Operasi adalah cara pengobatan konvensional kanker payudara, menggunakan pengangkatan payudara sebagai pertimbangan. Setelah operasi bagian dada perempuan akan meninggalkan bekas luka yang besar dan jelek, akibatnya tidak sedikit dari pasien perempuan yang merasa kehilangan martabat dan kepercayaan diri. Selain itu, biasanya ketika pengangkatan payudara dilakukan kelenjar getah bening di bawah ketiak juga diangkat bersih, tidak bisa dihindari hal ini akan menyebabkan beberapa komplikasi akibat operasi, yang biasanya ditemukan adalah : luka setelah operasi, aktivitas lengan atas yang terbatas; lengan membengkak; efusi atau nekrosis kulit setelah operasi. Kemudian yang parahnya adalah, banyak para ahli menemukan, seiring dengan bertambah besarnya cakupan pembedahan, setelah melakukan operasi tidak hanya kelangsungan hidup yang tidak terlihat membaik, bahkan kualitas hidup pun akan menurun.
Melalui penelitian klinis diseluruh dunia pada tahun 60-70an, para ilmuan mulai mengenali bahwa kanker payudara adalah sebuah penyakit sistemik, dengan memperluas cakupan pembedahan pun tidak mungkin bisa membersihkan tumor sampai ke akarnya. Cara pengobatan kanker payudara yang tepat seharusnya adalah menerapkan pengobatan dengan cara terapi kombinasi, dilengkapi dengan kemoterapi, dengan demikian waktu kelangsungan hidup pasien kanker pun dapat diperpanjang, meningkatkan kualitas kehidupan.
Bagaimana jika Setelah Melakukan Kemoterapi Kanker Payudara Mudah Bernanah?
Perkenalan akan para ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou , sebelum melakukan pembedahan, biasanya akan dilakukan pengobatan intervensi embolisasi pada pembuluh darah ateri, selain tidak akan menyebabkan payudara bernanah, juga memiliki kegunaan meringankan pembusukan bagi para pasien yang sudah bernanah, sekaligus juga dapat memperkecil tumor, meningkatkan pengobatan minimal invasif. Setelah pengobatan minimal invasif, sesuai dengan detail keadaan pasien, akan dipilih jenis obat yang paling cocok dengan efek samping terkecil untuk memaksimalkan hasil pengobatan. Pengobatan minimal invasif meliputi Pisau Ar-He, Penanaman Partikel, terapi biologi dan lain-lain, berdasarkan detail keadaan pasien kanker payudara, para ahli memutuskan metode pengobatan yang akan digunakan, pengobatan dengan cara terapi kombinasi ini memiliki kelebihan luka yang kecil, mencegah kekambuhan dan lain-lain, sebisa mungkin juga mempertahankan payudara, tanpa mempengaruhi penampilan luar wanita.
Metode mempertahankan payudara memberikan ruang lingkup kehidupan yang lebih baik bagi para pasien kanker payudara, mengurangi banyak rasa sakit hati pasien kanker payudara, sehingga ketika keadaan mereka kembali membaik, mereka dapat dengan santai memasuki kehidupan bermasyarakat, menjalani kehidupan sehari-hari, meningkatkan kualitas hidup pasien.
Hanya dengan melakukan diagnosa dini, dan diimbangi dengan kondisi yang memungkinkan, biasanya semuanya bisa menjalani metode mempertahankan payudara. Metode mempertahankan payudara sudah dijadikan standard dalam pemilihan metode pengobatan bagi para pasien kanker payudara stadium I dan II, metode mempertahankan payudara secara keseluruhan sudah mencapai 50% - 80% kasus, mempertahankan payudara menjadi pilihan baru bagi para pasien kanker payudara stadium awal serta sebagian pasien stadium akhir, juga akan menjadi ilmu, standarisasi dan impian bagi metode pengobatan kanker payudara.