Diagnosis Kanker Ovarium

Kanker ovarium, diagnosa, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou

Kanker ovarium adalah salah satu jenis tumor ganas yang sering mengancam kaum wanita. Dikarenakan saat ini masih belum ada cara pendeteksian dini yang matang, sehingga pada saat pendiagnosaan, 70% di antaranya sudah memasuki stadium lanjut. Ahli onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, bahwa harapan hidup 5 tahun ke depan pada pasien kanker ovarium stadium lanjut hanya mencapai 25%, sedangkan pada pasien kanker ovarium stadium awal mencapai 85% ke atas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa deteksi atau diagnosa dini menjadi bagian penting dalam strategi pengobatan kanker ovarium. Lalu, apa saja cara pendiagnosaan kanker ovarium?

1. Tumor marker

Dalam beberapa tahun ini, CA125 merupakan tumor marker yang secara umum digunakan untuk mendiagnosa kanker ovarium, dengan sensitivitas diagnosa kanker ovarium mencapai sekitar 90%. Dikarenakan 80% kandungan CA125 pada tubuh pasien lebih tinggi dari kadar normal, dan naik turunnya kadar CA125 berbanding lurus dengan membaik atau memburuknya kondisi pasien, maka dari itu pemeriksaan tumor marker ini sering dijadikan salah satu opsi dalam pendiagnosaan kanker ovarium. Tetapi spesifisitas pemeriksaan ini cenderung kurang, karena dalam beberapa kondisi fisiologis tertentu, seperti pada saat menstruasi, fase luteal, peritonitis, endometriosis, dan beberapa fase lainnya dapat membuat kadar CA125 semakin meningkat. Oleh karena itu, pemeriksaan bisa dikatakan kurang akurat dalam mendiagnosa kanker ovarium.

2. Pemeriksaan Ultrasonik

Pemeriksaan ultrasonik adalah sebuah pemeriksaan non-invasif dan tanpa rasa sakit. Misalnya, pemeriksaan ultrasonik pada bagian vagina atau perut, jika ditemukan massa di bagian ovarium, sebaiknya segera menjalani biopsi terbuka. Pemeriksaan ultrasonik juga dapat mengukur perubahan aliran darah dalam jaringan tumor,. Melalui analisis dan observasi, tidak hanya dapat mendiagnosa kanker ovarium, namun juga dapat mendiagnosa sifat tumor, jinak atau ganas.

3. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan ini memiliki peran pentingdalam pendiagnosaan kanker ovarium. Khususnya USG pada bagian vagina, dapat membantu meningkatkan hasil diagnosa dan menentukan sifat atau jenis tumor. Apakah termasuk kista atau substantif, unilokuler atau multilokuler, ada tidaknya pertumbuhan papiler pada kista dan sebagainya.

4. Sitologi cairan asites

Merupakan pemeriksaan yang bersifat minimal invasif yang umum digunakan secara klinis. Menggunakan vaginal dilator untuk membuka bagian vagina, atau melakukan tusukan ke bagian panggul rahim atau dubur, mengambil cairan asites, mencari sel-sel kanker dan melakukan skrining kanker ovarium.

Ahli onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, bahwa tingkat mortalitas kanker ovarium cenderung tinggi dan sebagian besar pasien saat terdiagnosa sudah memasuki stadium lanjut. Beberapa pasien kanker ovarium terdeteksi melalui pemeriksaan ginekologi. Bagi anda yang memiliki risiko kanker ovarium yang tinggi, diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin, agar tidak melewatkan waktu terbaik untuk menjalani pengobatan.


Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.
Konsultasi kanker via telp
Hubungi : 0812 978 978 59 | 0878 556 556 99 | 0813 1888 5166
Konsultasi
WA