Tidak menemukan jalan untuk berobat , jatuh dalam keputusasaan
“Kadang kala saya sering merasa sakit atau tidak nyaman pada bagian perut, dan waktu yang saya perlukan di toilet juga semakin panjang. Suatu hari tiba-tiba saya mengalami nyeri yang sangat parah di bagian kiri bawah perut, serta mengeluarkan tinja disertai darah, sehingga saya pun segera melakukan pemeriksaan kolonoskopi, CT scan dan biopsi di rumah sakit setempat, dan hasilnya saya teridiagnosa terkena kanker kolorektal (usus dan rectum).” Sambil mengingat kondisi awalnya, Phrompanya menceritakannya dengan tenang. Pada saat itu, dokter setempat di Chiang Mai menyarankan untuk melakukan operasi atau kemoterapi, namun di awalnya ia menolak. Dan setelah melalui pertimbangan cermat, ia memutuskan untuk melakukan pengobatan. Namun, hari dimana ia akan melakukan pengobatan, terjadi hal yang sangat mengejutkan, alat kemoterapi mengalami kerusakan, sehingga kemoterapi tidak dapat dilakukan, jadi ia pun kembali lagi ke rumah.
“Kemudian, saya datang ke rumah sakit untuk mencari tahu dan memahami lebih jelas mengenai kondisi penyakit, dokter memberitahu saya, bahwa kanker saya telah menyebar sampai ke hati, dan sudah mencapai stadium 4, melakukan pengobatan ataupun tidak, hasilnya akan tetap sama. Di samping itu, saya juga mendengar bahwa kemoterapi memiliki cukup banyak efek samping, dan membawa dampak besar bagi tubuh. Pada saat itu, saya merasa frustasi dan putus asa, dan tidak lagi memiliki kepercayaan diri untuk melanjutkan hidup.” Kalau mengingat hal ini kembali, Phrompanya merasa seperti mendapatkan pukulan berat, mental Phrompanya, menjadi terpuruk, selain itu gejala yang dialami semakin parah, setiap jamnya harus ke toilet, dan mengeluarkan tinja disertai darah, selain itu setiap malamnya saya selalu terjaga, berat badan turun drastis dari 58 kg menjadi 47 kg, saat itu ia merasa benar-benar akan mati.
Mencari pengobatan di China, mengembalikan rasa percaya diri
Namun, teman dan keluarga Phrompanya selalu berada di sisinya untuk mendukungnya, dan mereka sibuk mencari pengobatan yang terbaik untuknya. Lalu seorang teman menyarankannya untuk melakukan pengobatan di China, dan memberitahunya: Di China ada satu rumah sakit khusus kanker --- Modern Cancer Hospital GuangZhou, dan di Bangkok (Thailand) terdapat kantor perwakilan resminya. Phrompanya menghubungi kantor perwakilan di Bangkok, dan mengetahui bahwa salah satu dari konsultan sedang ditugaskan di Chiang Mai, dan ia pun dapat bertemu langsung dengan konsultan tersebut.
Melalui penjelasan dan informasi dari konsultan, ia memahami bahwa Modern Hospital GuangZhou memiliki teknologi modern minimal invasif, dengan efek samping yang minimal, dan efektifitasnya cepat terlihat. Sehingga, ia merasa kembali memiliki harapan, dan Phrompanya berangkat ke Modern Cancer Hospital GuangZhou. Melalui general check up dan diagnosa bersama para ahli kanker, para dokter berdasarkan dengan kondisi Phrompanya sekarang ini, menentukan metode pengobatan apa yang akan diterapkan, terutama metode intervensi. “Pengobatan itu adalah metode pengobatan yang belum pernah kami dengar sama sekali di Thailand, dengan luka kecil, minim efek samping. Setelah melakukan 2 kali metode intervensi, hasil CT scan menunjukkan bahwa tumor saya telah mengecil, gejala yang dialami pun menghilang, berat badan kembali naik menjadi 53 kg, dan saya merasa diri saya sudah seperti orang pada umumnya.” Phrompanya dengan gembira memberitahu kami.
Hadapi dengan berani, Bayangkan masa depan anda
“Melakukan pengobatan di sini membuat saya merasa nyaman, dokter, perawat dan penerjemah, semuanya sangat baik pada saya, pelayanan diberikan sangat rinci, terutama dokter, yang memberikan saya kepercayaan diri dalam menjalani pengobatan, membuat saya berani menghadapi kanker ini.” Phrompanya tiada henti memuji pelayanan yang ada di Modern Cancer Hospital GuangZhou. Selain berobat, Phrompanya juga berkesempatan berjalan-jalan di GuangZhou, dan terkejut bahwa kota tersebut memiliki banyak peluang bisnis, dia yakin ini merupakan kesempatan dalam meningkatkan bisnisnya. Terakhir, Phrompanya memberikan dukungan dan doa untuk pasien kanker lainnya, “Saya berharap mereka tidak menyerah dalam melakukan pengobatan, positif dalam menghadapi kanker, secara aktif bekerja sama dengan dokter dalam melakukan pengobatan, sehingga anda bisa mendapatkan hasil pengobatan yang terbaik, seperti sekarang ini, saya dapat melanjutkan hidup dan bekerja seperti layaknya orang biasa.”