Pendahuluan: Seorang pasien, Bapak Su, asal Indonesia. Telah menjalankan treatment Pisau Ar-He di Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Bapak Su, seorang ayah, pernah kehilangan anaknya, ini adalah salah satu pengalaman yang paling pahit hidupnya. Tetapi nasib tampaknya tidak adil. Pada tahun 2011 beliau di vonis dengan kanker kolorektal.
Kira-kira setahun yang lalu, Bapak Su tiba-tiba merasakan sakit yang sangat, dibagian perut bawah, tidak nafsu makan, kesulitan BAB, dan BAB berdarah karena anak pak Su yang cemas dan kuatir, akhirnya beliaupun menemani ayahnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit setempat dan dari hasil colonoscopy, hasil diagnosanya adalah "suspensi kanker sigmoid", hasil CT scan menunjukkan : kanker usus dengan metastase ke liver. dikarenakan standar pengobatan rumah sakit setempat yang terbatas, maka dokterpun belum melakukan tindakan pengobatan yang spesifik untuk pengobatan Pak Su. Pada bulan Desember, perut bagian atas nyerinya sangat parah, distensi abdomen, mual, kesulitan bernafas, tenesmus, dll. Anak Pak Su bertambah khawatir dengan keadaan ayahnya. Ia mencari bantuan kemana-mana, dengan harapan ada ahli yang bisa membantu untuk meringankan ‘penyiksaan’ ayahnya.
Mungkin karena anaknya sangat berbakti terhadap orang tua maka ia mendapat bantuan dari Tuhan, beberapa temannya memberitahukan tentang Modern Cancer Hospital Guangzhou, lalu ia segera menghubungi Pusat konsultasi kami di Indonesia, lalu memutuskan untuk berangkat ke Guangzhou.
Setelah sampai di Modern Cancer Hospital Guangzhou, para ahli memeriksakan keadaan Pak Su secara mendetail. Pak Su menjalankan kolonoskopi dan biopsi.Hasilnya, Pak Su menderita ‘differentiated adenocarcinoma’. Juga sudah ada penyebaran ke daerah paru-paru. Setelah mengetahui kondisi penyakit dan tubuh pasien, para tim dokter mengadakan rapat dan memutuskan untuk menggunakan metode Pisau Ar-He.
Anak laki-laki Pak Su meninggal karena tumor otak, setelah mendengar sekarang sendiri harus melakukan operasi, hatinya sangat menolak. Mendengar permasalahan hati pasien, dokter kami lalu segera menjelaskan kepada pasien,walaupun pengobatan Pisau Ar-He ada kata ‘Pisau’didepannya, tetapi itu sebenarnya bukan sebuah pisau, jadi tidak akan menyebabkan trauma terhadap tubuh. Faktanya adalah, treatment Pisau Ar-He adalah ‘cryogenic dan suhu tinggi’. Jadi dibawah panduan CT scan, dengan menggunakan sebuah catherer, gas pembeku (argon) dimasukan ke dalam tumornya, untuk menurunkan suhu sampai dengan -120 sampai -165 derajat selsius. Dengan begini, peredaran darah yang mensubsidi tumor akan berkurang dan tumornya akan perlahan ‘mati kelaparan dan kedinginan’dan mengakibatkan nekrosis dan koagulasi. Setelah itu, akan dimasukan gas helium untuk menaikan suhunya sampai dengan 20-40 derajat selsius. Dengan cara ini, tumornya akan hancur. Prosesnya akan diulangi seperlunya. Kita akan melakukan pengobatannya menurut kebutuhan pasien. Kami akan mengatur frekuensi treatmentnya untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal.Kami juga dapat menkombinasikan treatment ini dengan lokal kemo, supaya dapat menghancurkan sel tumor disekitar mass tumornya. Dengan begitu, kemungkinan kekambuhan akan jauh berkurang.
Setelah mendengar penjelasan dari dokter,perawat dan juga pasien lainnya, beliau akhirnya setuju untuk menjalankan pengobatannya. Sebelum pelaksanaan pengobatannya, dengan dibantu oleh pasien lainnya, Pak Su sangatlah positif tentang pengobatannya. 2 bulan kemudian, gejala seperti BAB berdarah, nyeri perut bawah, kurang nafsu makan sudah hilang. Semuanya sudah under control.
Pada tanggal 26/4/2012, Bapak Su datang untuk melakukan pemeriksaan ulang, beliau mengutarakan kepuasannya terhadap RS Modern Hospital. Puas dalam aspek keramahan dan profesionalitas para dokter & perawat. Setelah keluar dari rumah sakit, nafsu makan dan kondisi tidur sangat baik,tidak lagi BAB berdarah dan berat juga sudah bertambah 1 kg!