Dari Kehilangan Suara hingga Mendapatkannya Kembali: Bagaimana Pengobatan Minimal Invasif Mengubah Nasib Pasien Kanker Laring?
+  -

1.jpg

Dede (Desember 2024)

Perjalanan Panjang dalam Mencari Pengobatan

Pada tahun 2017, kehidupan Dede berubah drastis akibat suara serak dan hilangnya suara yang datang secara tiba-tiba. Awalnya, ia tidak terlalu menghiraukan gejala tersebut, mengira itu hanya iritasi tenggorokan biasa. Namun seiring berjalannya waktu, suaranya semakin serak, dan perubahan ini mulai membuatnya merasa cemas. Akhirnya, ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit setempat. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya benjolan di area tenggorokannya. Dokter menyarankan pengobatan dengan obat-obatan. Namun, setelah satu tahun menjalani terapi medis, kondisinya tidak membaik, justru gejala seraknya semakin parah.

Pada Oktober 2019, Dede kembali menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Hasil laringoskopi menunjukkan adanya lesi pada pita suara sebelah kiri, dengan biopsi patologis yang menunjukkan adanya karsinoma papiler. Dokter menyarankan untuk melakukan pengobatan terhadap pita suara tersebut, namun Dede khawatir operasi akan menyebabkan kehilangan suara secara permanen, sehingga ia memilih pengobatan dengan obat-obatan. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisinya semakin memburuk, ia mengalami kesulitan bernapas, sering demam, bahkan tubuhnya menjadi sangat lemah hingga tidak mampu berjalan dengan normal.

Pada April 2024, kondisi Dede semakin memburuk. Dokter melakukan trakeostomi untuk meredakan kesulitan bernapas yang dialaminya. Hasil biopsi patologis selanjutnya menunjukkan bahwa pita suara sebelah kanannya telah berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa keratinisasi yang berdiferensiasi baik. Di sekitar supraglottis, glottis, dan subglottis terdapat massa padat yang tidak beraturan dan tidak merata, dengan batas yang tidak jelas, berukuran sekitar 2,2x4,9cm, disertai penyempitan saluran napas. Dalam kurun waktu enam tahun sejak gejala pertama muncul, penyakitnya telah berkembang menjadi kanker laring stadium III. Dokter menyarankan untuk melakukan pengangkatan pita suara, namun Dede dengan tegas menolak, karena ia tidak rela kehilangan kemampuan berbicara sepanjang sisa hidupnya.

2.png

Sebelum pengobatan  Setelah pengobatan

3.png 

Sebelum pengobatan  Setelah pengobatan

Pengobatan Minimal Invasif Membawa Harapan Baru

Setelah bertahun-tahun menjalani pengobatan yang tidak efektif, Dede tidak menyerah. Ia sangat menyadari bahwa kehilangan suara berarti kehilangan koneksi dengan dunia. Oleh karena itu, ia mulai mencari berbagai informasi pengobatan di internet. Melalui rekomendasi dari seorang teman, Dede mengetahui tentang teknologi pengobatan minimal invasif di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Rumah sakit ini memiliki pengalaman selama 20 tahun dalam pengobatan kanker secara minimal invasif. Melalui konsultasi jarak jauh dengan Pusat Layanan Internasional yang berada di Jakarta, Dede mendapat informasi bahwa rumah sakit ini menawarkan pilihan pengobatan minimal invasif yang akan menyelamatkan pita suaranya tanpa harus melakukan operasi pengangkatan. Hal ini membangkitkan kembali harapannya, dan ia pun memutuskan untuk pergi ke Guangzhou menjalani pengobatan.

Pada 30 Mei 2024, Dede tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat itu, kondisinya sangat lemah, mengalami kesulitan bernapas, dan telah kehilangan suara sepenuhnya. Setelah dirawat, rumah sakit segera mengatur serangkaian pemeriksaan menyeluruh untuknya. Hasil PET-CT menunjukkan adanya massa jaringan lunak berbentuk cincin di area pita suara kiri dan kanan, berukuran sekitar 2,9x2,4x3,6cm. Lesi tersebut telah menyebar ke tulang rawan krikoid bilateral dan tulang rawan tiroid. Selain itu, ditemukan pembesaran beberapa kelenjar getah bening di atas tulang selangka kiri dan di kedua sisi leher, dengan ukuran terbesar sekitar 1,3x1,0cm.

Setelah melakukan diskusi bersama, tim medis MDT merumuskan rencana pengobatan yang dipersonalisasi untuk Dede: metode pengobatan radikal yang berfokus pada terapi Intervensi. Dari Mei hingga Desember 2024, Dede menjalani total 7 kali terapi intervensi melalui infus arteri, disertai dengan berbagai pengobatan tambahan lainnya.

4.jpg

Dede dan istri berfoto bersama dr. Adnan

Keajaiban Pengobatan Minimal Invasif: Tumor Menyusut 90%, Mendapatkan Suara Kembali

Setelah menjalani terapi intervensi yang kedua, kondisi Dede mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan. Gejala sesak napas mulai mereda, dahak berkurang, dan ia secara bertahap mulai bisa mengeluarkan suara. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor di area pita suara menyusut sebesar 1,2cm. Setelah terapi intervensi yang ketiga, kondisi fisik Dede semakin membaik, ia bahkan sempat mendaki Gunung Baiyun bersama istrinya.

Hasil PET-CT terbaru menunjukkan bahwa tumor Dede telah menyusut 90% dibandingkan saat pertama kali dirawat, hanya menyisakan sedikit sisa tumor. Dede menyatakan bahwa meskipun ia mengalami sedikit mual dan demam selama proses pengobatan, efek samping tersebut masih sangat bisa ditoleransi jika dibandingkan dengan metode pengobatan konvensional.

Pertemuan yang Telah Ditakdirkan: Pengobatan Minimal Invasif yang Mengubah Nasib

Setelah menjalani pengobatan selama tujuh bulan, Dede berhasil pulih dari kondisi kehilangan suara total hingga kini mampu berbicara dengan jelas. Kualitas hidupnya pun meningkat secara signifikan. Ia dengan penuh rasa syukur mengatakan bahwa menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou adalah keputusan terbaik yang pernah ia buat. Mulai dari penjemputan di bandara hingga proses pembayaran, rumah sakit menyediakan layanan yang sangat lengkap dan memudahkan pasien.

Dede secara khusus menyoroti efisiensi pemeriksaan di rumah sakit, hasil pemeriksaan bisa keluar dalam satu hari, sementara di Indonesia biasanya memakan waktu hingga satu minggu. Para dokter dan perawat sangat memperhatikan pengalaman pasien selama menjalani pengobatan. Setiap selesai pengobatan, mereka selalu cepat menanggapi keluhannya dan memberikan perhatian yang hangat layaknya keluarga sendiri.

Dede mengungkapkan bahwa saat pertama kali mengetahui dirinya mengidap kanker, ia dan istrinya merasa sangat takut dan tak berdaya. Mereka sempat berkonsultasi dengan beberapa rumah sakit di Malaysia, Singapura, dan Thailand, namun tak ada solusi yang memuaskan. Kini, setelah menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia merasa seperti mendapatkan kehidupan baru. Ia percaya bahwa semua ini adalah rencana Tuhan dan juga karena ia berjodoh dengan RS ini.

 5.jpg

Februari 2025, Dede kembali ke RS untuk pemeriksaan ulang

Hadapi dengan Berani, maka Harapan Itu Ada

Pada awal tahun 2025, seiring dengan membaiknya kondisi kesehatannya, Dede mulai bisa bernapas dengan normal. Trakea yang sebelumnya sempat dibuka kini telah dijahit kembali. Pada 13 Februari, ia kembali ke Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk kontrol dan sudah bisa berbicara dengan normal.

Dede menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh tim medis Modern Cancer Hospital Guangzhou. Berkat pengobatan yang profesional dan pelayanan yang penuh perhatian, ia mendapatkan kehidupan baru. Ia berharap melalui kisahnya ini, semakin banyak pasien yang mengetahui potensi pengobatan minimal invasif. Ia pun mendorong para pejuang kanker untuk berani menghadapi penyakit mereka dan aktif mencari metode pengobatan yang paling sesuai. Dede yakin, di masa depan akan ada lebih banyak pasien seperti dirinya yang bisa meraih kembali kesehatan dan kebahagiaan melalui pengobatan minimal invasif.

Hasil pengobatan pada setiap pasien berbeda-beda tergantung oleh kondisi masing-masing, informasi ini digunakan sebagai referensi saja, bukan untuk patokan akhir pengobatan pasien lain. Jika Anda ingin mendapatkan informasi pengobatan secara langsung, Anda dapat melakukan konsultasi online atau menghubungi kami di 0812 9789 7859. Kami dengan senang hati membantu Anda. Terimakasih.
Konsultasi kanker via telp
Hubungi : 0812 978 978 59 | 0878 556 556 99 | 0813 1888 5166
Konsultasi
WA