Bulan puasa adalah bulan spesial bagi umat Muslim. Selama bulan puasa, umat Muslim memiliki aturan dan pola makan yang tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa, lalu bagaimana cara berpuasa dengan sehat?
Ahli Onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Prof. Peng Xiaochi menuturkan : Aturan dan pola makan sangat penting!
Dari sudut pandang ilmiah, jika kita mengkonsumsi makanan berlemak dan mengandung gula secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko hiptertensi, diabetes, penyakit jantung, bahkan kanker. Oleh karena itu, tidak seharusnya kita makan berlebihan saat menjalani puasa, usahakan tetap menjaga keseimbangan asupan gizi.
Makan dan minum secara berlebihan dapat mengakibatkan penyakit apa saja? Ahli Onkologi menuturkan, makan berlebihan, mengkonsumsi daging serta alkohol berlebihan dapat menambah beban kerja pada organ hati dan empedu, metabolisme sel hati dipaksa untuk bekerja ekstra, sekresi cairan empedu juga akan bertambah, hal ini bisa merusak fungsi hati, dan menimbulkan infeksi pada empedu. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, dapat menyebabkan sekresi berlebih pada organ pankreas, kerja usus meningkat, pankreatitis akut, serta penyakit membahayakan lainnya, seperti kanker hati, kanker usus, kanker prostat, kanker lambung dan sebagainya.
Selama bulan puasa, kebiasaan apa saja yang dapat memicu kanker? Klik untuk konsultasi
Prof. Peng Xiaochi menyarankan, selama bulan puasa, saat berbuka, kita bisa mengkonsumsi sekitar 30% dari asupan makanan harian. Setelah selesai sembahyang, konsumsi 10-15% asupan harian, sebelum tidur bisa mengkonsumsi 10-15% asupan harian, dengan begitu kita bisa memenuhi sekitar 60% asupan harian. Saat sahur, kita bisa mengkonsumsi 30% dari asupan makanan harian dan menambahkan 10% asupan dengan makanan ringan. Dengan begitu, asupan harian akan terpenuhi 100%.
Porsi sedikit, perbanyak frekuensi. Ini adalah aturan pola makan yang baik selama bulan puasa. Selain itu, asupan cairan juga tidak boleh diabaikan. Selama bulan puasa, 12-14 jam tubuh tidak mendapatkan asupan cairan. Oleh karena itu, saat buka puasa dan saat sahur, jangan lupa untuk mengkonsumsi 2000ml air.
Saat buka puasa, kita bisa memilih sebagian makanan manis dan mengandung cairan sebagai hidangan pembuka, misalnya jus buah, namun ingat untuk tidak mengkonsumsi yang terlalu dingin. Karena tubuh kita tidak mendapatkan asupan apapun dalam waktu yang cukup lama, ditakutkan makanan dan minuman yang terlalu dingin dapat merangsang tenggorokan. Kolak, bubur kacang hijau bisa menjadi hidangan pembuka yang baik, namun ingat untuk tidak menggunakan santan secara berlebihan. Gula dan santan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan menyebabkan beberapa gejala, seperti mual muntah, nyeri perut dan sebagainya. Selain itu, kebutuhan gula dan lemak tubuh juga tidak terlalu banyak, sehingga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Setiap 2 jam sebelum tidur, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti susu, bubur kacang hijau, dan sejenisnya.
Selama bulan puasa, pola makan dan perawatan apa yang perlu diperhatikan oleh pasien kanker? Konsultasi Prof. Peng Xiaochi
Untuk menjaga kebugaran tubuh, kita bisa berolahraga secukupnya. Karena waktu makan agak berbeda dari biasanya, untuk menghemat penggunaan energi harian, umumnya tidak dianjurkan berolahraga di pagi hari. Waktu olahraga yang baik adalah mendekati saat buka puasa. Misalnya, saat waktu berbuka adalah jam 6 sore, 20-30 menit sebelum berbuka, kita bisa melakukan olahraga. Berolahraga setelah berbuka juga bisa dilakukan.
Selain beberapa saran di atas, Prof. Peng Xiaochi menuturkan, bagi pasien kanker, jika selama berpuasa mengalami hal-hal yang tidak nyaman, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter, ikuti saran dokter dan aktif menjalani pengobatan. Perubahan kebiasaan makan saat berpuasa tidaklah signifikan.
Umar Latinulu-Kanker Usus
Hatta-Kanker Usus
Liao Jianfu-kanker lambung