Menemukan Benjolan secara tidak Sengaja, Melakukan Operasi Pengangkatan Tumor Hati

Pada pagi di hari keempat tahun baru Imlek 2018, Tuan Xie merasakan adanya benjolan di perut, ia mengetahui itu adalah letak hati. Ia kemudian segera pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, sebelum hasil pemeriksaan keluar, ia memiliki firasat yang tidak baik. Oleh karena itu, saat dokter menjelaskan kondisinya secara halus, ia meminta dokter untuk langsung memberitahukan hasilnya, ia mengungkapkan bahwa ia dapat menerima hasil terburuk sekali pun. Dokter memberitahu bahwa hasil pemeriksaan USG dan MRI menunjukkan ada tumor ganas di hatinya dengan ukuran sekitar 10cm, didiagnosis sebagai kanker hati. Kemudian, dokter menyarankan ia untuk pergi ke RS spesialis kanker untuk menjalani pengobatan. Tuan Xie berkonsultasi dengan banyak rumah sakit spesialis kanker dan semua jawabannya adalah operasi reseksi tumor, oleh karena itu ia pun menjalani operasi. Setelah reseksi tumor hati, ia mengikuti saran dokter untuk mengonsumsi obat sesuai dosis dan waktunya, serta rutin melakukan pemeriksaan ulang di RS.

Tuan Xie

Tumor Kambuh Kembali Setahun Pascaoperasi, Divonis Dokter: hanya Dapat Bertahan Hidup 3-6 bulan

Setahun kemudian, pada suatu pagi di tahun baru Imlek 2019, Tuan Xie merasa sedikit mual dan muntah saat makan. Di bulan yang sama, muncul nyeri pada kaki kiri, juga teraba adanya tumor di dekat tulang panggul kaki kiri. Hasil pemeriksaan dari RS menunjukkan, ternyata sel kanker di hati sudah bermetastasis ke ilium kiri. Dokter memberitahu bahwa harapan hidupnya hanya 3-6 bulan, menyarankannya untuk melakukan 10 kali elektroterapi. Mendengar vonis ini, keluarga Tuan Xie menjadi bimbang dan mencari tahu mengenai pengobatan yang lebih efektif. Saat mendapat informasi mengenai seorang teman di desa yang menjalani pengobatan minimal invasif kanker payudara di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Tuan Xie melihat adanya harapan, ia pun segera mengunjungi temannya ini untuk mengetahui lebih lanjut. Ternyata wanita ini mengidap kanker payudara 10 tahun yang lalu, setelah menjalani kemoterapi di rumah sakit setempat, 10 tahun kemudian terjadi kekambuhan dan divonis dokter tidak akan bertahan lama. Ia kemudian mencari pengobatan ke mana pun dan menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, hasil pengobatan dan pemulihan saat ini sangat baik. Tuan Xie memahami lebih lanjut mengenai kondisi spesifik di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dari temannya, ia berulang kali memastikan apakah sungguh ada metode pengobatan kanker yang efektif seperti ini, memahami metode Intervensi, Cryosurgery dan metode minimal invasif lainnya, proses pengobatannya dan hasil yang diharapkan. Setelah memahami dengan jelas, ia segera mengurus visa, memesan tiket pesawat dan memutuskan pergi ke Guangzhou untuk menjalani pengobatan.

Tuan Xie menjelaskan, “Saya belum pernah mendengar teknologi pengobatan seperti ini untuk saat ini di Malaysia, pada umumnya dokter akan menyarankan pasien tumor di Malaysia untuk menjalani reseksi bedah. Saat saya mendengar di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou tidak perlu reseksi bedah dan dilakukan pengobatan presisi untuk tumor, saya rasa prinsipnya seharusnya seperti itu, mengatasi tumor secara langsung dapat efektif mengurangi kemungkinan penyebaran. Istri saya awalnya khawatir saya akan tertipu bila terburu-buru, tetapi setelah saya melihat pengenalan teknologi minimal invasif dan kasus pengobatannya dari koran, serta konfirmasi dari teman, saya menjadi yakin. Pada saat yang sama, saya tahu betul bahwa masalah pada hati perlu diatasi sesegera mungkin, jika tidak akan sangat berbahaya.”

Minimal Invasif Memberikan Harapan Baru bagi Pasien Kanker

Pada April 2019, Tuan Xie tiba di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou., tumor 10cm pada kaki kiri membuatnya tidak bisa berjalan dengan seimbang. Setelah masuk rumah sakit, tim medis MDT melakukan pemeriksaan darah dan CT Scan pada Tuan Xie, hasil menunjukkan bahwa selain metastasis pada ilium kiri, juga terdapat metastasis sel kanker pada paru-paru dan limpanya. Setelah konsultasi dengan tim medis MDT, pada akhirnya ditentukan rancangan pengobatan bagi Tuan Xie : Intervensi + Cryosurgery + Microwave Ablation.

Tuan Xie dan staf medis

Berdasarkan penjelasan dari dokter penanggung jawab Tuan Xie, Intervensi adalah pengobatan minimal invasif yang dilakukan di bawah alat pencitraan medis, dibagi menjadi dua jenis, yaitu Intervensi vaskular dan Intervensi non-vaskular. Hanya perlu membuat sayatan 1-2mm, tidak memerlukan pembedahan untuk membuka lesi. Dengan panduan alat pencitraan medis seperti CT, dimasukkan kateter khusus, kawat atau instrumen lain ke bagian tumor untuk menginjeksikan obat anti-tumor ke dalam tumor. Kemudian dilakukan embolisasi terhadap tumor itu sendiri dan arteri penyuplai darah agar tumor kehilangan suplai darah dan mati kelaparan. Sementara itu agen emboli dapat membawa obat anti-kanker ke pusat tumor hingga tercapai pengobatan kemoterapi lokal.

“Setelah melakukan Intervensi pertama, hari berikutnya tumor di kaki kiri saya jauh mengecil, saya merasa sangat ajaib dan senang. Setelah melakukan intervensi pertama dan kedua, saya kembali ke Malaysia, semua teman mengatakan bahwa saya tidak ada bedanya dengan orang normal, mereka dengan heran bertanya kepada saya, orang lain yang melakukan kemoterapi akan menjadi lemah, tidak bertenaga, namun kamu malah tidak mengalami kerontokan rambut, juga tidak muntah, hasil pengobatan di Guangzhou sangat baik!,” kenang Tuan Xie dengan senang.

“Saat melakukan Intervensi, saya sepenuhnya dalam keadaan sadar karena hanya dilakukan bius lokal. Saat pertama kali pengobatan, saya sedikit tegang dan takut karena ini pengalaman pertama. Namun dokter sangat sabar, ia akan menjelaskan dengan detail setiap tindakan yang akan dilakukan, misalnya bagaimana ia akan melakukannya, bagaimana saya harus bekerja sama, bagaimana rasanya, apa tujuan tindakan ini. Pertama-tama, dokter akan membius paha saya, kemudian sebuah kateter khusus dimasukkan ke lokasi tumor, lalu obat antikanker disuntikkan ke dalam tumor melalui kateter sambil dilakukan embolisasi pada pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke tumor sehingga tumor kehilangan suplai darah dan mati kelaparan,” Tuan Xie menjelaskan dengan rinci.

Perbandingan CT scan pelvis sebelum dan sesudah pengobatan, tumor ilium mati dan menghilang pasca pengobatan

Saat terakhir kali masuk rumah sakit, hasil PET scan Tuan Xie menunjukkan semua tumor di seluruh tubuh telah mati dan tidak ada tanda-tanda kekambuhan. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa indeks AFP kembali normal.

Berterima Kasih atas Perawatan Dokter dan Perawat

“Teknologi pengobatan minimal invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat maju dan pengobatannya sangat efektif. Saya melihat banyak pasien kanker stadium akhir di Malaysia sangat menderita, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, sepulang dari sini, saya akan mengatakan kepada mereka bahwa masih ada kesempatan yang baik di Guangzhou. Tim dokter akan berdiskusi untuk menentukan rancangan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi pasien, mereka dapat datang kemari untuk melakukan pengobatan. Saya juga akan menceritakan kondisi saya sendiri kepada mereka agar mereka tidak menyerah. Tim dokter di sini akan menjawab setiap pertanyaan pasien, setelah selesai pengobatan dan kembali ke negaranya, mereka juga tetap peduli dengan kondisi pasien. Tim perawat dan para bibi pendamping sangat ramah dan bertanggung jawab, mereka merawat dan membantu pasien dengan penuh perhatian. Saya kemudian datang menjalani pengobatan sendirian, mereka semua menjaga saya dengan baik.”

“Terima kasih kepada dokter Wu Qingkai dan dokter Lin Jing yang telah merawat saya, saat saya mengalami kesulitan dan keraguan, kalian dengan senang hati membantu dan memberikan jawaban. Setelah saya kembali ke Malaysia, kalian tetap peduli dengan kondisi dan perkembangan saya, saya sangat berterima kasih.”