Pada tanggal 15 November 2023, rumah sakit kami mengadakan acara reuni penyintas kanker di Basis Pelatihan Pengobatan Onkologi Terintegrasi “Belt and Road”. Acara tersebut mengundang 9 penyintas kanker internasional dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan kisah perjalanan mereka dalam melawan kanker. Di antaranya adalah Ms. Asia, penyintas kanker payudara asal Indonesia yang diundang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Pada acara tersebut, Ms. Asia dengan emosional dan antusias menceritakan kisah dan pengalamannya kepada penonton.
Ms. Asia berfoto bersama pejuang kanker lainnya
St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, pilihan pertama saya
Ms. Asia adalah penyintas kanker payudara dari Indonesia yang telah berhasil mempertahankan payudaranya dan bertahan lebih dari 8 tahun. Pada Maret 2015, Ms. Asia menemukan benjolan di payudara kirinya. Setelah pemeriksaan di RS setempat, dia didiagnosis karsinoma duktal payudara kiri.Ms. Asia terkejut dan sedih. Namun tak lama kemudian, ia bangkit kembali karena jika ia terus bersedih, keluarganya juga akan sedih, jadi dia memilih untuk optimis. Untungnya, Ms. Asia segera mendapatkan solusinya.
"Setelah saya didiagnosis mengidap kanker payudara, malam itu adik ipar saya menelepon dan merekomendasikan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou kepada saya. Setelah itu, saya membawa hasil pemeriksaan medis saya ke kantor perwakilan Medan. Kebetulan ada dokter dari RS pusat saat itu, maka saya berkonsultasi dengannya. Setelah mendapatkan pemahaman, saya segera menguatkan tekad saya untuk pergi berobat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dan dengan bantuan staf kantor perwakilan, saya tiba di tempat tujuan dengan lancar." Di tengah wawancara sebelum acara, Ms. Asia berbicara dengan nada suara yag menyiratkan sedikit kebanggaan dalam memilih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sejak awal.
Berkat Metode Minimal Invasif, saya tidak perlu menderita akibat efek samping
Pada April 2015, Ms. Asia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat melakukan pemeriksaan, ia didiagnosis menderita kanker payudara stadium III. Atas pertimbangan kondisi penyakit dan kondisi fisik Ms. Asia, tim medis MDT rumah sakit kami merumuskan rancangan pengobatan minimal invasif komprehensif untuknya, yaitu Intervensi + Terapi Natural.
Ms. Asia berfoto dengan staf medis saat dirawat di rumah sakit
Merupakan tanggung jawab dan praktik yang biasa dilakukan setiap dokter di tim medis MDT untuk memberikan penjelasan dan pemberitahuan sebelum operasi kepada pasien. Setelah komunikasi penuh dengan pasien, dokter merencanakan 6 kali Intervensi untuk Ms. Asia. Setelah Intervensi ketiga, efek pengobatan Ms. Asia sangat signifikan dan tumornya dapat dikontrol secara efektif. Pada Juli 2016, Ms. Asia menjalani pemeriksaan PET/CT seluruh tubuh di rumah sakit Singapura dan terkejut saat mengetahui bahwa tumornya “tidak berbekas”! Keluarga Ms. Asia sangat senang mengetahui berita ini, mereka semua bersyukur Ms. Asia telah menemukan metode pengobatan yang cocok dan efektif sejak awal. “Ia sangat beruntung bisa menemukan metode pengobatan yang tepat sejak awal. Meskipun ada berbagai kekhawatiran saat pertama kali datang ke sini, namun seiring dengan progres pengobatan yang dijalani, semua kekhawatiran itu hilang. Sekarang melihat tumor di tubuhnya menghilang dari hari ke hari, kami sekeluarga sangat berbahagia untuknya, juga sangat berterima kasih kepada rumah sakit atas pengobatannya!"
Ms. Asia selama menjalani pengobatan
“Saya melihat teman-teman saya yang pernah dirawat di rumah sakit lain. Mereka merasakan efek samping pengobatan, tidak hanya lemas tapi juga muntah-muntah. Dibandingkan dengan pengobatan minimal invasif yang saya terima di sini, nafsu makan saya baik dan tidur saya pulas, saya dapat berolahraga dengan mudah. Saat itu, berat badan mencapai 60kg."Sebagai orang yang telah menjalani pengobatan minimal invasif, Ms. Asia merasa beruntung dibandingkan dengan kondisi temannya yang memprihatinkan. Ia berbicara terus terang tentang perbedaan antara metode minimal invasif dan metode konvensional. “Sejak selesai menjalani serangkaian pengobatan pada tahun 2017, kondisi fisik saya sekarang masih sangat baik dan saya menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal. Selama pengobatan berikutnya, saya bahkan melakukan perjalanan dinas dan bepergian bersama keluarga.”
Hal terpenting dalam melawan kanker: Berdamai dengan diri sendiri
Kanker ini telah mengajari saya untuk berdamai dengan diri sendiri dan tetap positif. Banyak pasien kanker yang ketakutan atau bahkan menyerah ketika didiagnosiskanker, mengira bahwa mengidap kanker adalah akhir kehidupan. Tidak, kanker bukanlah akhir dari segalanya. Kita masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengobatan yang baik dan dapat melakukan lebih banyak hal yang ingin kita lakukan.” Pada acara tersebut, Ms. Asia berbicara tentang pengalaman pengobatannya dan mengungkapkan harapan tulusnya agar semua pasien kanker dapat berdamai dengan diri sendiri dan secara aktif melawan kanker.
Ms. Asia yang sekarang
“Teman-teman yang sedang melawan kanker, mari kita berjuang bersama! Kanker bukan berarti akhir dari kehidupan. Meski kanker ada di tubuh kita, yang terpenting bagi kita adalah menjaga sikap positif. Kita harus berani menaklukkannya!"