“Dokter setempat tidak akan banyak menjelaskan mengenai pengobatan kepada kami. Mereka biasanya datang dan pergi terburu-buru. Tapi dokter di sini akan selalu peduli dengan pasien dan menjelaskan hal-hal terkait pengobatan sampai pasien dan keluarganya paham." Bibi Teong
Bibi Teong berasal dari Malaysia dan berusia 47 tahun. Dia didiagnosis kanker lambung stadium III pada bulan Mei tahun ini. Dia telah menerima dua kali Intervensi dan Terapi Bertarget di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saat ini sedang menjalani pengobatan lanjutan sesuai petunjuk dokter.
Reseksi dan kemoterapi bukanlah solusi ideal
Pada bulan Juli 2022, Bibi Teong yang berusia 46 tahun tiba-tiba mengalami nyeri intermiten di perut bagian atas dan penurunan berat badan secara drastis. Namun, saat itu Bibi Teong tidak menganggap serius perubahan tersebut. Pada bulan Mei tahun ini, Bibi Teong mengalami gejala muntah berulang kali setelah makan. Setelah pergi ke rumah sakit setempat di Malaysia untuk pemeriksaan, dokter mendiagnosis dia menderita tumor lambung dan menyarankan reseksi bedah yang dikombinasikan dengan kemoterapi konvensional. "Ini bukanlah solusi ideal yang kami bayangkan. Reseksi bedah memiliki risiko tertentu dan kemoterapi konvensional di Malaysia menimbulkan efek samping yang relatif serius. Saya telah mencari tahu mengenai hal ini, jadi ibu saya tidak bersedia menerima pengobatan di RS setempat." Bibi Teong dan putrinya menyatakan penolakan mereka atas saran tersebut.
Ketika merasa kehabisan akal, Hanna menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou melalui Internet. Setelah mencari tahu informasi di situs resmi, dia segera menghubungi manajer kantor perwakilan RS di Malaysia. Dia memberi tahu tentang kondisi fisik ibunya dan melakukan konsultasi terkait. Menurut ingatannya, setelah manajer mengetahui situasi sebenarnya, dia segera berkomunikasi dengan dokter di rumah sakit dan memberi mereka saran pengobatan awal. Segera setelah ibu dan putrinya mendapat jawaban pasti dari dokter, mereka segera pergi ke rumah sakit kami untuk berobat.
(Bibi Teong dan putrinya)
Terapi Minimal Invasif memberikan ibu vitalitas baru
Setelah masuk RS, pasien menjalani pemeriksaan menyeluruh dan didiagnosis kanker lambung dengan metastasis kelenjar getah bening perigastrik. Hanna bercerita, saat pertama kali datang ke rumah sakit, kondisi ibunya sangat buruk, selain tidak bisa makan, kondisi fisiknya juga sangat lemah. Sehubungan dengan hal tersebut, tim medis MDT dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou merumuskan rencana pengobatan Bibi Teong berdasarkan kondisinya, yaitu Intervensi + terapi bertarget. “Sebelum operasi, dokter memberi kami gambaran rinci tentang proses pengobatan untuk meyakinkan kami. Dalam istilah awam, pengobatan Intervensi menggunakan instrumen presisi seperti kawat khusus yang ditusukkan ke bagian dalam tumor melalui kulit, kemudian diinjeksikan obat anti-tumor sekaligus dilakukan embolisasi arteri penyuplai darah ke tumor, sehingga mencapai tujuan mengecilkan atau bahkan menghilangkan tumor. Metode ini tidak hanya minim luka dan minim efek samping, tetapi juga memiliki hasil yang sangat baik. Ibu saya dan saya beranggapan bahwa ini adalah solusi pengobatan ideal yang kami cari.
Seiring pengobatan bertahap dan kontrol rutin, kondisi fisik Bibi Teong terlihat membaik, tidak hanya bisa makan dengan lancar, wajahnya juga berangsur-angsur menjadi cerah. Ketika ditanya bagaimana perasaannya mengenai perubahan yang dialami ibunya, Hanna berkata dengan penuh semangat: “Saya awalnya khawatir ibu saya tidak akan mampu menahan efek samping dari pengobatannya, namun sejauh ini dia tidak mengalami efek samping yang besar. Melihat kesehatan ibu semakin membaik adalah hal yang paling membahagiakan bagi kami!”
Teknologi mutakhir dan rumah sakit profesional layak diketahui banyak orang
Sejak masuk RS hingga kontrol rutin lanjutan, putri Bibi Teong, Hanna, selalu menemaninya. "Saat itu, rumah sakit kebetulan mengadakan acara Festival Perahu Naga, jadi saya mengajak ibu saya untuk ikut dan berpartisipasi dalam beberapa permainan. Ibu saya bermain dengan gembira saat itu." Berbicara tentang kenangan indah yang dilalui di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Bibi Teong dan putrinya saling memandang sambil tersenyum.
(Foto Bibi Teong pada acara Festival Perahu Naga di rumah sakit kami)
Ketika berbicara tentang apa yang ingin mereka sampaikan kepada pasien kanker Malaysia lainnya, Bibi Teong dan putrinya mengungkapkan harapan agar lebih banyak pasien Malaysia yang mengetahui tentang rumah sakit ini dan mengetahui bahwa sebenarnya ada pilihan pengobatan yang lebih baik. Mereka juga akan merekomendasikannya kepada pasien kanker di sekitar mereka, memberi tahu mereka bahwa ada metode pengobatan yang minim luka, minim efek samping dan minim komplikasi, serta berharap mereka tidak khawatir atau putus asa.