Kanker serviks adalah tumor ganas pada kaum wanita akibat virus HPV yang paling umum terjadi. Seperti yang diketahui, butuh waktu 10 tahun bagi sebuah lesi untuk berkembang menjadi kanker serviks. Ahli St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, bahwa jika dilihat dari hal ini, kanker serviks tidaklah menakutkan. Jika kita memahami gejala kanker serviks, melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur, melakukan pendeteksian dan pengobatan tepat waktu, kanker serviks dapat dicegah dan diobati. Apa saja gejala kanker serviks?
1. Berhubungan dengan erosi serviks : Biasanya penderita kanker serviks sebagian besar berhubungan dengan erosi serviks, bisa dengan melalui pemeriksaan pap smear atau lainnya untuk mendiagnosa penyakit ini.
2. Contact bleeding : Contact bleeding adalah gejala kanker serviks yang paling khas, sekitar 70%-80% dari penderita mengalami pendarahan juga pada bagian vagina. Saat setelah melakukan hubungan seksual atau melakukan pemeriksaan ginekologi, atau mengedan pada saat buang air besar, dari vagina bisa keluar cairan bercampur darah
3. Pendarahan tidak teratur pada vagina : Bagi wanita yang sudah lama mengalami menopause, dan tiba-tiba tanpa alasan apapun mengalami "kram". Jumlah pendarahannya tidak banyak, tidak disertai dengan nyeri perut, sakit pinggang dan gejala lainnya, sangat mudah dihiraukan. Ini adalah gejala awal kanker serviks, penderita pada usia lanjut bisa melakukan pemeriksaan di bagian ginekologi, atau melalui pemeriksaan kolposkopi untuk memastikan penyakit.
4. Rasa nyeri : Perut bagian bawah atau pinggang pasien sering dilanda rasa nyeri, terkadang rasa sakit juga menyerang perut bagian atas, kaki bagian atas dan panggul, pada masa menstruasi, buang air besar, atau berhubungan seksual, rasa sakitnya akan semakin parah, terlebih ketika peradangan mundur sepanjang ligamen uterosakral memperpanjang atau tersebar di sepanjang bagian bawah ligamentum, membentuk peradangan kronis jaringan ikat parametrium, ketika terjadi penebalan ligamen utama serviks, rasa nyerinya akan semakin parah. Setiap menyentuh leher rahim, langsung menyebabkan fossa iliaka, nyeri lumbosakral, ada beberapa pasien yang bahkan mengalami gejala mual, dan gejala lainnya.
5. Cairan vagina bertambah banyak : Secara klinis, sekitar 75%-85% penderita memiliki tahapan sekresi yang berbeda-beda, terutama disebabkan karena stimulasi tumor, fungsi sekresi hipertiroidisme kelenjar serviks, menghasilkan lendir seperti keputihan. Keputihan yang tidak normal termasuk cairan yang berlebih dan berbau dan warna yang berubah, merupakan gejala awal kanker serviks, bisa melakukan pemeriksaan pap smear atau uji yodium, dan jenis pemeriksaan lainnya.
Ahli kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, kanker serviks stadium awal yang ditangani dengan tepat memiliki tingkat kelangsungan hidup sampai 5 tahun ke depan hingga 95%. Tetapi jika sudah sampai pada stadium akhir, tingkat kelangsungan hidup sampai 5 tahun ke depannya kurang dari 30%. Jadi, ketika anda menemukan gejala-gejala di atas, segeralah melakukan tindakan medis.