Media online journal of China ( reporter He Ya Nan ) seorang yang berumur 70, yang merupakan pasien dari Surabaya, dalam masa sulitnya menghadapi kanker payudara yang dideritanya, seringkali hampir dihadapkan pada kematian, tapi setiap kalinya diselamatkan oleh tindakan pengobatan yang mutakhir dari Modern Cancer Hospital Guangzhou, dan sekarang kepulihannya telah menjadi topik pembicaraan yang hangat diperbincangkan.
Tidak pernah menikah di masa muda dan terkena kanker pula
Adalah seorang perempuan yang bernama Dai Jin Ying, yang merupakan seorang keturunan Tiong-Hua dari kota Nan-An di propinsi Fu Jian. Disaat Modern Cancer Hospital Guangzhou melihat sosok ibu Dai Jin Ying yang kurus ini, tim perawat kami jadi teringat masa lalu dan menangis sehingga ibu Dai juga kesulitan menjelaskan bahwa 2/3 hidupnya dilalui dengan berjuang sendiri. Karena banyak faktor yang mengharuskan ibu Dai tidak menikah dan tidak terasa perlahan lahan beliau sudah berumur 70 tahun.
Seiring dengan perkenalan ibu Dai, pada waktu era tahun 30 dan 40-an, karena menghindari perang dan kehidupan ekonomi yang sulit, maka ibu Dai pun mengasingkan diri ke daerah asia pasifik, lalu menetap di Indonesia. Ibu dai yang pada masa itu tergolong amat muda dan berhasil menyelesaikan pendidikan SMP nya, karena pihak keluarga yang tidak lagi membiayai sekolahnya, akhirnya ibu Daipun putus sekolah. Kemudian ibu Dai harus mengadu nasib sendiri dengan bekerja pada orang lain, beliaupun pernah membuka usaha penjualan kain grosir dan menjual pakaian. Kalau lagi ramai, sebulan pendapatan saya bisa berkisar antara 100 juta” kenang ibu Dai pada waktu ia teringat masa masa ia meraih prestasinya.
Meskipun bisnisnya tergolong cukup sukses, namun rasa rendah diri terhadap fisik, kepribadian dan kehidupannya selalu menjadi hambatannya untuk mendapatkan pasangan sehingga hingga kini beliau belum menemukan idaman hatinya sehingga beliau melalui 70 tahun ini dengan sendiri “saya merasa hidup saya sia sia” keluh ibu Dai pada orang banyak.
Mencari pengobatan kemana mana tapi sia sia, hingga akhirnya “Modern Cancer Hospital Guangzhou” menyelamatkan hidupnya
Seiring dengan perkembangan beliau dari tahun ke tahun. di tahun 2005, pada suatu kesempatan, dia menemukan ada benjolan di payudaranya, dan setelah diperiksa hasilnya belum memasuki stadium akhir. Lalu beliaupun akhirnya keliling Indonesia, Singapura, Shanghai untuk mencari pengobatan tumor dan kanker yang cocok, namun belum ada yang dapat menyembuhkan penyakitnya. “kata orang orang rumah sakit di negara negara maju sangatlah unggul dalam teknik pengobatan maupun standar fasilitas, serta memiliki teknologi tinggi dalam mengobati tumor dan kanker, tapi setelah saya menjalani pengobatan saya sendiri ke berbagai negara, saya tidak lagi mempercayai rumah sakit rumah sakit tersebut lagi. Menurut saya Modern Cancer Hospital Guangzhou tetap lebih unggul dari segi pelayanan hingga standar pengobatan. Menjalani pengobatan disini saya merasa sangat tenang, karena setidaknya metode pengobatan hingga pelayanannya jauh lebih maksimal dibandingkan dengan pengalaman pengalaman saya berobat di negara lain.” Jelas ibu Dai.
Semenjak bulan April tahun 2005, ibu Dai yang menemukan dirinya terkena kanker payudara langsung menjalani pengobatan di Indonesia, dan setelah berkali kali tidak membaik, beliau pun mengasingkan diri untuk berobat ke singapura, namun kondisi penyakitnya juga tak kunjung membaik, malah semakin lama semakin buruk. Lalu setelah mendapat referensi dari seorang famili, ia langsung berpindah dari singapur menuju ke rumah sakit zhong shan di shanghai, china. Setelah menunda selama tiga hari tidak di opname, beliau yang pada saat itu mendengar banyak berita dari berbagai pihak, akhirnya beliaupun naik pesawat menuju ke Modern Cancer Hospital Guangzhou, dan beliaupun menerima pengobatan dari pusat pelayanan tumor dan kanker internasional.
Pada masa pengobatan, kondisi ibu Dai lama lama mulai terkendali dengan baik. Beliau yang sebelumnya divonis oleh dokter dokter di berbagai rumah sakit telah memasuki stadium akhir dan hanya dapat bertahan hidup selama beberapa bulan lagi, setelah melewati beragam diagnosa dan menggunakan metode pengobatan yang modern dan berteknologi tinggi, maka kondisi ibu Dai perlahan lahan tertolong kembali.
Pengobatan yang ia jalankan di Modern Hospital dari Agustus 2005, beliau sudah control sekitar 4 atau 5 kali. Masa rawat inap yang paling lama adalah setengah tahun, setelah menjalani pengobatan kondisinya membaik, namun karena terbentur kendala biaya pengobatan, maka rumah sakitpun akhirnya memberikan keringanan biaya yang cukup besar untuk membantu pasien, dan setelah kondisi ibu Dai stabil, beliaupun diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.
Kali ini ibu Dai dating untuk berobat lagi di Modern Cancer Hospital Guangzhou, karena jeda waktu pengobatan sudah setengah tahum, sekarang ini sudah ada penyebaran ke kedua belah paru paru, pengobatan yang diberikan oleh MCHG adalah metode seed implant atau yang biasa disebut penanaman biji radio partikel dengan partikel iodium I 125. Cara penanaman biji radio partikel adalah cara yang paling efektif untuk kondisi beliau saat ini. Dengan ditanamnya biji radio partikel, sel sel tumor tumor penyebarannya dapat langsung dimatikan, dan juga menghentikan penyebaran yang berkelanjutan. Saat ini, kondisi kesehatan ibu Dai sudah terkendali dengan baik, dan perlahan lahan menunjukan pemulihan yang baik.
Profesor Peng Xiao Chi dari pusat pelayanan internasional Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kasus penyakit seperti ibu Dai harus mendapatkan treatment pengobatan serta perawatan yang tepat barulah dapat menurunkan resiko untuk tidak terjadinya penyebaran atau kekambuhan. Umumnya selain pengobatan konvensional, kondisi seperti ini akan lebih baik jika ditanami biji radio partikel, baru hasilnya akan lebih efektif. “Modern Cancer Hospital akan memilih pemeriksaan serta pengobatan sesuai dengan kondisi tubuh masing masing pasien” kata profesor Peng Xiao Chi.