Yong Ah Sang : Harus memiliki kepercayaan diri, Metode pengobatan kanker Modern Cancer Hospital Guangzhou Sangat Berpengalaman
Tahun ini Yong Ah Sang yang berasal dari Malaysia berusia 73 tahun. Sejak dulu, ia tidak pernah ke rumah sakit, apalagi sampai berpikir kalau dirinya mengidap penyakit kanker. Mulai Desember 2014 lalu, muncul sebuah hal yang mengundang kecurigaannya, tubuhnya semakin kurus, tetapi nafsu makan dan semangatnya masih normal seperti biasa dan tidak ada yang tidak nyaman. Keluarga serta teman-temannya pun merasa sangat bingung. Sewaktu pergi berlibur ke China, tiba-tiba ia merasa hidungnya tersumbat, lalu ia langsung pulang ke rumah. Anak-anaknya menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit, ia melakukan pemeriksaan ke 3 dokter, dan semuanya menyatakan kalau dirinya mengidap kanker esofagus. Setelah mengetahui dirinya mengidap kanker, ia berpikir bahwa takdir sedang bergurau dengannya, dirinya mengidap kanker di usia seperti ini. Namun ia masih menerima kenyataan tanpa mengeluh dan tetap bersikap optimis.
Dokter setempat menyarankannya menjalani operasi pembedahan. Anak-anaknya tidak setuju dan beranggapan bahwa di usia ayahnya yang sudah tua ini, sang ayah tidak akan sanggup menahan sakit dari operasi. Dan demi sang ayah, mereka pun mencari metode pengobatan lain, pengobatan tradisional Chinese (TCM) dan terapi ozon. Yong Ah Sang pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisonal china untuk menstabilkan kondisi tubuhnya. Setelah 1 bulan, kesulitan menelannya pun mulai membaik, tetapi efeknya sangat lambat. Pada saat bersamaan, ia pun menjalankan terapi ozon. Dokter setempat menyarankannya untuk menjalani 20 kali pengobatan, jika hanya 4 kali tidak akan membuahkan hasil. Ia telah menjalankan 7 kali pengobatan, tetapi hasilnya masih sangat lambat.
Hati dan pikiran putra putri nya pun tidak tenang, mereka mencari berbagai metode pengobatan lain yang cocok untuk sang ayah. Melalui internet, putranya menemukan Modern Cancer Hospital Guangzhou dan mendapatkan kisah pasien lain yang mengidap kanker esofagus yaitu Shi Yuelong. Sewaktu memahami hasil pengobatan Shi Yuelong yang sangat bagus di Modern Cancer Hospital Guangzhou, Yong Ah Sang pun melihat sebuah harapan. Lalu ia datang ke kantor perwakilan Modern Cancer Hospital Guangzhou di Kuala Lumpur, ia pun berpikir metode pengobatan minimal invasif ini sangat cocok untuk kondisi tubuhnya. Akhirnya, setelah berdiskusi dengan keluarga, Yong Ah Sang memutuskan pergi ke Guangzhou untuk menjalani pengobatan.
Setelah tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou, dokter melakukan pemeriksaan CT dan mendiagnosa dirinya mengidap kanker esofagus stadium menengah. Berdasarkan kondisi penyakit dan fisik Yong Ah Sang, Tim medis TMD memutuskan untuk menerapkan metode Intervensi dan Terapi Natural. Ia mengingat kembali proses metode Intervensi dan menuturkan, setelah dimasukkan obat ia mengalami sedikit demam, dan dalam waktu 24 jam tidak bisa turun dari ranjang. Namun setelah itu, ia bisa bergerak kembali, rasanya sangat nyaman. Setelah itu ia mengalami demam lagi, namun setelah beberapa hari gejala-gejala tersebut menghilang. Saat ini nafsu makannya sangat baik, kualitas tidurnya juga sangat bagus, ia juga dapat menelan dengan normal kembali.
Yong Ah Sang mengatakan, “Selain mengalami rasa tidak nyaman selama beberapa hari, hari-hari lainnya sama seperti liburan.” Ia yang sangat optimis, setiap hari bangun pukul 5 pagi, ia berjalan mondar-mandir di kamar inapnya sebagai olahraga. Setelah itu ia berjalan-jalan santai, menghirup udara segar di taman bunga lantai 4. Ia mengatakan, “Lingkungan sekitar sini sangat bagus. Pelayanan di sini tidak sama dengan di Malaysia, dokter dan suster sangat baik terhadap saya, pelayanan nya sangat memuaskan. Saya sangat percaya terhadap pengobatan selanjutnya, teknologi di Modern Cancer Hospital Guangzhou nomor satu, metode pengobatannya sangat berpengalaman.”
Dalam penutupan sesi wawancara, Yong Ah Sang masih menceritakan banyak kisah kehidupannya kepada kami. Ia sangat berterima kasih kepada putra dan putrinya yang begitu berbakti dan selalu menyemangatinya. Ia mengatakan, ia sangat suka bertamasya, terutama ke negara China. Ia berharap : “Semoga penyakit ini lekas sembuh, sehingga saya bisa mengelilingi dunia, mengelilingi setiap provinsi yang ada di China.” Kami juga berharap agar harapannya dapat segera terkabul.