Pada 30 November 2016 pagi, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sekali lagi berhasil menerapkan teknologi Nanoknife pada pasien kanker hati primer. Dengan dipimpin oleh Prof .Dr. Bai Hai Shan yang telah berpengalaman bedah selama lebih dari 30 tahun, pengobatan kali ini cukup berhasil. Setelah pengobatan selesai, pasien tidak mengalami rasa nyeri, demam atau efek samping pasca pengobatan lainnya. Melalui pengawasan ketat selama 1 malam oleh staff medis obsevasi intensif di ICU, saat ini pasien telah kembali ke kamar rawat inap dengan kondisi yang sangat bagus.
Mr. Pan adalah pasien berusia 51 tahun asal Vietnam, pada bulan Juli lalu, melalui CT- Scan ditemukan adanya tumor berukuran 4x4.3cm di lobus kiri liver, dengan kadar AFP 665ng/ml. Dokterl Vietnam lokal menyarankannya untuk menjalani operasi pengangkatan, namun Ia menolaknya dan memilih pulang ke rumah menjalani obat herbal China. Pada 11 November 2016, Mr. Pan kembali melakukan pemeriksaan ulang, dari hasil CT dan tes darah menyatakan bahwa ukuran tumor di lobus kiri liver membesar dari pemeriksaan sebelumnya, AFP 1225ng/ml.
Tumor Dekat Dengan Organ Vital, Bila Operasi Berisiko Besar
19 November 2016, Mr. Pan mendatangi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia menjalani serangkaian pemeriksaan, dan terdiagnosa kanker hati primer sel epitel diferensiasi sedang stadium II. Saat ini, tumornya sudah mencapai 5cm, AFP 900ng/ml. Ahli bedah St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Prof Dr. Bai Haishan menuturkan, karena pasien terdiagnosa kanker hati primer, pasien dapat memilih metode operasi atau ablasi, namun kesulitan yang akan ditemui adalah, “Tumor pada tubuh pasien dekat dengan organ vital, kiri dekat dengan perlekatan perut, sebelah kanan dekat dengan pembuluh darah besar bagian hati, Operasi mungkin dapat melukai dinding lambung, mengakibatkan lubangnya lambung dan risiko lainnya. Selain itu, Ablasi konvensional tidak efektif pengobatan keakarnya,” ungkap Prof Dr. Bai Haishan.
Nanoknife Sangat Aman
Terhadap tumor Mr. Pan, Team MDT St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou segera melakukan beberapa diskusi, dan akhirnya diputuskan untuk diterapkan metode Nanoknife. Saat proses ablasi, selaput sel kanker akan diserang menggunakan tegangan tinggi yang dikeluarkan oleh jarum elektroda, membentuk elektroporasi permanen (IRE), merusak keseimbangan sel kanker dan membuat sel kanker mati dalam waktu singkat.
Dr. Bai Haishan mengungkapkan, dibandingkan dengan ablasi lainnya, Nanoknife adalah jenis teknik ablasi “non-termal”, dengan metode ini tidak akan ada lagi ablasi yang tidak tuntas karena letak tumor di dekat pembuluh darah besar. Selain itu, Nanoknife juga tidak akan melukai pembuluh darah dan saraf normal lainnya, serta dapat menjaga jaringan penting di daerah ablasi. “Bagi pasien yang tidak bersedia menjalani operasi atau karena tumor terletak di sekitar jaringan penting sehingga tidak dapat menjalani operasi, Nanoknife adalah pilihan pengobatan yang aman dan memiliki hasil yang setara dengan operasi,” jelas dr. Bai Haishan.
2 hari setelah pengobatan, Mr. Pan telah dapat berjalan secara normal kembali, nafsu makan, kualitas tidur, dan kondisinya telah pulih. Pukul 11.00 siang, Dr. Bai Haishan secara khusus datang berkunjung ke kamarnya menjenguk pasien. Menurut observasi Dr. Bai Haishan, jika pasien terus melanjutkan dalam pengobatan kombinasi selanjutnya, ada harapan untuk sembuh dari penyakitnya dan mendapatkan hasil pengobatan yang menyeluruh.