Pada 10 Oktober 2024, delegasi dari Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) Makassar, Indonesia, mengunjungi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat pemahaman tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, mempromosikan kerja sama dan pertukaran antara kedua pihak, serta mendorong perkembangan layanan kesehatan di Makassar untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada tanggal 9 sore, pimpinan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yaitu Wang Huaizhong (Kepala RS), He Langbing (Direktur Departemen Urusan Internasional), Yang Jinna (Kepala Departemen Administrasi) dan pimpinan lainnya menyambut dengan hangat kedatangan delegasi dari Makassar dan memberikan sambutan yang ramah.
Dalam sambutannya, Kepala RS Wang menyatakan, "Sejak didirikan, rumah sakit kami telah berkomitmen untuk mengembangkan usaha di luar negeri, dengan pasien yang tersebar di Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan lain-lain. Hubungan kami dengan Indonesia telah terjalin selama hampir 20 tahun, dengan sekitar 20.000 pasien kanker dari Indonesia yang kami layani. Kami memiliki teknologi minimal invasif yang paling canggih saat ini dan telah membentuk sistem pelayanan yang matang untuk pasien kanker stadium menengah hingga lanjut. Kami juga sangat memperhatikan perawatan humanistik pasien, menempatkan kesehatan fisik dan mental pasien sebagai prioritas utama, dan memastikan mereka memiliki proses pengobatan yang bebas dari rasa khawatir untuk mencapai hasil pengobatan yang terbaik. Kami berharap melalui pertukaran ini, lebih banyak orang dapat mengenal kami, sehingga rumah sakit dapat memberikan layanan kepada lebih banyak pasien kanker yang membutuhkan."
Untuk memperkuat pemahaman delegasi tentang rumah sakit, para pimpinan rumah sakit mempersiapkan siaran langsung prosedur Intervensi minimal invasif dan pengamatan langsung prosedur Penanaman Biji Partikel. Kepala Ruang Intervensi, dr. Ban Zhonghua, dan Kepala Ruang Minimal Invasif, dr. He Jianyu, memberikan penjelasan rinci kepada delegasi mengenai prinsip teknis pengobatan minimal invasif, hal-hal yang perlu diperhatikan, serta jenis penyakit yang cocok untuk pengobatan tersebut. Delegasi juga mendapat pemahaman yang mendalam tentang model diagnosis dan pengobatan MDT (Multidisciplinary Team) rumah sakit kami, sistem pengobatan kanker minimal invasif yang terintegrasi, serta terapi hijau yang menggabungkan pengobatan Timur dan Barat, yang dipresentasikan oleh Profesor Song Shijun, kepala ahli dan asisten kepala RS.
Selain itu, Asisten Direktur Departemen Urusan Internasional, Liu Yansheng, memimpin delegasi untuk berkeliling rumah sakit. Kelompok delegasi mengetahui tata letak keseluruhan rumah sakit, mengunjungi departemen-departemen di RS, bangsal onkologi, ruang operasi minimal invasif, bangsal pasien, dapur umum, pusat konsultasi jarak jauh, dan Sky Garden. Asisten Liu memberikan penjelasan mendalam mengenai pusat konsultasi jarak jauh, “Pusat konsultasi jarak jauh kami didirikan pada tahun 2016, memungkinkan pasien internasional untuk berkonsultasi dengan ahli kami secara 'tatap muka' melalui internet tanpa harus bepergian ke luar negeri, dan mendapatkan rancangan pengobatan yang profesional dan personal.”
Menjelang akhir kunjungan, rombongan menjenguk pasien kanker paru asal Indonesia, Ibu Zhang. Ibu Zhang sangat senang dengan kedatangan tim medis dan mengatakan, "Terima kasih kepada semua yang telah datang menjenguk saya. Sekarang saya sudah jauh membaik. Dokter dan perawat di rumah sakit sangat perhatian terhadap saya, dan pelayanan mereka sangat baik. Pengaturan untuk makanan, akomodasi, dan transportasi semua sangat rapi. Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan perawatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou."
Ketua AMA Makassar menyatakan, "Kunjungan ini membuat saya merasakan bahwa St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou adalah tim yang sangat unggul, baik dari segi pelayanan, teknologi medis, maupun lingkungan rumah sakit. Teknologi pengobatan kanker internasional yang maju di rumah sakit ini sangat mengesankan, dan tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di Indonesia bahkan di banyak negara Asia. Jumlah pasien kanker di Indonesia semakin meningkat, sementara perkembangan dan standar teknologi di bidang medis sangat membutuhkan peningkatan. Hari ini saya melihat teknologi minimal invasif yang canggih di rumah sakit ini serta hasil pengobatan pasien. Hal ini membuat saya memiliki harapan yang lebih tinggi untuk perkembangan layanan kesehatan di Indonesia. Saya berharap kita dapat memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan rumah sakit ini untuk menyelamatkan lebih banyak pasien kanker di Indonesia."