Menurut data statistik terbaru International Agency for Research on Cancer dari WHO, kanker nasofaring rentan menyerang orang ras Mongoloid (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, China). Sedangkan sebagian besar orang yang berada di wilayah Eropa, Amerika dan Oseania merupakan ras kulit putih, dimana mereka memiliki tingkat insiden kanker nasofaring yang lebih rendah.
Liang Feilu yang merupakan seorang Ahli Onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengemukakan, bagi 70-80% pasien kanker nasofaring, operasi pengangkatan bukanlah pilihan pengobatan yang utama, berikut penjelasannya.
Posisi Istimewa : Letak kanker nasofaring cenderung tersembunyi, rongga nasofaring terletak persis di tengah tengkorak, memiliki rongga sempit dengan diameter vertikal hanya 5.5-6.0 cm, di kedua sisinya terdapat pembuluh aorta, pembuluh vena, jaringan getah bening serta berbagai jaringan penting lainnya, sehigga sangat sulit untuk dilakukan operasi tanpa merusak beberapa jaringan penting ini.
Pesatnya perkembangan penyakit menyebabkan kesulitan dan keterbatasan operasi : Saat terdiagnosa, sekitar 70-80% pasien kanker nasofaring telah memasuki stadium lanjut atau akhir, tumor sudah bermetastase ke kelenjar getah bening leher, hati dan bagian-bagian lainnya, tingkat metastasis mencapai 60-80%, sehingga cenderung sangat sulit untuk dilakukan operasi di bagian-bagian tersebut.
Oleh karena itu, banyak pasien kanker nasofaring di Indonesia, Malaysia, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang begitu terdiagnosa, memilih untuk menjalani pengobatan herbal dan kemoradioterapi konvensional sebagai pilihan pengobatan utama mereka.
Dr. Liang menuturkan, kemoterapi konvensional dilakukan dengan cara menginjeksikan obat anti-kanker melalui pembuluh vena, sehingga saat obat membunuh sel tumor, jaringan sel normal ikut rusak, dan menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, mual-mual dan tubuh lemah. Banyak pasien kanker stadium lanjut dan akhir yang memilih pengobatan herbal karena takut terhadap kemoterapi sistemik. Meskipun sebagian obat herbal bisa menunda perkembangan penyakit, namun jika hanya mengandalkan terapi tunggal umumnya sulit mendapatkan efek penyembuhan yang menyeluruh, bahkan dapat menunda waktu pengobatan terbaik pasien kanker nasofaring. Metode Pengobatan Gabungan Timur dan Barat adalah metode terbaik untuk pengobatan kanker nasofaring saat ini. Metode Intervensi, Cryosurgery dan Microwave Ablation (MWA) memiliki keunggulan antara lain minim luka, minim efek samping, pemulihan cepat, serta dapat mengurangi dampak buruk pengobatan pada pasien. Apabila metode-metode ini dikombinasikan dengan pengobatan herbal, akan diperoleh hasil pengobatan terbaik dengan efek samping yang lebih minim.