Kesehatan Tiada Batas, Kasih Tiada Batas
+  -

Cedera tulang belakang, terapi stem cell untuk pengobatan cedera tulang belakang, terapi stem cell, stem cell.


  Mr.Su adalah seorang pria berusia 59 tahun, memiliki seorang istri yang cantik, dan seorang anak yang berprofesi sebagai dokter gigi.

  Di atas bibir Mr. Su tumbuh kumis, saat tidak tertawa, raut wajahnya terlihat sangat serius. Jika anda pertama kali bertemu dengan Mr.Su, dan merasa kagum pada bapak satu ini, hal yang sungguh wajar terjadi. Karena ia adalah seorang inspektur kepolisian yang berwibawa.

  Namun, ia sesungguhnya adalah seorang inspektur tua yang optimis dan penuh semangat.

  Diabetes?

  Ya benar, diabetes. Inspektur berusia 59 tahun ini telah memiliki riwayat gula darah tinggi selama 20 tahun. Saat masuk rumah sakit, ia didiagnosa “diabetes tipe 2, diabetes kaki, dan neuropati perifer”. Karena diabetes ini, Mr.Su terus menerus mengalami keluhan gatal dan infeksi cellama 2 tahun. Dan infeksi luka pada bagian kakinya (diabetes kaki) pun sudah semakin parah, bagian sekitar pergelangan kakinya kemerahan, dan kulitnya sudah menjadi ruam, dan kulit bagian tungkai kaki sudah terlihat semakin banyak ulkus.

  Jika diabetes dikatakan sama sekali tidak menakutkan, bayangkan jika ditambah dengan diabetes kaki, tidak diragukan lagi hal ini menjadi tanda yang berbahaya. Walaupun ia adalah seorang inspektur senior yang memiliki banyak pengalaman, namun tidak dipungkiri ia tetap stress saat harus menghadapi penyakit diabetes dan diabetes kaki ini, jika tidak dapat diobati, dan kondisi diabetes kakinya semakin memburuk, maka kemampuan berjalannya kelak pun akan terganggu.

  Terapi Sel?

  Demi mengobati penyakit diabetes ini, sang istri mendampinginya berobat dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, namun hasilnya tidak efektif. Pengobatan utama adalah terapi obat, namun terapi ini tidak dapat menyembuhkan penyakit diabetes dari akarnya. Situasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun Mr. Su dan istri tetap tidak berkecil hati, mereka dengan sikap optimis dan tanpa menyerah mencari metode pengobatan yang dapat dengan efektif menyembuhkan diabetes ini.

  Secara tidak sengaja, melalui internet mereka menemukan informasi mengenai pengobatan diabetes dengan Terapi Sel di Asian Cell Center, dan mereka pun akhirnya berkonsultasi di kantor perwakilan Asian Cell Center yang ada di Surabaya, dokter di kantor perwakilan menjelaskan secara rinci mengenai prinsip-prinsip dari pengobatan diabetes dengan Terapi Sel tersebut. Setelah konsultasi, kedua pasangan ini merasa bahwa ini adalah pengobatan yang dapat diandalkan.

  5 Mei, masih dengan maksud mencoba-coba, mereka mengunjungi Asian Cell Center. Tim medis memutuskan serangkaian pengobatan yang harus dijalani Mr. Su, serta membantunya menjalani Terapi Sel.

  Hari Perawat?

  Jika ingin membahas mengenai hari libur, tentu Mr. Su dan istri sudah sering kali melewati banyak hari libur, namun mereka sama sekali belum pernah merayakan Hari Perawat. Setelah mendatangi Asian Cell Center, untuk pertama kalinya dalam hidup mereka merayakan Hari Perawat.

  12 Mei, bertepatan dengan Hari Perawat, Asian Cell Center mengadakan acara Hari Perawat, mengundang para pasien beserta keluarga dari Indonesia untuk ikut berpartisipasi. Mr. Su dan istri juga termasuk salah satu daftar tamu yang diundang. Namun dikarenakan Mr. Su baru menjalani Terapi Sel hari itu, ia tidak bisa hadir di sana. Namun sang istri berpartisipasi dalam acara ini, bersama dengan para staf rumah sakit yang wanita, mereka menampilkan lagu “Ayo Ibu”, membuat para penonton takjub dan terpesona dengan penampilan mereka.

  Keluar rumah sakit!

  14 Mei, Mr. Su pun keluar dari rumah sakit. Setelah menjalani Terapi Sel, kondisi beliau pun semakin membaik, gula darahnya terkontrol dengan baik, keluhan kaki gatal yang pada awalnya sangat menganggu pun sekarang telah menghilang, hal ini membuat Mr. Su sangat nyaman dalam beraktivitas. Inspektur senior ini begitu berharap dapat berjalan bebas kembali dengan kedua kakinya, penyakit diabetes kaki ini telah membuat dirinya “kesulitan” dalam berjalan dan beraktivitas, sebagai seorang inspektur polisi, hal ini tentu bukan suatu hal yang dapat ditoleransi. Namun sekarang, beliau dapat “berjalan secepat kilat” kembali. Saat ia keluar dari rumah sakit, para penerjemah dan para staf rumah sakit memberikannya dan sang istri seikat bunga sebagai ucapan, pasangan ini foto bersama para penerjemah, berpose dengan senyum yang cerah.

  Para penerjemah dan para staf sangat merasa sedih dengan kepergian pasangan tersebut, sikap optimisme dan dinamisme pasangan ini telah mempengaruhi setiap orang, sedikit pasien yang dapat menghadapi penyakitnya dengan senyuman, Mr. Su adalah seorang pasien pejuang yang hebat.

  Tidak lama setelah keluar dari rumah sakit, Mr. Su telah mendapatkan hasil pengobatan yang efektif, seperti yang beliau katakan, saya percaya jarak kesembuhan dengan diriku sudah tidak jauh lagi.


Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.
Konsultasi kanker via telp
Hubungi : 0812 978 978 59