Metode pengobatan Microwave Ablation membuat saya merasa semakin sehat hari demi hari, kesembuhan saya sudah semakin dekat.

Kelebihannya yang minim luka, minim efek samping dan efektif, membuat Microwave Ablation menjadi salah satu teknologi utama pengobatan kanker dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015, Modern Cancer Hospital Guangzhou memperkenalkannya sebagai teknologi klinis pengobatan kanker, yang dapat membawa harapan baru kepada banyak pasien kanker. Salah satunya adalah Adi, seorang pasien kanker paru asal Indonesia.

Terdiagnosa Kanker Paru Stadium 3B

Pada Mei 2015, ketika Adi sedang berlibur di Jakarta, tanpa sengaja ia menyadari benjolan kecil di lehernya. Saat pertama kali melakukan pemeriksaan, ia dan sang dokter tidak terlalu memperhatikannya, menganggapnya sebagai kelenjar getah bening biasa, sehingga hanya diberikan obat antibiotik. Tujuh hari kemudian, benjolan kecil di lehernya tak kunjung membaik, bahkan semakin buruk, terasa nyeri dan mulai muncul beberapagejala lainnya. Saat melakukan pemeriksaan ulang dan melakukan biopsi, barulah diketahui kalau benjolan tersebut adalah tumor ganas.

Saat terdiagnosa kanker, Adi menangis, ia merasa sangat depresi, tidak tahu harus bagaimana, juga tidak habis pikir mengapa dirinya bisa terkena kanker. Istri dan anak-anaknya juga bingung dengan berita yang datang tiba-tiba ini. Adi memiliki seorang teman yang pernah menderita kanker hati dan menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, kini temannya sudah pulih kembali. Adi dan keluarganya pun mendapatkan inspirasi. Dengan penuh harap, mereka pun datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou.

Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, dokter menemukan bahwa tumor di lehernya merupakan hasil penyebaran, kanker di bagian paru lah yang merupakan tumor primernya, dan telah berkembang hingga stadium 3B, dimana merupakan kanker paru stadium lanjut. Selain itu, penyebaran di lehernya sangat cepat, bahkan berukuran lebih besar dari kanker di paru-parunya.

Metode Microwave Ablation Membawa Harapan Kesehatan

Berdasarkan kondisi penyakitnya, dokter di Modern Cancer Hospital Guangzhou memutuskan untuk menerapkan “Cryosurgery + Intervensi + Microwave Ablation”. Microwave Ablation mampu membunuh tumor dengan sangat efektif.

Proses Microwave Ablation dilakukan di bawah panduan alat pencitraan, jarum microwave ablation dimasukkan ke tumor melalui lapisan kulit, kemudian jarum tersebut akan mengeluarkan gelombang mikro. Ketika gelombang mikro dikeluarkan, ujung jarum dari jarum microwave ablation berperan seperti “Mini-Microwave”, mengeluarkan gelombang mikro secara terus menerus, molekul polar dalam jaringan tumor bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga menghasilkan panas yang dapat meningkatkan temperatur tumor. Ketika temperatur melebihi 60°C, protein tumor akan terkoagulasi dan mengakibatkan nekrosis tumor. Setelah sel tumor mati kepanasan, akan dihasilkan protein heat shock yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, serta berperan dalam menghambat proliferasi sel tumor.

Penting diingatkan kembali bahwa jarum microwave ablation hanya memiliki diameter sekitar 2mm dan memiliki sistem sirkulasi air, pelepasan gelombang mikro dapat disesuaikan dengan ukuran jaringan tumor. Dengan demikian, teknologi ini minim luka, tidak akan menyebabkan luka bakar, serta tidak akan merusak jaringan normal lainnya.

Untuk memperoleh hasil pengobatan yang lebih baik, dokter juga menerapkan metode Intervensi untuk Adi. Adi mengatakan bahwa selain Intervensi yang minim rasa sakit, metode pengobatan lainnya juga sangat relaks, terutama Microwave Ablation yang telah memberikan kesan mendalam padanya. Karena setelah selesai menjalani pengobatan, ia bisa merasakan perubahan yang signifikan pada kondisi fisiknya. Saat ini, tumor di leher dan paru-parunya telah jauh mengecil dan tidak ada lagi gejala yang timbul. Adi mengatakan, “Metode pengobatan Microwave Ablation membuat saya merasa semakin sehat hari demi hari, kesembuhan saya sudah semakin dekat.”