Hosman berfoto bersama dokter
8 Agustus 2014 merupakan hari istimewa bagi pasien asal Medan, Indonesia - Hosman Djatiman. Sejak menginjak usia 13 tahun, ia telah pergi memancing di laut, tubuhnya sangat kuat, ia benar-benar tidak menyangka dirinya menderita kanker hati. “Saya bukan seorang perokok ataupun peminum alkohol, saya juga tidak memiliki kebiasaan buruk lainnya. Saya benar-benar bingung, mengapa saya bisa terkena penyakit ini,” jawab Hosman Djatiman.
Secara tidak sengaja, ia terdiagnosa menderita kanker hati. Pada 8 Agustus 2014, saat melakukan pemeriksaan rutin di Malaysia, Hosman Djatiman terdeteksi memiliki benjolan di hati sekitar 2-3cm. Hosman menolak saran operasi yang diajukan dokter, “Meskipun saat itu masih termasuk stadium awal, dan benjolannya juga tidak besar, saya tetap takut untuk melakukan operasi,” kata Hosman. Karena tidak begitu paham tentang kanker, ia menganggap operasi sama dengan kematian. Awalnya ia berencana untuk mempertimbangkan terlebih dahulu metode apa yang akan ia jalani sebelum memutuskan, tetapi dalam beberapa bulan tumornya semakin meluas, dan membuat Hosman mengambil keputusan cepat. Dua bulan kemudian, benjolan di hatinya sudah menjadi 5cm, saat melakukan pemeriksaan ulang pada bulan November, benjolan sudah sebesar 7cm. Kanker yang tadinya masih stadium awal pun sudah berkembang menjadi stadium lanjut. Hasil pemeriksaan “Kanker hati dengan berbagai metastasis (stadium 4)” membuat Hosman membuat keputusan dengan cepat.
Saat Hosman bingung menentukan pengobatan, saran dari seorang teman memberinya harapan. Karena temannya memiliki saudara yang menderita kanker dan mendapatkan hasil pengobatan yang efektif di Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia pun memutuskan untuk menerima saran dari sang teman dan berangkat ke Guangzhou. “Alasan lain saya memilih rumah sakit ini karena sebelumnya saya pernah mendengar sebuah seminar di Indonesia, yang pembicaranya merupakan dokter onkologi dari rumah sakit ini. Kesabaran dan profesionalismenya membuat saya lebih percaya pada rumah sakit ini.” Hosman tersenyum dan menjelaskan kepada kami tentang asal-usulnya memilih menjalani pengobatan di sini.
Pada 9 Desember 2014, dengan didampingi sang anak, Hosman pun datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ini merupakan kali ke-3 ia datang ke sini. Dan kali ini, dokter yang menanganinya, dr. Hu Ying mengatakan bahwa tumor di hatinya sudah hilang. Ia tidak perlu menjalani pengobatan lagi, hanya perlu menjalani pemeriksaan rutin.
Saat membicarakan tentang proses pengobatan, Hosman sangat bersemangat. Sejak masuk rumah sakit hingga sekarang, ia telah menjalani 2 kali Intervensi, 1 kali Cryosurgery dan 1 kali Penanaman Biji Partikel. “Tidak sama dengan operasi yang menggunakan anestesi total. Intervensi hanya menggunakan anestesi lokal. Dan saat proses tindakan, dokter terus menenangkan saya, dan membuat rasa gugup saya hilang. Ketika obat anti-tumor disuntikkan ke dalam tubuh melalui kateter, tubuh terasa sedikit dingin. Pada dasarnya tidak ada rasa sakit sama sekali. Setengah jam kemudian, proses selesai, dengan luka sayatan hanya 1-2mm, saya dapat makan dengan normal, bahkan tidak merasa mual dan muntah, benar-benar sangat menakjubkan. Selanjutnya, saat menjalani Cryosurgery dan Penanaman Biji Partikel, saya sama sekali tidak takut dan yakin menjalani pengobatan,” Hosman menggambarkan perasaannya saat menjalani Terapi Minimal Invasif.
Menurut dr. Hu Ying, Intervensi melalui pembuluh arteri dilakukan melalui sarana pembantu, membuat obat atau zat radioaktif masuk ke bagian lokal tumor. Metode ini dapat meringankan gejala klinis dan mengurangi rasa sakit, memiliki cara kerja yang sederhana dan luka yang minim. Sedangkan Penanaman Biji Partikel merupakan metode yang memancarkan sinar γ secara terus menerus di bagian dalam tumor, dengan cepat membunuh sel-sel tumor, memiliki kemampuan menghancurkan sel-sel kanker 10 kali lebih efektif daripada radiasi eksternal atau obat melalui infus. Jangkauan radiasi biji partikel ini masih dalam radius invasi tumor, tidak akan merusak jaringan normal di sekitar tumor. Cryosurgery adalah metode yang menggunakan argon cryoprobe dan helium yang disuntikkan ke dalam tumor. Pergantian suhu panas dan dingin ini dapat membunuh tumor, selain itu juga tidak akan merusak jaringan lain di sekitar tumor. Berdasarkan kondisi Hosman, dokter menentukan metode pengobatan komprehensif minimal invasif yang bersifat individual, dengan alasan untuk membuat kondisinya membaik dengan cepat.
Tentang psikologis saat menjalani pengobatan kanker, Hosman menganggap, percaya pada pilihan sendiri, percaya pada dokter dan teknik pengobatan di sini, serta menjaga sikap optimis merupakan prasyarat melawan kanker. “Setelah menjalani metode komprehensif minimal invasif, saya menjadi lebih mempercayai Modern Cancer Hospital Guangzhou!” ucap Hosman menutup wawancara hari itu.