Urusan Asia, Zhang Jiuhuan, mengatakan kepada wartawan bahwa dokter China menggunakan pengobatan kombinasi barat dan timur untuk mengontrol kondisinya.
Sejak pertama kali pada tahun 1994 untuk mengusir kanker, setelah sebelas tahun penuh, kanker tidak lagi mengganggu Raja Sihanouk, menemukan bahwa sampai tahun 2005 "11 tahun lalu telah menyembuhkan kanker prostat yang telah menyebar ke perut”, saat itu raja berusia 83 tahun dan karena kesehatan yang buruk, mengundurkan diri takhta, memutuskan untuk tinggal di China untuk waktu yang lama untuk menjalani “pengobatan kombinasi China dan barat”. Sata menjalankan pengobatan pertama ia yakin bahwa "Pengobatan kombinasi China dan Barat" adalah cara terbaik untuk mengobati kanker, ia sejak Januari 2005 rawat inap di sebuah rumah sakit di Beijing, dia berkata: "Para dokter mengekstraksi sampel sumsum tulang untuk mengkonfirmasi perkembangan kanker dan merumuskan kemoterapi.” Juga menyebut "ia percaya operasi memungkinkan dia untuk hidup lebih lama.." fakta bahwa ia setelah perawatan, kondisinya mendapatkan control lagi.
Pada tahun 2008, dokter untuk ketiga kalinya menemukan bahwa Raja Sihanouk menderita kanker. Juni 2009, Sihanouk di website pribadinya menerbitkan surat pribadi, mengumumkan ia sembuh dari ketiga kanker, Sihanouk mengucapkan terima kasih kepada dokter China yang telah membantu menyembuhkan kanekr, dia berkata: 'Jika saya telah berulang kali terkena kanker dan dapat disembuhkan, juga umur 87 tahun masih hidup, dan itu semua karena dokter dan perawat yang hebat, ramah, murah hati, dan terampil. '"(teks diambil dari China News Network "http://www.chinanews.com/gj/2012/10-18/4257056.shtml)
Raja Sihanouk, dari pengalamannya memberitahu kita, asalkan secara aktif bekerja sama dengan pengobatan, kanker tidak mengerikan, pengobatan kombinasi China dan barat untuk bisa membuat keajaiban dalam mengobati kanker, secara bersamaan dapat memperpanjang umur selama 20 tahun bagi pasien yang menderita kanker, diabetes dan penyakit lainnya hingga mencapai usia!
Raja Sihanouk dengan perjuangan gigih melawan kanker, dan untuk mengalami kemenangan satu demi satu, ia adalah model untuk setiap pasien kanker! Mari kita diam sejenak untuk menghormati “pahlawan antikanker” ini.
