Saya tidak pernah menyangka bahwa saya akan didiagnosis kanker di usia yang begitu muda. Saya kehilangan harapan hidup, yang tersisa hanya ketakutan dan ketidakpastian. Benjolan di leher saya semakin besar, dan saya semakin cemas. Saya sudah menemui banyak dokter, dan mereka semua hanya merekomendasikan kemoterapi, serta mengatakan bahwa tingkat kelangsungan hidup saya sangat kecil. Saya tidak bisa mempercayainya, jadi saya menghabiskan banyak waktu mencari informasi di internet, sampai akhirnya saya menemukan harapan besar di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani pengobatan, semua tumor di tubuh saya hilang, dan sekarang saya sudah hidup sehat selama 6 tahun.

Kemoterapi bukan satu-satunya pilihan bagi pasien kanker

Pada Agustus 2018, saya mulai batuk dan merasakan nyeri di tulang belakang dada, serta muncul benjolan di leher. Setelah menjalani CT scan, ditemukan beberapa tumor di paru-paru, dokter awalnya mencurigai kanker paru dan menyarankan kemoterapi. Memikirkan efek samping dari kemoterapi yang bisa menurunkan kualitas hidup, saya memutuskan untuk menolak kemoterapi. Melalui kerabat, saya mendengar tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah mencari informasi di internet, saya mengetahui bahwa ada teknologi minimal invasif untuk mengobati kanker selain kemoterapi dan radioterapi. Saya segera menghubungi Pusat Layanan Internasional Surabaya untuk membuat janji temu dengan ahli untuk konsultasi jarak jauh. Setelah analisis kondisi dan metode pengobatan oleh ahli, saya dan keluarga tanpa ragu pergi ke Guangzhou untuk menjalani pengobatan.

Setelah menjalani Intervensi, semua tumor limfoma stadium IV saya sepenuhnya hilang

Pada Desember 2018, saya tiba di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah serangkaian pemeriksaan, termasuk biopsi, saya didiagnosis limfoma stadium IV, yang telah menyebar ke beberapa tempat, termasuk ketiak dan paru-paru. Saat pertama kali masuk rumah sakit, saya sangat tersiksa oleh nyeri tulang dan batuk, sehingga saya menjadi kurus dan sulit tidur. Tak lama setelah itu, tim medis MDT mempelajari kondisi saya secara mendalam dan merumuskan rancangan pengobatan intervensi untuk saya.

Saat menjalani pengobatan intervensi yang pertama, meskipun dokter menjelaskan prosesnya dengan detail, saya masih merasa sedikit tegang karena ini adalah pengalaman pertama saya. Beruntungnya, setelah sesi pertama, benjolan yang jelas terlihat di ketiak saya hilang. Selama proses pengobatan, tubuh saya perlahan-lahan kembali normal tanpa mengalami efek samping seperti yang sering terjadi pada kemoterapi atau radioterapi. Kelenjar getah bening di leher dan ketiak saya secara bertahap menyusut, batuk saya menghilang, dan nyeri di tulang belakang dada serta leher juga berkurang secara signifikan. Setelah beberapa sesi pengobatan, semua tumor di tubuh saya menghilang, dan gambaran metabolik tumor yang terlihat di PET CT menghilang sepenuhnya.

Perbandingan CT tumor tulang dada sebelum dan sesudah pengobatan

Pengobatan intervensi adalah peningkatan dari kemoterapi sistemik, dimana infus obat dan embolisasi dilakukan langsung melalui aorta yang memasok darah, Konsentrasi obat lokal tinggi, dan kanker dihilangkan secara lebih menyeluruh dan efektif. Bagi pasien kanker stadium menengah hingga lanjut, terutama yang tidak berani atau tidak dapat menjalani operasi konvensional dan kemoradioterapi, pengobatan ini semakin menjadi pilihan utama karena dapat membunuh sel kanker secara menyeluruh sambil melindungi sel-sel normal dalam tubuh mereka.

Intervensi: toksisitas rendah, non-invasif

Enam tahun kemudian bertemu kembali dengan St. Stamford, hati dipenuhi rasa syukur

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada kanker, saya kembali menjalani hidup dan pekerjaan yang normal, sambil menghargai setiap hari dengan rasa syukur. Pada 18 September 2024, saya menghadiri acara sharing pengalaman melawan kanker yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Internasional Surabaya St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saya berbagi pengalaman saya dalam melawan kanker dengan pasien dan keluarga yang hadir, mendorong mereka untuk tetap semangat. Enam tahun telah berlalu, saya masih ingat dengan jelas pengobatan yang saya terima di rumah sakit pada tahun 2018 dan tetap berterima kasih kepada rumah sakit dan dokter atas usaha mereka yang telah memberikan saya harapan untuk hidup baru.

Tahun 2018 VS Tahun 2024

Hadapi kanker dengan optimis dan percaya pada teknologi Minimal Invasif

Terima kasih kepada semua dokter, perawat, dan penerjemah di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saya berharap teknologi minimal invasif yang canggih di rumah sakit ini dapat terus memberi manfaat bagi lebih banyak pasien kanker. Saya juga ingin mengingatkan teman-teman pasien kanker lainnya, jangan menyerah menghadapi kanker. Hadapi dengan optimis, dokter akan membantu kita, dan Tuhan memberkati kita.

Tahun 2018, saya berfoto dengan dokter penanggung jawab dan penerjemah