Kanker kandung empedu stadium awal tidak memiliki manifestasi klinis yang spesifik, atau bisa dikatakan hanya merupakan gejala kolesistitis kronik. Pendiagnosaan tahap awal cenderung sulit dilakukan, namun ketika keluhan seperti dispepsia, benjolan, penyakit kuning dan lain-lain muncul, ini berarti penyakit sudah mulai memasuki stadium lanjut, dan pada berbagai pemeriksaan akan menunjukkan adanya kelainan. Oleh karena itu, bagi anda yang mengalami keluhan tidak nyaman atau nyeri pada bagian kandung empedu, khususnya anda yang berusia 50 tahun ke atas dan memiliki riwayat penyakit batu empedu, peradangan, polip, disarankan untuk segera menjalani pemeriksaan USG, sebagai bentuk diagnosa dini.
1, Gejala saluran pencernaan : Sebagian besar pasien ( 90 % ) mengalami gangguan pencernaan, cepat merasa lelah, bersendawa, nafsu makan menurun , dan lain-lain, hal ini karena fungsi kandung empedu yang bermasalah, dan disebabkan karena tidak dapat mencerna zat lemak.
2, Sakit pada perut kanan atas : Lebih dari 80 % pasien juga memiliki batu empedu, serta mengalami gejala-gejala sejenis batu empedu dan peradangan pada kandung empedu. Ada yang muncul gejala nyeri yang menusuk pada perut kanan atas, kadang-kadang juga disertai rasa sakit yang datang tiba-tiba dan meluas ke bahu kanan, ini merupakan gejala kandung empedu yang paling umum.
3, Benjolan pada perut kanan atas : Sekitar setengah dari pasien mengalami benjolan di perut kanan atas, sebagian besarnya disebabkan pembesaran pada kantong empedu. Pertama, pertumbuhan tumor yang cepat, menghalangi saluran empedu, dan menyebabkan pembesaran pada kandung empedu; Kedua, munculnya gejala tersumbatnya usus 12 jari; selain itu juga bisa muncul benjolan pada hati, perut, pankreas, dan organ lainnya. Pada pasien yang mengalami gejala seperti ini, sebaiknya melakukan pemeriksaan USG, untuk mendiagnosa penyakitnya.
4, Penyakit kuning dan kulit gatal : Seringkali muncul pada tahap stadium akhir, karena saluran empedu yang terhalang akibat invasi jaringan penyebaran pada saluran empedu atau penyebaran yang menekan kelenjar getah bening yang bengkak, sekresi cairan empedu dari hati tidak bisa masuk ke saluran usus dengan lancar, dan jika darah mengalir ke arah yang salah bisa menimbulkan kulit menjadi menguning, dan sebagian besarnya mengalami rasa gatal pada kulit yang sulit diatasi, dan gejala-gejala ini akan mencapai puncaknya pada malam hari. Pasien yang mengalami gejala kuning dapat melakukan pemeriksaan MRI, untuk memperjelas kondisinya.
5, Demam dan berat badan menurun : Sekitar 25 % pasien mengalami gejala demam, dan kebanyakan disebabkan oleh infeksi saluran empedu. Pasien dengan stadium lanjut sering disertai dengan gejala penurunan berat badan, bahkan muncul gejala Kaceksia (penurunan berat badan, massa otot dan kelemah ekstrim yang terkait dengan penyakit serius seperti kanker). Pasien dengan stadium lanjut disarankan melakukan pemeriksaan dengan tumor marker, untuk lebih memperjelas perkembangan penyakit .
Manifestasi klinik kanker kandung empedu tergolong kurang spesifik, gejala awalnya sering disalah artikan sebagai penyakit batu empedu dan komplikasi lainnya. Selain terdiagnosa sebagai kolesistitis akut awal, biasanya lebih sulit dilakukan diagnosa dini kanker kandung empedu. Oleh karena itu, bagi anda yang termasuk dalam kelompok dengan risiko tinggi, seperti anda yang memiliki penyakit batu empedu, polip kandung empedu, hiperplasia adenomiosis kandung empedu dan sebagainya, sebaiknya anda aktif melakukan pengobatan, guna mencegah timbulnya kanker kandung empedu. Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menyarankan, jika anda menemukan salah satu gejala di atas, waspadalah terhadap kemungkinan adanya kanker kandung empedu.