Menurut data statistik terbaru WHO, di Indonesia, tingkat kematian kaum pria akibat dari kanker sebesar 60.7%, pada kaum wanita sebesar 56.9%, setiap tahunnya terdapat 115.044 orang masyarakat Indonesia meninggal akibat kanker. Dikarenakan alas an takut dengan efek samping akibat operasi dan kemoradioterapi, banyak pasien kanker tidak menjalani pengobatan medis dan memilih untuk menjalani pengobatan herbal, namun, metode pengobatan ini bukan hanya tidak dilakukan secara ilmiah, tetapi juga dapat memperburuk kondisi, dan menunda pasien mendapatkan pengobatan terbaik.
Bagaimana mengurangi efek samping pengobatan kanker, agar dengan penderitaan yang minim bisa mendapatkan hasil pengobatan yang efektif? Untuk membantu lebih banyak lagi pasien kanker di Indonesia, pada 24 April 2018, diadakan Diskusi dan Tanya Jawab Teknologi Pengobatan Kanker Terbaru, Ahli Onkologi asal China akan hadir secara langsung untuk memperkenalkan “Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat Minimal Invasif Bertarget”, pengobatan ini menggabungkan keunggulan dari pengobatan Timur dan Barat, dengan penderitaan yang minim bisa mendapatkan hasil pengobatan yang efektif, mendatangkan pilihan dan harapan pengobatan baru bagi pasien kanker di Indonesia. Beberapa Cancer Survivor akan hadir secara langsung untuk membagikan pengalaman mereka melawan kanker. Setelah acara diskusi dan sharing, akan dilanjutkan dengan layanan tanya jawab personal dengan Health Advisor.