Muhammad Fakhri Muslim
Muhammad Fakhri Muslim adalah seorang mahasiswa asal Indonesia. Ia yang berusia 22 tahun memiliki banyak mimpi tentang masa depannya, namun sebuah penyakit membuatnya dan keluarga menjadi sedih. Akhir tahun 2017, ia terdiagnosa limfoma hodgkin. Ia memilih untuk menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Hanya dalam 1 bulan, gejala sesak dan tidak nyaman yang dialaminya membaik. Hasil CT terakhir menunjukkan ukuran tumornya mengecil, kondisi tubuhnya pun kembali normal.
St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou : Teknologi Pengobatan Canggih dan Efektif
Pada Oktober 2017, Muhammad Fakhri Muslim mengalami gejala sesak. Hasil CT scan menunjukkan di paru-parunya terdapat 2 buah benjolan, masing-masing berukuran 5cm dan 2cm. Dokter mendiagnosisnya tumor mediastinum dan menyuruhnya menjalani rawat inap. Hasil pemeriksaan kala itu membuatnya dan keluarga tertegun, namun mereka sama sekali tidak merasa takut, karena pada tahun 2014, tantenya pernah terdiagnosa kanker hidung stadium 4 dan setelah 2 kali berobat di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kondisinya pulih. “Dibandingkan dengan rumah sakit di Indonesia, teknik biopsi, pengobatan dan lingkungan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou jauh lebih baik, lebih efektif!”Kata-kata sang tante membuatnya percaya diri untuk menjalani pengobatan di luar negeri.
Intervensi + Brachytherapy Buat Saya Berani Hadapi Limfoma Hodgkin
Pada 30 November 2017, dengan ditemani keluarganya, Muhammad Fakhri Muslim berangkat ke Guangzhou, ia pun langsung dijemput oleh tim medis dari rumah sakit.
Begitu tiba di rumah sakit, Tim MDT langsung melakukan serangkaian pemeriksaan, hasil menunjukkan adanya limfoma hodgkin. Pada kondisi ini, Tim MDT memutuskan untuk menerapkan “Intervensi + Brachytherapy”. Karena tantenya pernah mengalami pengobatan ini, ditambah dengan penjelasan sang dokter, Muhammad Fakhri Muslim tidak merasa takut atau khawatir lagi.
“Dokter memasukkan obat di bagian paha, saya hanya merasakan sedikit panas di bagian itu. Dan setelah tindakan, saya hanya merasa sedikit mual, dada saya juga sudah tidak sesak lagi, jauh lebih baik.” Setelah satu minggu, Muhammad Fakhri Muslim melanjutkan pengobatan dengan menjalani Brachytherapy. Setelah tindakan, tidak ada efek samping yang dialaminya, ia bahkan bisa bepergian ke luar, sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit. Sebelum pulang, dokter sempat membacakan hasil CT terakhirnya : ukuran tumor sudah mengecil, kondisinya sangat baik dan terkontrol, selanjutnya hanya perlu kontrol saja. Muhammad Fakhri Muslim sangat berterimakasih kepada tim medis yang ada di rumah sakit.
Muhammad Fakhri Muslim dan staf medis
Selamat Tinggal Kanker
Setelah pulang, Muhammad Fakhri Muslim berharap, “Saya berharap bisa kembali melanjutkan sekolah dan hidup dengan lebih baik. Dengan begitu, saya tidak mengecewakan keluarga, teman-teman dan para staf medis di sini!”