St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou & Indonesian Diaspora Network-China Bersama Membantu Memerangi Epidemi
Dari tanggal 27 hingga 28 April, kabar baik datang dari sejumlah rumah sakit dan lembaga pemerintah di Indonesia: sejumlah barang untuk keperluan pencegahan epidemi yang disumbangkan oleh St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan organisasi sosial Tionghoa lainnya telah tiba dengan baik, dan secara bertahap akan didistribusikan kepada staf medis dan staf lain di garda terdepan penanganan epidemi.
Bantuan yang disumbangkan oleh St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan organisasi sosial lainnya
Ini adalah kedua kalinya St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memberikan bantuan kepada Indonesia. Setelah menanggapi seruan nasional untuk menyumbangkan barang keperluan medis pada bulan Maret, kali ini atas inisiasi Ibu Yenni Thamrin selaku Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China (IDNRRC) dan Ketua Yayasan Sosial Caritas, dengan dukungan dari Jokowi Center, Dirjen Bea dan Cukai, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan departemen lainnya, dan dengan partisipasi aktif saudara-saudara di China, organisasi sosial dan individu, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sekali lagi terjun dalam kegiatan penanggulangan epidemi di Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Ibu Yenni Thamrin (keempat dari kiri), Hu Yehai selaku Manager St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou Jakarta Office (kedua dari kanan), dan sebagian organisasi yang ikut berdonasi
Pemberantasan epidemi tidak mengenal batas negara, China dan Indonesia adalah satu keluarga. Rumah sakit kami sering melakukan pertukaran dan kerja sama yang baik dengan berbagai lembaga medis di Indonesia, dalam situasi epidemi saat ini, membantu memerangi epidemi merupakan kewajiban kami!”tutur Lin Shaohua selaku General Manager St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou segera merespons dan secara aktif memobilisasi sumber daya dari berbagai pihak untuk mengumpulkan puluhan ribu masker medis, pakaian pelindung, dan sarung tangan pelindung dengan cepat, bersama organisasi sosial lainnya mempersiapkan pengiriman bantuan kasih ke Indonesia.
Namun sejak tanggal 5 Februari, semua penerbangan China-Indonesia telah dibatalkan sehingga mempersulit proses pengiriman bantuan. Situasi ini telah menarik perhatian besar dari para pimpinan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Agar dapat mengirimkan bantuan ini ke Indonesia sesegera mungkin, penanggung jawab St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan Hu Yehai selaku manager kantor perwakilan RS di Jakarta, mencoba untuk mengatasi berbagai kesulitan. Atas bantuan dari Jokowi Center, Dirjen Bea dan Cukai, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan departemen lainnya, setelah melalui situasi sulit selama lebih dari 10 hari, akhirnya bantuan tersebut tiba di Indonesia.
Bantuan yang dikumpulkan oleh St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou telah tiba dengan baik
Penanggung jawab dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ibu Yenni Thamrin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua perusahaan dan organisasi sosial yang telah ikut berdonasi. Ibu Yenni Thamrin menuturkan, "Dalam masa sulit sekarang ini, China dan Indonesia bersatu hati. Kami sangat berterima kasih kepada berbagai kalangan organisasi sosial dan individu atas bantuannya untuk Indonesia, sebagai negara besar dengan populasi 260 juta orang, tugas pencegahan epidemi di Indonesia sangat sulit. Saat ini, tugas pencegahan epidemi Indonesia sedang dalam masa kritis, bantuan alat perlindungan yang memadai sangat penting bagi kami."
Penanggung jawab dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ibu Yenni Thamrin mengungkapkan terima kasih kepada para donatur
Bulan April adalah saat pecahnya epidemi Covid-19 di Indonesia, dan Jakarta telah menjadi pusat epidemi. Agar bantuan dapat dengan cepat disalurkan ke RS-RS besar di Indonesia, Hu Yehai selaku General Manager St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou Jakarta Office, dipimpin oleh Ibu Yenni Thamrin selaku Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China dan Muliyawan Jahya selaku Ketua Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera, terjun secara langsung di tengah kondisi panas terik dan risiko terinfeksi virus, untuk menyalurkan bantuan ke tempat-tempat yang membutuhkan,.
Terhadap bantuan kasih dari China, Letjen TNI Doni Monardo selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Anwar Fuady selaku Ketua Jokowi Center, Brigjen Pol Raden Purwadi, dan yang lainnya mengucapkan terima kasih yang tulus atas nama rakyat Indonesia.
Brigjen Pol Raden Purwadi mengatakan, "Terima kasih banyak atas bantuan RS Anda kepada masyarakat Indonesia. Situasi epidemi di Indonesia saat ini sedang kritis, dan alat perlindungan sangat langka. Rumah sakit Anda telah menjalin persahabatan yang mendalam dengan warga Indonesia sejak lama, terutama telah berkontribusi penting untuk perawatan pasien kanker stadium lanjut di Indonesia. Dalam menghadapi epidemi ini, saya percaya bahwa dengan bantuan orang-orang yang punya kepedulian di China, Indonesia pasti akan segera berhasil menaklukkan epidemi ini!"
Penerima bantuan kali ini meliputi posko Gugus Tugas Covid-19, RS Darurat Wisma Atlet, RS Pertamedika, RS di Jakarta Timur, RS Polri, RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, petugas Bea Cukai bandara di Jakarta, warga tidak mampu di wilayah Jakarta Barat, rumah sakit dan organisasi sosial lainnya.
RS Darurat Wisma Atlet menerima bantuan
Jokowi Center menerima bantuan
RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo menerima bantuan
Bantuan kasih disalurkan ke berbagai RS besar dan lembaga pemerintah
Hingga saat ini, jejak bantuan medis dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou telah menyebar di banyak negara Asia Tenggara. Sebelumnya, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou telah menyumbangkan barang kebutuhan medis ke negara-negara yang terdampak parah akibat epidemi seperti Filipina, Thailand. Sambil melakukan yang terbaik untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, rumah sakit selalu perhatian dan khawatir tentang situasi epidemi di berbagai negara di luar negeri. Bersama dengan organisasi sosial lainnya, menunjukkan tanggung jawab sosial dan bersumbangsih dalam memerangi epidemi global.