Michelle
Michelle, 36 tahun dari Winnipeg, Kanada. Ia memiliki keluarga yang bahagia, ia merupakan ibu dari empat anak kecil. Pada tahun 2013, ia didiagnosis kanker payudara. Setelah menolak saran dokter untuk kemoradioterapi, ia pun menjalani mastektomi. Kemudian ia menjalani terapi natural di klinik setempat untuk mengendalikan kondisi penyakitnya. Pada tahun 2017, kankernya kambuh dan memburuk menjadi stadium 4. Atas rekomendasi seorang teman, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou pada 1 Januari 2018. Setelah menjalani terapi komprehensif Intervensi dan Brachytherapy, tumornya mengecil secara signifikan dan kondisinya membaik.
Menolak Kemoradioterapi, Kambuh Pasca Mastektomi
Pada tahun 2013, Michelle mendapati ada tumor di dadanya dan didiagnosis kanker payudara stadium 2 oleh rumah sakit setempat. Dokter di Kanada mempertimbangkan radioterapi untuk mengecilkan tumornya, tetapi Michelle langsung menolak. Karena setahunya, kemoradioterapi memiliki efek samping yang sangat besar pada tubuh dan dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Setelah mastektomi, ia menjalani terapi natural di sebuah klinik setempat. Selama masa itu, ia meningkatkan kekebalan dan mengendalikan kondisi penyakitnya dengan menyuntikkan berbagai vitamin dan diet ketat. Awalnya ia berpikir bahwa kanker telah terkendali, namun tanpa diduga pada tahun 2016, kanker kambuh di kelenjar getah bening ketiak kiri. Saat itu ia tetap menjalani operasi pengangkatan tumor dan menolak kemoradioterapi.
Perbandingan CT sebelum dan setelah Brachytherapy+Intervensi
Lawan Kekambuhan Kanker Payudara, Pilih Metode Minimal Invasif
Pada bulan Juli 2017, kondisinya memburuk dan Michelle mulai mengalami gejala mati rasa pada jari tangan dan lengan kirinya. Sejak bulan Agustus, gejala mati rasa yang dialaminya tidak berkurang, bahkan timbul rasa sakit yang hebat dari dada sampai lengan. Michelle terbaring di tempat tidur sepanjang hari dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal. Pada bulan November, melalui pemeriksaan didapati adanya sebuah tumor baru di bawah klavikula kiri yang telah menginvasi hingga saraf vaskular lengan kiri. Kanker telah berkembang menjadi stadium 4. Dokter di Kanada pun angkat tangan dan memvonis usia Michelle hanya tinggal satu atau dua tahun. Dokter menyarankannya untuk mempertimbangkan pengobatan paliatif.
Pada suatu kesempatan, Michelle mengetahui tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou melalui temannya. Ketika ia melihat di FB bahwa rumah sakit ini telah berhasil membantu banyak orang mengatasi kanker, harapannya pun bangkit kembali. Ia memutuskan mencari pengobatan di China.
Terapi Minimal Invasif, Efektif Mengecilkan Tumor dan Mengurangi Efek Samping Pengobatan
Pada 30 Januari 2018, Michelle datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ketika masuk RS, ia merasakan sakit yang luar biasa, harus terus berbaring, hampir tidak bisa bangun dan tidak dapat melakukan aktivitas dan beristirahat dengan normal.
Perbandingan CT sebelum dan setelah Brachytherapy+Intervensi
Menanggapi kondisi Michelle, setelah berdiskusi dengan tim medis MDT, dr. Pan Xin selaku dokter penanggung jawab, akhirnya mengambil tindakan pengobatan terhadap ketiga tumor Michelle dengan metode Intervensi + Brachytherapy. Menurutnya, "Dua tumor diantaranya ditangani dengan Brachytherapy, sedangkan untuk tumor dekat saraf di bawah klavikula dilakukan Intervensi karena tumor dapat menyebar jika dilakukan Brachytherapy. Dalam terapi Intervensi, obat ditargetkan secara langsung ke pusat tumor sehingga mengurangi efek samping pada seluruh tubuh."
Setelah pengobatan pertama, rasa sakit Michelle mereda dengan cepat. "Saya senang memiliki kesempatan untuk memilih pengobatan selain metode konvensional. Kemoterapi di Kanada memiliki banyak efek samping terhadap seluruh tubuh, tetapi pengobatan minimal invasif di sini bertarget, minim efek samping dan tidak mempengaruhi kualitas hidup,” kata Michelle dengan lega.
Ayahnya mengatakan, "Saat itu sangat sulit mengambil keputusan untuk berobat ke China, karena kami tidak bisa berbahasa Mandarin dan hanya mengetahui sedikit tentang rumah sakit. Meskipun pada awalnya ada kecurigaan dan ketidakpercayaan, tapi sekarang kami sangat senang karena waktu itu memilih rumah sakit ini."
Yang lebih menggembirakan, setelah menjalani 3 kali Intervensi dan 2 kali Brachytherapy, hasil CT menunjukkan bahwa tumor Michelle telah mengecil secara signifikan dan kondisi fisiknya berangsur membaik. Karena ini adalah kali pertama Michelle dan ayahnya datang ke Guangzhou, mereka pun sering pergi berjalan-jalan ke luar.
Michelle, ayah Michelle dan staf medis
Semangat Untuk Pasien Kanker Lainnya
Sebelum meninggalkan rumah sakit, Michelle tidak lupa untuk menyemangati pasien kanker lainnya. Sambil menghadap kamera, ia berkata dengan gembira, "Jika Anda sedang mencari metode pengobatan kanker minim efek samping dan efektif meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dapat membantu Anda. Karena selama lebih dari sebulan di sini, saya dan ayah saya melihat banyak pasien kanker paru, kanker payudara, dan kanker usus yang kondisinya membaik setelah pengobatan. Mereka semua adalah bukti keberhasilan teknologi maju di sini. Kami percaya St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dapat memberikan harapan dan semangat bagi pasien.”