Tuan Tang adalah pasien kanker tiroid stadium IV berusia 68 tahun dari Indonesia.
Tuan Tang
Tahun 2010, ia terdiagnosa karsinoma tiroid papiler, dirawat di Indonesia dan Singapura, namun pengobatannya tidak efektif dan kankernya kambuh pascaoperasi. Melalui rekomendasi dari tetangga, pada Juni 2019 ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani Brachytherapy, Microwave Ablation dan pengobatan minimal invasif lainnya, tumor mengecil secara signifikan dan kondisi membaik.
Menolak Penggunaan Obat Kemoterapi Jangka Panjang karena Efek Samping yang Terlalu Besar
Tahun 2004, Tuan Tang pergi ke rumah sakit setempat untuk melakukan pemeriksaan CT scan karena awalnya merasa tidak enak badan, hasilnya menunjukkan ada beberapa nodul di kelenjar tiroid, tidak tampak ada benjolan di paru-paru, mediastinum dan perut, tidak ada gejala infark dan kerusakan tulang pada otak. Setelah pemeriksaan, tidak ditemukan adanya kelainan, sehingga Tuan Tang tidak menaruh perhatian khusus.
Penanaman Biji Partikel
Hingga pada tahun 2010, ia terdiagnosa karsinoma tiroid papiler dan baru menyadari betapa seriusnya masalah ini. Tuan Tang menjalani reseksi bedah di rumah sakit setempat di Indonesia, hasil operasi tidak baik, tumor perlahan membesar. Pada tahun-tahun berikutnya, karena penyebaran ke kelenjar getah bening, beberapa kali melakukan operasi untuk membersihkan kelenjar getah bening di leher kiri dan kanan. Pada Juni 2017, Tuan Tang mulai menerima radioterapi, total 36 kali, dokter setempat menyarankan untuk mengonsumsi obat kemoterapi jangka panjang, tetapi ia menolak karena efek samping kemoterapi terlalu besar dan ada banyak efek lanjutan.
Kekambuhan Kanker Tiroid Pasca Operasi, Perjalanan Melawan Kanker Semakin Sulit
Tetangganya telah beberapa kali merekomendasikan ia untuk menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Tuan Tang pergi ke Singapura pada Mei 2018 karena pertimbangan jarak yang jauh. Serangkaian pemeriksaan dilakukan di Singapura, hasilnya menunjukkan adanya lesi tumor pada kelenjar tiroid kanan, penyebaran ke kelenjar getah bening di leher, nodul hilum metastatik, namun tidak ada pengobatan yang diberikan. Pada Oktober 2018 di Indonesia, Tuan Tang dinyatakan mengalami kekambuhan pasca operasi kanker tiroid, penyebaran ke kelenjar getah bening di kedua sisi leher, paru-paru, pleura dan lainnya, efusi pleura kanan, mulai muncul gejala seperti terengah-engah saat berjalan, seluruh badan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan dan lainnya.
Jarum-Microwave-Ablation-(MWA)
Selama ini ia telah melakukan banyak pengobatan di banyak tempat, hasilnya tidak sesuai dengan harapan, dan mengakibatkan tumor paru semakin besar, efek samping obat yang berlebihan, secara serius mempengaruhi kehidupannya, perjalanan melawan kanker menjadi lebih sulit. Atas rekomendasi tetangga sekali lagi, ia akhirnya memutuskan untuk datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou bersama istrinya.
Brachytherapy + Microwave Ablation, Pengobatan Minimal Invasif Membuatnya Memperoleh Kehidupan Baru
Pada 20 Juni 2019, Tuan Tang datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan terdiagnosa kanker tiroid. Dari pemeriksaan keseluruhan ditemukan bahwa kedua konjungtiva pucat, ada pembesaran pada dinding dada kanan dan tulang rusuk posterior, nyeri bila ditekan, permukaannya tidak ada ulserasi, edema ringan pada kedua ekstremitas bawah.
Dokter-sedang-menerapkan-Microwave-Ablation-(MWA)
Dokter memberi anestesi inhalasi dan melakukan pemeriksaan fibrobronchoscopy terhadap sepasang kista ginjal Tuan Tang, ditemukan bahwa tumor telah menyebar ke paru-paru. Tim medis MDT memutuskan untuk melakukan Microwave Ablation dengan bronkoskopi di ruangan endoskopi di bawah pengaruh anestesi umum. Kemudian, di ruang bedah minimal invasif dilakukan penanaman partikel iodine di bagian punggung. Setelah terapi minimal invasif, Tuan Tang tidak merasa tidak nyaman setelah operasi, dan yang lebih penting adalah hasil pengobatannya signifikan. Lesi di lobus kiri tiroid mengecil secara signifikan dari sebelumnya, dan metastasis pleura kanan dan kedua lesi paru berkurang, kelenjar getah bening di mediastinum dan hilum kiri mengecil secara signifikan; efusi pleura kanan berkurang, dan tanda-tanda vital cenderung stabil.
Ketika ditanya tentang proses pengobatan di rumah sakit lain pada tahun-tahun sebelumnya, Tuan Tang kembali teringat akan masa lalu yang menyakitkan, mengatakan bahwa itu tidak penting lagi, saat ini telah memiliki arah pengobatan yang tepat, membuat ia mendapatkan kembali semangat untuk hidup. Tuan Tang memberi tahu kami bahwa karena ia sakit, ia pergi ke banyak rumah sakit, saat menyebutkan rumah sakit kami dan staf medis, ia dengan senang berkata bahwa tidak ada rumah sakit dengan staf medis seperti di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang sangat teliti, merawat pasien dengan penuh perhatian. Ia mengucapkan terima kasih yang tulus kepada staf medis dan penerjemah. Yang lebih menggembirakan lagi adalah, cukup menjalani satu kali imunoterapi lagi, Tuan Tang sudah dapat keluar rumah sakit. Dokter penanggung jawabnya, Wu Wei, tidak lupa berpesan : harus memperhatikan istirahat, memperkuat nutrisi, menghindari makanan pedas, berminyak, makanan keras, ingat untuk melakukan kontrol dan pemeriksaan ulang secara rutin.