Gejala awal kanker tiroid yang umum adalah pembengkakakn tiroid tanpa rasa gatal, sehingga sangat mudah diabaikan dan disalah artikan sebagai penyakit lain, kemudian menyebabkan tertundanya waktu pengobatan. Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, selain pendiagnosaan secara klinis, banyak cara pemeriksaan diri yang dapat dilakukan, sehingga memahami metode pendiagnosaan kanker tiroid merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah kanker tiroid.
Pendiagnosaan Diri :
1. Bentuk tumor : Mengidentifikasi bentuk tumor merupakan langkah pertama dari diagnosa diri. Jika merupakan gondok endemik, tiroiditis dan hipertiroidisme, umumnya berbentuk datar. Jika muncul benjolan berbentuk bulat, bisa merupakan kista tiroid atau kanker tiroid.
2. Ukuran tumor : Jika tumor saling menumpuk atau terdapat beberapa nodul, mungkin merupakan kista tiroid. Tetapi jika diameternya melebihi 2cm, mungkin saja ini merupakan kanker tiroid.
3. Tekstur dan kekerasan tumor : Telitilah pada saat menyentuh permukaan tumor. Berdasarkan teksturnya yang berbeda-beda, gondok endemik umumnya berteksur halus; sebagian besar tiroiditis memiliki permukaan yang tidak halus. Jika tumor berjumlah satu dan bertekstur tidak halus, waspadalah terhadap kanker tiroid.
4. Kecepatan pertumbuhan tumor : Metode diagnose diri juga harus melihat sisi kecepatan pertumbuhan tumor. Umumnya, benjolan pada kanker tiroid tumbuh lebih cepat dan akan membengkak dalam waktu 10 hari.
5. Ada tidaknya pembengkakan kelenjar getah bening : Jika kelenjar getah bening bertekstur keras muncul di sekitar kelenjar tiroid, waspadalah terhadap kanker tiroid dan penyakit lain yang disertai dengan metastasis kelenjar getah bening lokal.
Pendiagnosaan Klinis :
1. Radionuclide scanning
Pemeriksaan ini dapat memberi informasi jelas mengenai bentuk, letak dan fungsi kelenjar tiroid. Telah menjadi metode diagnosis umum penyakit tiroid. Scanning kelenjar tiroid sering disertai dengan uji penyerapan yodium. Sekitar 90% uji penyerapan yodium berada di bawah angka normal. Umumnya nodul/benjolan dingin memiliki kemungkinan ganas yang lebih besar, telah ditemukan pada 54,5% kasus.
2. USG
Pemeriksaan ini tidak hanya dapat mendeteksi bentuk, ukuran dan jumlah benjolan tiroid, yang terpenting adalah dapat menentukan antara cystic dan padat. Benjolan yang padat dan memiliki tepi yang tidak beraturan umumnya merupakan karsinoma meduler dan karsinoma anaplastik. Ketika lesi kanker telah menyerang dan menyebar ke bagian leher, pemeriksaan USG dapat memberi informasi tentang tekanan yang diterima pembuluh darah atau pembuluh darah yang telah tertutupi kanker, serta dapat mengukur kelancaran darah. Selain itu, tusukan jarum halus juga dapat dipandu melalui USG.
3. X-ray
Digunakan untuk mengamati hubungan antara trakea dan tiroid. Metastasis tumor jinak sering terjadi di trakea, biasanya tidak akan menyebabkan stenosis trakea. Kanker tiroid stadium lanjut dapat menimbulkan serangan ke dinding saluran napas, sehingga trakea menjadi terjepit (stenosis trakea), tetapi tingkat metastasis relatif ringan. Stenosis trakea ini sering terjadi pada diameter transversa, diameter anteroposterior bisa saja normal. Poin ini penting dalam pemeriksaan klinis. Jika stenosis terjadi pada diameter anteroposterior, umumnya bukan disebabkan karena kanker tiroid, bisa mempertimbangkan faktor kanker thymus atau kanker jaringan lunak.
4. Sitologi
Nodul tiroid lebih umum ditemukan, tidak semua terdeteksi melalui pembedahan. Saat ini, baik di dalam maupun luar negeri menggunakan metode biopsi jarum. Metode ini sederhana, tidak ada perdarahan, cedera saraf laring dan komplikasi lainnya, tidak ada risiko penyebaran sel kanker atau penanaman. Keakuratan biopsi jarum pada pendiagnosaan adenokarsinoma papiler sangatlah tinggi. Karsinoma meduler dan karsinoma anaplastik memiliki gambaran sitologi yang khas. Hanya saja, metode ini sulit digunakan untuk mendiagnosa diagnosis kanker tiroid folikuler.
5. CT-Scan
Metode ini dapat menunjukkan bentuk dan ukuran tumor, serta hubungan tumor dengan laring, trakea serta esophagus. Anda juga dapat melihat ruang lingkup invasi tumor, termasuk organ leher, mediastinum, pembuluh darah penting dan saraf. Metode ini dijadikan dasar dalam menentukan metode bedah.
Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menuturkan, ada banyak metode untuk mendiagnosa kanker tiroid. Tetapi dikarenakan kurangnya pengetahuan medis, banyak orang yang bergantung pada diagnosa diri yang belum tentu dapat mendiagnosa kanker tiroid. Jadi, anda menemukan gejala yang mencurigakan, segeralah melakukan pendiagnosaan ke rumah sakit besar, guna menghindari salah diagnosa dan menunda waktu pengobatan.