Berdasarkan data, tingkat mortalitas kanker esofagus cenderung lebih rendah dibandingkan jenis kanker lainnya. Jika dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani secara tepat, persentase kelangsungan hidup pasien dapat melebihi 80%. Tetapi masih terdapat sekitar 220.000 orang yang meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya. Alasannya, banyak pasien stadium lanjut yang tidak dapat menjalani operasi, ditambah kondisi fisik yang buruk, menyebabkan pasien tidak dapat menjalani kemoterapi. Ini merupakan faktor penting yang menyebabkan rendahnya tingkat kelangsungan hidup pada pasien kanker esofagus. Ahli dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou al menuturkan, pada pengobatan kanker esofagus dapat diterapkan metode dengan luka kecil dan pemulihan cepat. Lalu, apa saja metode pengobatan untuk kanker esofagus?

Metode tradisional :

1. Operasi

Hasilnya terlihat nyata pada pasien stadium awal. Persentase kelangsungan hidup 5 tahun ke depan pada pasien kanker esofagus stadium I dapat mencapai 80%-90%. Tetapi, pada pasien stadium lanjut (stadium III dan IV) persentasenya tidak sampai 15%.

2. Radioterapi

Radioterapi yang diterapkan sebelum dilakukan operasi bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor. Sedangkan radioterapi yang diterapkan pasca operasi bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker. Tetapi efek samping yang diakibatkan radioterapi belum tentu dapat diterima oleh semua pasien.

3. Kemoterapi

Kemoterapi yang dilakukan pada tahap tertentu dapat mengontrol lesi kanker dan memperkecil jangkauan tumor. Sayangnya, kemoterapi memiliki efek samping yang pasti terhadap tubuh. Umumnya diterapkan pada pasien kanker esofagus stadium lanjut.

Metode Minimal Invasif Bertarget, Gabungan Pengobatan Timur dan Barat :

1. Gabungan Pengobatan Timur dan Barat

Setelah melalui penelitian kedokteran China selama bertahun-tahun, pengobatan China akhirnya efektif dalam mengontrol keseimbangan dan melancarkan fungsi anti-kanker. Dengan menggabungkan kelebihan dari pengobatan timur dan barat, akan didapatkan hasil yang lebih efektif daripada penerapan metode tunggal. “Metode gabungan pengobatan timur dan barat” bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pemasukkan obat melalui pembuluh arteri, inhalasi dan injeksi obat pada lokasi terntentu (titik-titik akupuntur). Ini merupakan metode pengobatan komprehensif yang lebih canggih. Metode ini memiliki fungsi pengontrolan yang pasti untuk kanker esofagus, tidak akan timbul efek samping selama pengobatan dilakukan. Dapat meningkatkan kekebalan tubuh pasien, mengurangi toksisitas dari obat kemo, meningkatkan kualitas hidup pasien dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien.

2. Terapi Photodynamic

Terapi Photodynamic menggunakan fotosensitizer intravena, membuat penyerapan pada jaringan kanker lebih banyak dan pada jaringan normal lebih sedikit, tumor disinari menggunakan laser khusus. Di bawah pengatuh energi cahaya, fotosensitizer berpengaruh pada munculnya sel-sel kanker, sel-sel kanker akan mati keracunan dan tumor pun menghilang. Jika dibandingkan dengan metode pengobatan tradisional, dalam pengobatan kanker esofagus, terapi Photodynamic memiliki kelebihan antara lain tanpa pembedahan, tidak ada luka dan minim rasa sakit. Karena tingkat toksisitasnya yang lebih rendah, sehingga komplikasi yang diakibatkan pun lebih sedikit. Sangat cocok diterapkan pada pasien kanker stadium lanjut atau pasien dengan usia lanjut.

Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhoul menghimbau, dalam menghadapi kanker esofagus, operasi dan kemoterapi bukanlah satu-satunya pilihan. Terlebih bagi pasien kanker esofagus stadium lanjut, operasi dan kemoterapi dapat menimbulkan berbagai efek samping yang dapat memperburuk kondisi pasien. Jadi, ketika anda terdiagnosa kanker esofagus, selain aktif menjalani pengobatan, memilih pengobatan yang tepat juga merupakan kunci utamanya.