Juni 2018, ketika pasien kanker lidah asal Indonesia, Eva Jessica mendapatkan hasil pemeriksaan medisnya melalui dokter, ia lebih yakin lagi dengan pilihannya dalam pengobatan : hanya dalam waktu 2 bulan menjalani Minimal Invasif, tumor yang berukuran 3cm mengecil hingga 1cm, sampai saat ini kondisinya stabil, gejala tidak nyaman pada lidah menghilang.
Kanker Lidah Stadium III, Saya Menolak Operasi
Secara tiba-tiba terdiagnosa kanker lidah, dimulai dari tahun 2014, Eva Jessica menyadari lidahnya terasa aneh, sering tergigit, awalnya ia tidak peduli, namun 3 bulan kemudian, gejala ini terus menerus terjadi berulang kali, dan setelah mendapatkan hasil pemeriksaan medis di rumah sakit Indonesia, tidak mendapati adanya hal yang tidak normal.
Sampai pada tahun 2018, bukan hanya gejala lidah tergigit tidak hilang, bahkan semakin hari semakin sering, lidah mulai mengeras, bentuknya juga berubah dan gejala lainnya. Di rumah sakit Malaysia, Eva Jessica didiagnosa kanker lidah stadium III, mempertimbangkan luka akibat operasi yang besar, dan setelah operasi terdapat beberapa risiko, ia menolak saran dokter di rumah sakit Malaysia untuk menjalani operasi.
Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Pengobatan Kanker Lidah Sangat Beragam
Melalui pencarian di internet, Eva Jessica mendapatkan informasi mengenai St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, “Hal yang paling membuat saya tertarik dengan teknologi pengobatan di rumah sakit ini, ternyata selain operasi masih banyak teknologi Minimal Invasif untuk pengobatan kanker lidah, bahkan minim luka, minim efek samping,” kata Eva Jessica.
Melalui informasi dari internet, Eva Jessica mendapatkan informasi kantor perwakilan di Jakarta, setelah ia tahu bahwa staff di kantor perwakilan bisa membantu pengurusan keberangkatan dan penjemputan di China, Eva Jessica sangat lega, “awalnya ketika dalam persiapan ke luar negeri, saya juga sempat merasa khawatir dan ragu, tetapi pada akhirnya saya menyadari ini adalah kekhawatiran yang tidak perlu, karena rumah sakit akan memberikan yang terbaik untuk saya!”
Metode Minimal Invasif Minim Luka, Seperti Digigit Nyamuk
11 April 2018, Eva Jessica ditemain oleh keluarga datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dokter tim MDT menentukan metode yang akan diterapkan yaitu Intervensi + Brachytherapy + Imunoterapi.
Karena tidak memahami teknologi ini, sebelum melakukan tindakan pengobatan pertama, Eva Jessica sangat ketakutan dengan rasa sakit dari pengobatan, tetapi hasilnya tidak seperti yang ia bayangkan, “Tanggal 13 April, saya menjalani Intervensi yang pertama, 3 hari kemudian saya sudah bisa mandi dengan normal, lukanya seperti digigit nyamuk, hamper tidak terasa, 24 jam kemudian saya sudah bisa turun dari ranjang dan berjalan, seluruh proses pengobatan sangat cepat, bahkan tidak ada rasa sakit, sangat ajaib!” kata Eva Jessica.
Tanggal 18 April, Eva Jessica menajalani Brachytherapy di lidah yang pertama, “Awal menjalani Brachytherapy, saya merasa sedikit sakit, tetapi seiiring dengan tumor yang terus mengecil, rasa sakit menghilang secara perlahan, gejala lidah mengeras, sulit untuk makan dan gejala lainnya sudah membaik, saat ini saya sudah pulih kembali,” kisah Eva Jessica.
Dr. Yao yang menangani Eva Jessica mengatakan, sampai saat ini hasil CT scan menunjukkan, tumor yang ditanami biji partikel yang ada di lidah Eva Jessica sudah mati secara menyeluruh, hanya tersisa benjolan berukuran 1cm, selanjutnya meneruskan pengobatan kombinasi Minimal Invasif lainnya.
“Bagi pasien kanker lidah stadium lanjut, jika tidak bersedia menjalani operasi, Intervensi dan Brachytherapy adalah pilihan pengobatan yang baik. Karena konsentrasi obat Intervensi 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan obat kemoterapi, luka hanya sebesar 2mm, membunuh sel kanker dengan akurat, bahkan tidak merusak jaringan normal lainnya; Brachytherapy atau yang disebut juga sebagai “Pisau Partikel”, partikel 125I memancarkan sinar radiasi γ terhadap tumor, membunuh sel kanker secara langsung dengan tepat dan akurat, pada akhirnya mencapai hasil yang efektif sama seperti operasi. Dua metode pengobatan dikombinasi, dengan penderitaan yang minim, pasien kanker lidah dapat mencapai hasil pengobatan yang sangat efektif !” kata dr. Yao.
Cinta dan Kepercayaan, Membuat Saya Optimis Menjalani Pengobatan di Sini
“Selama proses pengobatan, saya juga sempat merasa depresi dan khawatir. Tetapi dokter dan perawat di sini sangat sabar, mereka menjelaskan semua pertanyaan saya secara jelas, terus mencari cara untuk memberikan saya dukungan dan semangat, mereka penuh cinta dan kehangatan, hal ini merupakan sumber rasa optimis saya dalam melawan kanker!” Sebelum keluar dari rumah sakit, Eva Jessica menceritakan kisahnya dengan penuh haru.